f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
definisi

Membicarakan Perempuan secara Definitif

Berbahasa, selain untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat mendefinisikan perspektif yang kita pandang terhadap dunia. Lera Borodisky, seorang ilmuwan kognitif, sangat lihat menjelaskan dalam TedTalks mengenai masyarakat Kuuk Thayorre yang tidak mengerti perbedaan biner kiri dan kanan. Hal ini karena semua yang mereka pahami mengenai posisi suatu benda dapat dijelaskan dengan arah mata angin.

Dengan demikian, saat mendeskripsikan benda di hadapan mereka; seseorang tidak perlu menjelaskan lebih lanjut apakah benda itu di sebelah kiri saya atau di sebelah kiri sang mitra tuturnya. Masyarakat Kuuk Thayorre akan secara otomatis sangat jeli dalam membaca arah mata angin; sehingga tidak mengalami kesulitan dalam memahami ruang komunikasi yang berlangsung di daerah tepi barat Cape York tersebut.

Lebih lanjut Lera Borodisky menjelaskan bahwa terdapat beberapa bahasa yang mempunyai grammatical gender untuk semua nomina (kata benda)nya. Hal ini dibedakan dengan perbedaan biner maskulin dan feminin yang dapat berbeda secara penggunaan di negara tertentu. Borodisky memberikan contoh kata ‘jembatan’ (brigde) digolongksebagai nomina feminin dalam bahasa German, sebaliknya berlaku maskulin di bahasa Spanyol. Penutur German akan mengasosiasikan jembatan dengan kata sifat ‘cantik’ dan ‘elegan’ yang menjadi stereotip kata-kata feminin. Sedangkan penutur Spanyol akan menghubungkannya dengan stereotip maskulin yakni ‘kuat’, atau ‘panjang’.

Ketika sebagian orang Indonesia yang umum memakan nasi setiap hari, sudah sepantasnya kata ‘padi’ didefinisikan dengan beragam rincian menurut pandangan sang penutur kebanyakan. Dalam KBBI daring yang dikelola Badan Bahasa, terdapat 19 gabungan kata ‘padi’ sebagai pendefinisian dengan bermacam diferensiasinya (diferentia specifica).

Gabungan kata ‘padi ringan’ didefinisikan sebagai padi yang lekas berbuah; sedangkan ‘padi bendang’ didefinisikan sebagai padi yang ditanam pada tempat berair. Adapun kata ‘padi’ juga berbeda dengan ‘beras’ yakni padi yang terkelupas kulitnya. Demikian juga kata ‘nasi’ untuk mendefinisikan beras yang sudah dimasak. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris, berdasar kamus Merriam-Webster, yang mendefinisikan padi, beras, dan nasi sebagai satu kata yaitu ‘rice’.

Perempuan dalam KBBI

Dalam membicarakan perempuan, KBBI daring memunculkan 9 kelompok kata yang terafiliasi dalam kata ‘perempuan’. Gabungan kata ‘perempuan geladak’, ‘perempuan jahat’, ‘perempuan jalan’, dan ‘perempuan jalang’ adalah salah empat dari kelompok kata yang dimunculkan. Dalam penjelasan Badan Bahasa (Tim Penyusun KBBI), gabungan kata pada entri ‘perempuan’ di atas ditemukan dalam korpus dengan frekuensi penggunaan tinggi.

Baca Juga  Persimpangan (Intersection) Antara Gender dan Disabilitas : Peran Perempuan dalam Gerakan Kesadaran dan Advokasi Disabilitas

Hal ini dikenal dalam dunia leksikografi sebagai corpus-based dalam artian mengandalkan kata yang sering digunakan untuk menjelaskan kata tertentu sebagai gabungan kata dalam kamus. Jadi, apakah penggunaan bahasa dalam kamus dapat merepresentasikan pandangan masyarakat Indonesia mengenai ‘perempuan’?

Saya memilih untuk tidak mempercayainya. Penggunaan korpus sebagai landasan definisi dalam kamus juga membuka wacana bahwa penggunaan kata bernada negatif lazim digunakan masyarakat tuturnya. Tim Penyusun dapat menggunakan kata sematan bernada positif meskipun dengan teknik pendefinisian tersebut.

Ada lebih banyak kata sifat yang bisa disematkan dalam kata ‘perempuan’; misalnya cantik, pintar, rajin menabung dan kata bernuansa positif lainnya. Oleh karenanya, sangat problematik jika hanya menggunakan kata sifat bernuansa negatif dalam gabungan kata dalam kamus. Dalam setiap novel romantis, pun dengan novel drama keluarga dalam rak buku; saya yakin akan terkandung kata sifat yang sangat kaya dibandingkan dengan ‘perempuan jalan’.

Dalam penyusunan kamus yang ingin mempertahankan fakta kebahasaan dalam lini masa,; Tim Penyusun juga dapat menggali pembaharuan korpus secara berkala untuk menambahkan definisi. Selain pendefinisian menurut akar kata, pendefinisan menurut bentuk kata yang potensial juga harus disematkan sehingga dapat memperoleh deskripsi terperinci dari suatu kata.

Hal ini dalam artian untuk tidak hanya menggunakan teknik berlandaskan korpus, namun dapat menjadikan pengembangan dengan gabungan kata yang potensial digunakan di masyarakat umum. Ditambah dengan mengaktifkan fungsi filtrasi atau penyaring yang dapat memungkinkan untuk memilah pendefinisian yang efektif untuk merepresentasikan kata tertentu.

Bagaimana dengan Rahmania? Saya sangat yakin Rahmania lebih sering menyematkan kata bernada positif untuk kata ‘perempuan’.

Bagikan
Comments
  • Adhitya Yoga Pratama

    Sebagai penutur bahasa Indonesia sejak dalam kandungan. Saya mempercayai bahasa Indonesia adalah bahasa yang non-diskriminatif. Dibuktikan dengan pertama, deklarasi pemuda tahun 1928 meletakkan posisi “putra” dan “putri” setara. Kedua, dalam memandang orang kedua, bahasa Indonesia menggunakan kata “dia” untuk laki-laki dan perempuan. Thank you.

    Februari 9, 2021
Post a Comment