f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
cinta al-qur'an

Membangun Motivasi Si Kecil agar Cinta Al-Qur’an

Ayah dan bunda tentunya menginginkan supaya buah hatinya kelak tumbuh besar menjadi seorang yang mencintai Al-Qur’an. Hidup si kecil senantiasa dekat dengan Al-Qur’an, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai teman terbaiknya. Namun apakah ayah dan bunda sudah tahu bahwa membuat anak agar selalu cinta dengan Al-Qur’an ternyata tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha-usaha yang orang tua lakukan secara konsisten agar anak bertumbuh besar dengan mencintai Al-Qur’an.

Ayah dan bunda sekalian, tentu peran kita sebagai orang tua tidak hanya tinggal diam saja dan tidak ambil pusing dengan menyerahkan anak ke Tempat Pendidikan Al-Qur’an jika sudah tiba masanya. Akan tetapi upaya untuk membuat anak dekat dengan Al-Qur’an sudah bisa kita mulai sejak si kecil masih berusia belia. Ayah dan bunda dapat memperkenalkan kepada si kecil tentang Al-Qur’an khusus untuk usia anak tertentu. Dengan demikian, anak sudah bisa mulai paham tentang apa itu Al-Qur’an.

Permasalahan yang sering terjadi yaitu terkadang terdapat orang tua yang belum fasih membaca Al-Qur’an. Bahkan masih ada yang belum bisa membaca al-Qur’an. Nah, dengan kesadaran orang tua yang sudah terlambat, maka mereka menginginkan supaya anaknya kelak tidak seperti mereka yang sudah menjadi orang tua tetapi masih belum bisa membaca Al-Qur’an. Bagaimana bisa mencintai al-Qur’an jika membacanya pun masih belum bisa? Atau ada juga orang tua yang sudah memiliki kemampuan bagus untuk membaca al-Qur’an dan dapat mengajarkannya. Orang tua ini menginginkan supaya anaknya kelak menjadi penghafal al-Qur’an yang hidupnya senantiasa dekat dan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an. Maka mencintai al-Qur’an adalah sesuatu yang wajar bagi mereka yang mengingkan untuk menjadi penghafal al-Qur;an.

Baca Juga  Penghormatan Tak Ternilai kepada Orang Tua

Nah untuk kekhususan yang pertama tadi bahwa menjadi orang tua yang belum bisa membaca Al-Qur’an dan belum fasih membacanya, maka sebagai orang tua bisa mengarahkan anaknya supaya sesering mungkin si kecil dapat interaksi dengan Al-Qur’an. Bisa dengan terbiasa menyentuh Al-Qur’an, mendengarkan suara Al-Qur’an melalui teknologi, dan menanyangkan tayangan yang berisi tentang interaksi seorang anak dengan Al-Qur’an. Jika masanya mengikuti program TPA sudah tiba, maka si kecil sudah memiliki bekal dan motivasi mempelajari Al-Qur’an.

Sementara itu, bagi orang tua yang sudah memiliki kemampuan membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. Maka sebagai orang tua sudah dapat membimbing si kecil secara langsung agar sesering mungkin berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sehingga dengan kebiasaan yang semakin terpola, dengan sendirinya pada diri anak akan muncul perasaan untuk mencintai Al-Qur’an dan tidak bisa jauh dengan Al-Qur’an apabila al-Qur’an tidak ada di dekatnya. Yang perlu menjadi catatan yaitu bahwa orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Karena anak pada usia dini adalah peniru yang terbaik di dunia, dan kebanyakan yang ditiru oleh sang anak adalah tingkah laku orang tua beserta kebiasaan-kebiasaannya.

Setidaknya cara-cara berikut dapat orang tua lakukan agar si kecil memiliki perasaan cinta Al-Qur’an:

Pertama, Orang Tua menjadi Figur Religius bagi anak

Sudah sempat disinggung sebelumnya, bahwa seorang anak adalah peniru yang paling baik. Tentu saja sebagai orang tua perlu memperhatikan apa-apa yang mereka perbuat. Jika memang ayah-bunda menginginkan supaya si kecil menjadi pribadi yang mencintai Al-Qur’an tentunya ayah dan bunda haruslah mencintai Al-Qur’an terlebih dahulu. Anak akan memperhatikan semuanya dan muncul motivasi untuk mencontohnya.

Kedua, Hidupkan Suasana Cinta Al’Quran

Ayah dan bunda bisa menggunakan waktu-waktu tertentu dan mengajak anak untuk ikut di dekatnya. Dalam hal ini, ayah dan bunda dapat untuk membuat jadwal ngaji bersama keluarga; saling membaca, mendengarkan, dan menyimak bacaan Al-Qur’an. Anak diajak untuk ikut serta pada aktivitas positif ini. Meskipun si kecil belum paham apa yang sedang dikerjakan orang tua namun dengan begitu akan memunculkan kesan positif pada diri anak bahwa anak belajar sesuatu tanpa ia sadar. Contohnya melihat orang tua memenag mushaf Al-Qur’an dan mendengarkan orang tua membaca Al-Qur’an.

Baca Juga  Menyelaraskan Pola Pengasuhan Grandparenting
Ketiga, Lingkungan Rumah yang Qur’ani

Ayah dan bunda bisa untuk membuat lingkungan rumah yang mendukung untuk belajar al-Qur’an. Bisa saja dengan memasang hiasan-hiasan yang berisikan tentang ayat Al-Qur’an, tentang gambar hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan yang diceritakan di dalam Al-Qur’an, dan permainan-permainan anak yang ada hubungannya dengan Al-Qur’an. Dengan lingkungan rumah yang demikian, maka akan membantu dalam membangun motivasi anak dalam mencintai al-Qur’an.

Keempat, Berdoa kepada Allah Swt agar Si Kecil Cinta Al-Qur’an

Cara yang terakhir ini sebenarnya menggunakan cara-cara langit. Ayah dan bunda jangan pernah terbesit sekali pun dalam pikiran untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dan meremehkan sebuah doa. Doa adalah senjatanya orang-orang yang beriman. Kita dapat melihat kisah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah Swt, senantiasa memohonkan doa untuk keluarganya. Dalam konteks ini misalnya Nabi Nuh A.s. memohonkan doa terhadap anaknya yang ternyata termasuk pada golongan anak yang durhaka sedangkan Nabi Ibrahim A.s. memohonkan doa terhadap anaknya supaya diberikan keturunan yang shalih, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ayah dan bunda, setelah cara-cara dunia kita sudah upayakan, maka jangan lupa kita bertawakal kepada Allah Swt, memasrahkan segala sesuatu kepada-Nya. Terdapat banyak kisah betapa Allah Swt. memudahkan segalanya urusan hamba-Nya, pun dapat juga sebaliknya. Maka, Insya Allah dengan doa yang senantiasa kita panjatkan kepada-Nya akan mendapatkan kumudahan, ridha, dan kasih sayang-Nya.

Bagikan
Post a Comment