Site icon Inspirasi Muslimah

Pola Pikir Berubah, Pola Hidup pun Berubah

pola pikir

Beberapa waktu lalu, saya ikut dalam sebuah webinar yang mengambil tema tentang zero waste lifestyle. Dalam bahasa Indonesia, pengertiannya adalah tentang gaya hidup tanpa limbah atau tanpa sampah. Pembicaranya adalah seorang wanita yang sudah menjadi praktiksi zero waste living – hidup tanpa sampah sejak tahun 2012, Andhini Miranda.

Seusai dengan judulnya, webinar ini membahas tentang kiat-kiat mengurangi sampah dalam keseharian kita. Misalnya saja ajakan untuk mengurangi pemakaian plastik kemasan dan menggantinya dengan wadah yang lebih ramah lingkungan. Memisahkan sampah organik dan non-organik, mendaur ulang barang-barang yang masih bisa gunakan untuk memperpanjang masa usia pemakaiannya. Dan masih banyak lagi beberapa hal lainnya untuk mencegah proses terjadinya limbah dan sampah dalam kegiatan sehari-hari kita.

Materi dalam webinar ini secara garis besarnya sudah sering saya dengar di forum-forum lain yang terkait dengan lingkungan hidup dan proses pengelolaan sampah. Namun yang membuat saya tertarik adalah ketika si pembicara mengungkapkan bahwa zero waste lifestyle ini adalah suatu tindakan sebagai hasil dari adanya perubahan dalam pola pikir. Pola pikir berubah, pola hidup pun berubah. Dan saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Saya termasuk orang yang tidak mudah berubah untuk suatu pola pikir tertentu. Apalagi yang sudah tertanam sejak lama. Namun, dampak negatifnya, saya menjadi seseorang yang sulit untuk mencoba sesuatu hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, apalagi  untuk menerima suatu perubahan besar. Saya terlalu suka untuk berada di zona aman, terlalu takut untuk melepaskan kenyamanan.

***

“Cari duit tu susah!”. “Dapet duit langsung habis bayar ini itu!”. Duit udah kayak aer, lewat begitu aja!”. Begitulah ucapan ibu saya. Kalimat yang telah saya dengar berulangkali semenjak saya masih kanak-kanak hingga beranjak dewasa. Dan sampai sekarangpun, terkadang saya masih mendengar keluhan yang sama dari ibu saya. Kalimat dengan nada kesal, marah dan sedih. Kadangkala, terasa juga sekelumit nada putus asa. Menyiratkan kepahitan pada setiap kata yang beliau ucapkan.

Kalimat-kalimat tanggapan seperti, “Yah….dia mah anak orang kaya, jelas aja dapet duitnya gampang!”. “Dari jaman kakek-neneknya memang udah banyak duit, gak bakal habis itu hartanya biar sampe dua belas turunan juga!”, hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak kalimat serupa yang kerap kali saya ucapkan sebagai bentuk pembelaaan dari pola pikir saya tentang uang.  Belakangan, baru saya sadari bahwa kalimat-kalimat ini merupakan hasil pengulangan juga dari apa yang saya dengar sejak saya masih berusia dini.

Tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang mempunyai pola pikir bahwa uang itu sulit, membuat saya, tanpa sadar, telah mempercayai pemikiran tersebut hingga tertanam jauh di benak saya. Dan dengan kondisi ekonomi keluarga saya yang tidak begitu baik, maka semakin percayalah saya bahwa uang itu memang benar sulit didapat.

Walaupun pada kenyataannya di luar sana banyak orang yang bisa mendapatkan uang dengan mudah. Namun, sekali lagi, karena pola pikir saya sudah penuh dengan kenyataan bahwa mencari uang itu sulit, maka dengan sendirinya pikiran saya akan langsung merespon dengan berbagai kalimat sanggahan untuk menolak percaya pada pola pikir yang berbeda.

***

Dalam kurun waktu setahun terakhir, melalui beberapa artikel yang saya baca, saya mengetahui bahwa pola pikir yang ada pada saya, termasuk dalam istilah yang disebut sebagai fixed mindset – pola pikir tetap.  Sebuah pola pikir yang meyakini bahwa kualitas dasar diri, seperti intelegensi atau bakat, bersifat menetap.

Dan kebalikan dari fixed mindset adalah growth mindset – pola pikir berkembang. Pola pikir yang percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui dedikasi, kerja keras, dan umpan balik dari orang lain.

Bahwa sebuah pola pikir memengaruhi cara seseorang menjalani hidup. Setiap keputusan yang diambil atau tindakan yang kita lakukan biasanya didasari oleh suatu pola pikir yang kita percayai.

Hal ini membuat saya merenungkan dan melihat kembali kehidupan yang selama ini saya jalani. Apakah benar bahwa selama ini pola pikir saya adalah fixed mindset? Karena jika memang demikian adanya, maka, mungkin sekarang sudah saaatnya saya belajar untuk merubah pola pikir saya menjadi growth mindset. Merubah pola hidup untuk menjadi lebih baik dalam menjalani keseharian saya.

***

Pada webinar zero life, Andhini  menceritakan hal-hal keseharian yang dilakukannya dalam menerapkan pola hidup minim sampah. Contohnya adalah untuk belanja makanan ataupun minuman, Andhini selalu membawa wadah sendiri untuk mengantisipasi adanya sampah kemasan seperti bungkus plastik, kotak karton sekali pakai, gelas atau botol plastik, sekaligus selotip atau stiker-stiker plastik yang biasanya banyak digunakan untuk mengemas suatu produk.

Walaupun pada awalnya banyak yang menilai bahwa tindakannya adalah sesuatu yang merepotkan atau bahkan menjadi sesuatu hal yang aneh, namun Andhini tetap melakukan apa yang diyakininya tersebut secara konsisten hingga saat ini.

Sedangkan untuk saya pribadi, konsisten adalah salah satu hal yang juga sedang saya upayakan. Secara perlahan, saya berusaha untuk mengubah pola pikir saya dari fixed mindset menjadi growth mindset. Salah satunya adalah dengan belajar menulis tulisan artikel seperti ini. Jika saya tetap menggunakan pola pikir saya yang sebelumnya, maka saya akan berketetapan hati mengatakan ‘tidak bisa’ dan tidak mau mencobanya sama sekali. Namun, dengan mulai mengubah pola pikir saya, maka berpengaruh juga pada tindakan selanjutnya yang saya lakukan. Saya mau mulai untuk mencoba sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Saya juga berusaha menerapkan hal yang sama untuk pola pikir saya tentang uang. Langkah pertama yang saya lakukan adalah berhenti memberi bantahan berulang seperti yang sering saya lakukan sebelumnya. Langkah yang sepertinya sepele saja, namun sangat besar dampaknya untuk memulai suatu perubahan dalam keseharian saya.

Tidak mudah memang untuk menjalani suatu perubahan besar bagi orang seperti saya. Tapi seperti yang Andhini katakan, dengan menumbuhkan keinginan untuk terus belajar dan melakukannya secara konsisten, maka pada akhirnya, suatu saat apa yang kita lakukan tentunya akan membuahkan hasil.

Bagikan
Exit mobile version