f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
darah haid

Pentingnya Memahami Perbedaan Warna Darah Haid

Haid merupakan darah yang keluar dari rahim perempuan di atas 9 tahun, sebagai tanda balligh (kedewasaan) seorang perempuan. Haid dalam bahasa kesehatan dan pendidikan sering disebut dengan menstruasi; yang mana merupakan proses keluarnya darah berasal dari dinding rahim bagian dalam yang terdapat banyak pembuluh darah dan juga sel telur yang gugur akibat tidak dibuahi. Normalnya haid terjadi setiap bulannya secara teratur selama 6/7 hari, paling sedikit 24 jam dan paling lama 15 hari.

Dalam Islam apabila ada darah yang keluar kurang dari 24 jam dan melebihi 15 hari serta darah yang keluar sebelum masa suci genap 15 hari, maka darah tersebut akan masuk pada golongan darah istihadloh. Ketika seorang perempuan sedang berada dalam masa haid maka ada beberapa hal (ibadah) yang tidak boleh ia lakukan seperti salat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan lain sebagainya. Namun, jika perempuan tersebut mengeluarkan darah istihadloh, ia tetap memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan perempuan suci pada umumnya; seperti berkewajiban menjalankan salat, puasa, membaca Al-Qur’an dan sebagainya.

Hal ini menjadi penting bagi seorang perempuan dalam memahami perbedaan darah yang keluar dari rahimnya; dan juga penting baginya memperhatikan warna darah untuk berhati-hati dalam membedakan antara masa haid dan istihadhoh yang akan mempengaruhi ibadah dalam kehidupan sehari-hari; karena masih jarang perempuan muslim yang kurang paham terhadap pentingnya memahami dan membedakan warna darah haid.

Macam-Macam Warna Dan Sifat Darah Haid

Warna darah haid ada 5 macam, yaitu: (1) Hitam; merupakan warna yang paling kuat, (2) Merah, (3) Abu-abu; merupakan warna di antara merah dan kuning, (4) Kuning, (5) Keruh; adalah warna paling tipis antara warna kuning dan putih.[1] Jika ada cairan yang keluar dari rahim perempuan dan bukan merupakan salah satu warna di atas; seperti cairan putih atau keputihan meskipun keluar terus menerus maka tetap wajib salat.

Baca Juga  Habibah Binti Sahal: Sahabat Nabi Penggugat Cerai Suami

Sifat darah haid ada 4 macam, yaitu: (1) Kental, (2) Berbau, (3) Kental sekaligus berbau, (4) Tidak kental dan tidak berbau.[2] Kekuatan darah sesuai dengan urutannya, kental kemudian berbau dan seterusnya; bila dua warna sama kuatnya seperti hitam-tidak kental dan merah-kental, maka lebih kuat darah yang keluar terlebih dahulu.

Perhitungan Masa Haid Sesuai Warna Darahnya

Kasus Pertama: Seorang perempuan mengeluarkan darah selama tujuh hari pertama dengan darah berwarna hitam, kental dan berbau, kemudian pada hari ke delapan hingga hari ke lima belas ia masih mengeluarkan darah; tetapi darah yang keluar berwarna merah. Maka hari pertama hingga ke lima belas sempurna ia mengalami masa haid, karena masa haid maksimal adalah lima belas hari walaupun sifat darahnya berbeda.

Hari 1-7           : keluar darah hitam, kental dan berbau

Hari 8-15         : keluar darah merah

Karena maksimal masa haid adalah 15 hari, berarti darah yang keluar adalah darah haid.

Kasus Kedua: Ketika tujuh hari pertama seorang perempuan mengeluarkan darah, tetapi sifat darah yang keluar adalah berwarna coklat, cair dan tidak berbau. Kemudian berhenti. Pada hari ke tiga belas hingga hari ke delapan belas perempuan tersebut mengeluarkan darah kembali berwarna merah. Maka perhitungannya, pada tujuh hari pertama ia tidak dapat dihukumi haid karena sifat darahnya yang lemah; melainkan darah tersebut adalah darah Istihadloh dan haid dimulai pada hari ke tiga belas.

Hari 1-7           : keluar darah coklat, cair dan tidak berbau

Hari 8-12         : suci

Hari 13-18       : keluar darah merah

Karena total darah yang keluar melebihi batas maksimal masa haid, maka yang dihukumi haid hanyalah darah yang kuat; sehingga sisanya termasuk masa istihadhoh. Hari 1-7 adalah Istihadloh, hari 8-12 adalah masa suci dan hari 13-18 adalah haid. Sehingga, jika pada saat ia terhitung masa istihadloh dan meninggalkan kewajiban perempuan suci pada umumnya seperti salat dan puasa, maka ia wajib mengqodho (mengganti) semua kewajiban yang ia tinggalkan.

Baca Juga  Menyikapi Jamaah Tidur dan Anak-Anak yang Ngobrol Sendiri saat Salat Jumat
Pentingnya Memahami Perhitungan dan Warna Darah Haid bagi Kehidupan

Selain perhitungan tanggal dan waktu haid, pemahaman terhadap warna darah haid juga menjadi penting seorang perempuan ketahui, untuk membedakan tipe darah yang kemungkinan masuk pada penggolongan darah haid atau darah istihadhoh yang akan memberikan pengaruh juga pada sah atau tidaknya ibadah kita seperti salat dan puasa. Sejatinya, pentingnya memahami haid dan istihadloh bukan hanya bagi para perempuan muslim saja; tetapi bagi para kaum laki-laki juga penting untuk memahami perbedaan antara haid dan istihadloh; apabila seorang tersebut sudah berumah tangga harapannya dapat menuntun dan membina istrinya. Ketika kita sudah paham perbedaan sifat warna yang keluar, akan mempermudah kita dalam perhitungan masa haid dan membedakan masa keluar darah tersebut termasuk kedalam masa haid atau masa istihadloh.

Perhitungan masa juga berpengaruh pada kegiatan ibadah wajib yang tidak boleh seseorang tinggalkan; karena kita belum bisa membedakan antara haid dan istihadloh akan menyebabkan keraguan dalam melaksanakan ibadah. Hukum melaksanakan ibadah wajib ketika masa haid atau istihadloh pun sudah jelas, ketika darah yang keluar darah haid maka harus meninggalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah; lain halnya dengan darah yang keluar merupakan istihadloh maka kita tidak boleh meninggalkan ibadah wajib.

*

Dengan adanya penjelasan tentang macam-macam warna dan sifat darah memiliki tujuan untuk mengetahui fungsi sifat darah haid; yang mana untuk menentukan kapan terjadinya haid di saat terjadi istihadloh yakni keluarnya darah yang melebihi maksimal masa haid. Dalam berbagai keadaan terdapat beberapa perbedaan keluarnya darah haid dan mempengaruhi kuat atau tidaknya sifat darah tersebut. Pada contoh, jika darah hitam dan merah yang bersifat kental dan berbau merupakan darah yang terkuat. Darah hitam kental dan berbau lebih kuat dari darah kental dan tidak berbau. Darah hitam kental dan tidak berbau sifatnya setara dengan darah merah kental maka yang dijadikan acuan kapan mulainya haid adalah yang keluar lebih dahulu.

Baca Juga  Ketupat dan Bedug Simbol Lebaran, Benarkah Bid’ah?

[1] Muhammad Ardani Bin Ahmad, Risalah Haidl, Nifas & Istikhadloh, (Surabaya: Al-Miftah, 1992), hlm. 22.

[2] Ibid,.

Bagikan
Post a Comment