Site icon Inspirasi Muslimah

Peran Penting Komunikasi dalam Hubungan

komunikasi hubungan

Banyak yang mengatakan bahwa faktor terpenting dalam menjalani hubungan yang sehat adalah komunikasi. Sebelumnya jauh membahas tentang komunikasi yang dimaksud, coba kita artikan terlebih dahulu kata komunikasi. Komunikasi merupakan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan yang ada dan memahami sesuatu yang sudah diekspresikan orang lain.

Faktor itu juga didukung oleh Susan Winter yaitu seorang pakar hubungan asal New York. Susan mengatakan bahwa cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya komunikasi dilihat dari seberapa bekerjanya komunikasi tersebut dalam hubungan. Komunikasi yang sudah sehat akan membuat pasangan merasa nyaman dan saling memahami karena sudah mengenal satu sama lain. Namun pada faktanya dalam menjalani hubungan tidak setiap pasangan pandai dalam mengolah komunikasi yang sehat.

Salah satu ciri komunikasi yang sehat antar pasangan adalah saling terbuka terhadap satu sama lain. Sementara jika masih banyak sesuatu yang ditutupi akan menimbulkan komunikasi yang kurang sehat dan akan berdampak pada keberlangsungan hubungan yang telah terjalin. Dampak paling buruk bisa terjadi pada pasangan  yang sudah menikah adalah perceraian jika komunikasi tersebut tidak berjalan sehat.

Dilansir dari republika.co.id Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan bahwa terdapat faktor eksternal dan internal yang menjadi alasan di balik maraknya kasus perceraian. Salah satu faktor internalnya adalah komunikasi keluarga yang tidak maksimal antara  masing-masing pasangan (26/8/2020). Artinya komunikasi yang tidak maksimal tersebut dapat memberikan dampak negatif pada hubungan yang telah lama terjalin.

Tentu kita tidak ingin jika dampak negatif tersebut terjadi pada hubungan kita bukan?

***

Untuk meminimalisir hubungan yang tidak sehat, sebaiknya kita coba untuk menjabarkan beberapa persoalan umum yang disebabkan karena komunikasi yang kurang sehat dan juga memberikan beberapa alternatif solusi; agar persoalan itu tidak berkepanjangan dan menimbulkan dampak negatif pada hubungan yang sudah terjalin.

Pertama, saling mengkomunikasikan saat ada masalah. Dalam buku “Men are From Mars, Women are From Venus” pada salah satu bab menganalogikan bahwa laki-laki saat ada masalah cenderung masuk gua; mungkin jika diartikan maksud gua itu adalah menyendiri dan menenangkan pikirannya. Laki-laki secara umum sulit untuk mengungkapkan apa yang di pikiran dan hatinya secara ekspresif; dan mereka cenderung memendamnya sendiri saat ada masalah. Hal ini berbeda dengan perempuan, umumnya perempuan butuh teman untuk bercerita dari masalah yang dihadapi dan kadang perempuan tidak butuh solusi tapi cukup didengarkan.

Jadi hal yang terbaik bagi perempuan saat pasangannya ada masalah adalah berikan dia waktu untuk menenangkan dirinya. Sementara hal yang terbaik bagi laki-laki saat pasangannya ada masalah adalah berikan respon positif saat ia bercerita; dan memberikan support dari keputusan yang telah diambilnya. Kadang jika laki-laki salah memberikan respon dengan memberikan solusi perempuan menjadi tambah kesal. Karena jika dilihat lagi, sebenarnya tidak ada yang salah karena pola pikir laki-laki ingin solusi sementara perempuan ingin didengarkan bukan solusi.

***

Kedua, salah satu tanda komunikasi sehat adalah mampu berkata jujur. Kejujuran merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan, namun dalam menjalani sebuah hubungan membutuhkan kejujuran satu sama lain. Jika saat ini masih ada yang ditutupi, kalian harus memulai untuk berkata jujur.

Kita coba ambil contoh kasus yang sering kita jumpai, kebanyakan perempuan tidak suka jika pasangannya merokok dan suatu ketika pasangannya mengatakan untuk berhenti merokok. Sekali waktu pasangannya sedang buntu dalam berfikir dan membutuhkan rokok untuk dapat melancarkan pikirannya; namun karena dari awal sudah takut untuk berkata jujur akhirnya ia berbohong. Namun istilahnya bangkai ingin ditutupi seperti apa baunya pasti akan tercium. Akhirnya si perempuan tau kalau pasangannya merokok lagi dan akhirnya komunikasinya tidak sehat.

Jadi hal terbaik untuk ini adalah berkomunikasi dengan jujur terhadap pasangan. Dari contoh kasus di atas sebenarnya saat pasangan berani jujur atas masalah yang terjadi kemungkinan pasangannya tidak akan marah besar; atau bisa jadi malah mensupport saat pasangannya untuk tidak merokok.

Ketiga, komunikasi yang berkualitas bukan komunikasi intens. Semakin dewasa kita akan semakin paham bahwa komunikasi dalam hubungan tidak melulu tentang menghubungi setiap detik yang menanyakan sedang apa, dimana, sudah makan apa belum. Komunikasi yang dibangun harusnya bukan seberapa intens pasangan memberikan kabar.

Karena masing-masing dari pasangan harus paham bahwa hidup tidak hanya tentang kamu (pasangan), namun ada pekerjaan dan beberapa kesibukan yang harus bisa dipahami. Dalam hal ini masing-masing pasangan harus mampu mengomunikasikan kesibukannya agar bisa saling memahami dan tidak timbul pikiran negatif saat tidak ada kabar. Karena salah satu modal dalam menjalin hubungan yang sehat adalah positive thinking.

***

Keempat, kurangnya mengkomunikasikan sisi positif dan negatif secara seimbang dengan pasangan. Dalam menjalin hubungan dengan pasangan tentu tidak hanya hal positif yang kita ambil, namun juga sisi negatif yang sering kita jumpai. Beberapa kasus pasangan akan cenderung akan senang dan bahagia di awal menjalin hubungan; karena belum begitu terlihat sisi negatif yang ada pada pasangan.

Kita ambil contoh saat pasangan kita sibuk main handphone saat bertemu, sebenarnya kita tidak suka. Namun karena menganggap itu adalah kebiasaan pasangan kita mencoba untuk memendam dan malah sakit hati sendiri yang berimbas pada hubungan yang tidak harmonis lagi. Karena sisi negatif tersebut jika tidak dikomunikasikan akan seperti bom waktu, artinya sebuah masalah tersebut bisa kapan saja meledak jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Mulai dari situlah masalah akan muncul satu per satu dalam hubungan, dan melupakan sisi positif seperti saat awal menjalin hubungan.

Jadi hal terbaik dalam kasus ini masing-masing pasangan harusnya dapat mengkomunikasikan sisi positif dan negatif  dari pasangannya. Saat pasangan melakukan hal positif sebenarnya mereka berhak mendapatkan reward. Misalnya pasangan laki-lakimu berhasil mendapatkan beasiswa, sebaiknya berilah ia sanjungan atas keberhasilan dari kerja kerasnya, karena laki-laki adalah manusia terwibawa. Sementara bagi pasangan perempuanmu saat berhasil meraih sesuatu berilah ia hadiah kecil, karena perempuan adalah manusia yang suka diberikan kejutan.

Komunikasi ibaratkan pondasi dalam rumah. Jika ingin rumah yang kokoh maka pondasinya harus kuat namun jika pondasinya tidak kuat maka rumah itu pun akan cepat roboh. Begitupun ketika kalian ingin hubungan yang terjalin sehat dan kuat maka kita harus pintar dalam menjalin komunikasi dengan pasangan. Komunikasi dalam hubungan adalah seni memahami dan belajar yang tidak ada sekolahnya, maka dari itu komunikasi memiliki peran penting dalam menjalin sebuah hubungan yang sehat sebelum maupun setelah berumah tangga.

Bagikan
Exit mobile version