f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
keajaiban pagi

Setelah Ramadan, Mari Berburu Keajaiban Pagi

Kalau malam lailatul qadr selalu identik dengan malam terbaik di antara semua malam karena di saat itulah Tuhan menurunkan pintu keajaiban berserta hal-hal baik bersamaan dengan naiknya doa-doa orang beriman. Maka, pagi dapat kita identikkan juga sebagai waktu terbaik di antara setiap waktu. Apalagi kaum muslim pada dasarnya wajib untuk bangun pagi demi melaksanakan ibadah salat Subuh. Bukan malah membuat kita kembali tidur, apalagi membuat kondisi tubuh kita lebih letih saat ke tempat kerja maupun sekolah. Namun, bangun pagi membantu kita mendapatkan keajaiban pagi.

Sayangnya momentum keajaiban pagi yang pastinya identik dengan semangat; ketenangan; inspirasi; dan kesehatan ini tidak selalu kita dapatkan. Karena pada dasarnya  pagi hanyalah sarana sekaligus momentum yang bergantung pada bagaimana kita memilihnya berdasarkan kondisi kedirian kita. Oleh karena itu hal ini memerlukan kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang terbaik bagi diri kita.

***

Nah kemudian, yang sulit adalah tentang bagaimana caranya. Ingatkah kita, untuk apa sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk bangun pagi? Tentunya untuk beribadah. Maka, jadikan lah itu sebagai sarana yang dapat kita gunakan untuk meraih keajaiban pagi. Oleh karena itu, di sini ibadah jangan kita artikan hanya  sebatas untuk memenuhi kewajiban semata. Namun, bangun pagi merupakan sarana refleksi diri sekaligus meditasi. Dari situ kita dapat memilih mana yang terbaik dan mana yang tidak.

Apakah kita ingin memulai hari dengan beban yang kita bawa dari hari kemarin atau dengan semangat baru tanpa beban apapun? Jadi, penting untuk mengubah pola pikir Anda terlebih dahulu tentang cara kita beribadah subuh, barulah keajaiban subuh akan kita dapati.

Baca Juga  Mengambil Ghirah Perjuangan Tokoh Politik Perempuan

Sebenarnya, jauh sebelum Robin Sharma merilis bukunya yang berjudul 5 Am tentang strategi mengalokasikan waktu. Islam sudah lebih dulu mengharuskan setiap umat muslim untuk meraih keajaiban sprititual; mental; dan intelektual dengan mengalokasikan waktunya sebaik mungkin di pagi hari. Mungkin tidak secara spesifik harus berapa menit, namun Islam menganjurkan umatnya untuk mempergunakan waktu di pagi hari  hingga matahari terbit untuk mendirikan  salat sebagai penguat spiritual; bersyukur sebagai penguat mental; dan membaca Al Quran sebagai penguat intelektual.

Lebih spesifiknya lagi, kalau kita menelusuri kisah nabi, maka nabi selalu memulai rutinitas paginya pada sepertiga malam. Artinya, dia akan memulai aktifitas harian sebelum salat Subuh, yang di dalam Islam kita kenal sebagai sholat malam/hajat. Bahkan, Islam meletakkan kesitimewaan pada setiap muslim yang bangun di sepertiga malam.

***

Saya jadi teringat, ketika dahulu mempelajari kesehatan mental di Thailand. Seorang dosen pernah berkata tentang waktu terbaik untuk bangun ialah di sepertiga malam,  karena pada saat itulah waktu yang tenang untuk melipur lara, serta dapat kita gunakan untuk perenungan, pencarian informasi dan inspirasi. Menurutnya, pada saat-saat itu pikiran kita berada pada tahap yang paling optimal, penuh energi dan tentunya segar.

Dosen saya bukanlah seorang muslim tetapi ia adalah seorang budhis.  Namun dia sempat bilang kepada saya bahwa dia mempelajari teori bangun pagi dari buku-buku pengembang diri yang ditulis oleh orang Islam.

Dan bahkan setelah matahari terbitpun Islam menganjurkan kita untuk melaksanakan sholat duha. Dalam salah satu riwayat hadits oleh Abu Dharr al-Ghifaree, Nabi Muhammad bersabda “Di pagi hari setiap sendi Anda harus membayar sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap kebaikan yang diperintahkan adalah sedekah, dan setiap kejahatan yang melarang adalah sedekah, dan semua ini dilakukan melalui dua rakaat satu bisa sholat di Duha”. Bahkan dihadis lainnya Nabi  Muhammad Saw bersabda: “Barangsiapa secara teratur shalat Duha dua rakaat, dosanya diampuni bahkan jika jumlahnya sebanyak buih di laut.” (Diriwayatkan dari Abu Hurayra oleh al-Tirmidzi, Ibn Majahm dan Ahmad). 

Baca Juga  Selalu Ada Keajaiban di Setiap Usaha
***

Yang menarik juga adalah istri Nabi Muhammad Saw memberikan penekanan yang sama akan pentingnya salat Duha seperti yang  terdapat dalam riwayat terkenal dari Abu Hurayra di al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, al-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, dan al-Darimi dan dari Abu al-Darda ‘dalam Muslim, Abu Dawud, al-Nasa’i, dan Ahmad “Kekasihku memerintahkan  aku untuk tidak pernah meninggalkan tiga hal sampai aku mati: puasa tiga hari dalam sebulan, sholat al-Witr sebelum tidur, dan sholat al-Duha.”

Oleh karena itu, yang selanjutnya perlu kita lakukan adalah merealisasikan kemauan untuk melakukannya sekaligus merubah cara berpikir kita, bahwa kita melakukan bangun pagi bukan untuk sebatas salat semata meskipun itu sudah sangat baik dan tidaklah salah. Tetapi alangkah lebih baik jika kita  menghayati momentum spiritual yang tengah kita lakukan, lalu kemudian mengamalkan perbuatan-perbuatan baik setelahnya, di samping memburu keajaiban bangun di pagi hari.

Bagikan
Post a Comment