f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
toleransi

Kiprah Perempuan Menjaga Toleransi di Era Digital

Tema toleransi masih menjadi perbincangan yang begitu menarik. Sikap toleransi masih sering dipertanyakan sebab masih banyaknya sikap intoleransi yang muncul hingga sekarang ini. Sikap intoleransi bisa muncul kapan saja dan di mana saja dan siapapun bisa menjadi pelaku intoleransi.

Toleransi merupakan strategi rasional dalam menghadapi perbedaan secara faktual. Strategi rasional ini akan menjembatani adanya perbedaan dari berbagai ras, agama, suku dan bangsa. Jika siapapun bisa melakukan sikap intoleran, maka mereka juga dapat menjaga perdamaian dengan sikap toleransinya, begitu juga dengan perempuan. Mereka juga menjadi salah satu kunci menjaga toleransi.

Pancasila, Toleransi dan Kiprah Perempuan

Pada hakikatnya, pancasila sebagai dasar negara memiliki banyak nilai yang terkandung di dalamnya termasuk juga nilai toleransi. Jika melihat setiap sila dari pancasila mulai sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa juga mengandung makna toleransi. Beberapa makna toleransi yang terkandung dalam pancasila dan adanya kiprah perempuan di dalamnya.

Toleransi Berketuhanan dan Kebudayaan. Setiap manusia mempunyai kebebasan dalam memilih agamanya dan melaksanakan ibadahnya. Tidak ada paksaan bagi setiap manusia untuk memilih agamanya. Seorang perempuan mempunyai kekuatan toleransi lebih tinggi sebagai modal prinsip deferensiasi yang baik untuk menjaga perdamaian.

Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan yang harus dijaga keutuhannya. Kebudayaan yang telah lahir sejak dahulu jangan sampai hilang begitu saja karena adanya sikap intoleransi. Perempuan juga mempunyai andil untuk menjaga keutuhan budaya.

Toleransi Kemanusiaan. Setiap manusia mempunyai harkat martabat masing-masing. Perempuan juga bisa menjadi penebar keyakinan dan penghargaan terhadap kesetaraan.  Menjaga keutuhan nilai-nilai kemanusian merupakan hal yang paling penting. Wujud toleransi kemanusiaan antar umat ini sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Baca Juga  Pendidikan Toleransi: Pintu Masuk Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahmah

Toleransi Kebhinekaan. Dalam sikap toleransi kebangsaan ini, setiap orang memiliki persamaan karakter baik laki-laki maupun perempuan. Dalam toleransi kebhinekaan ini, setiap orang harus memiliki kehendak untuk bersatu, mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Jika setiap orang memiliki kehendak untuk bersatu maka perpecahan tidak akan mungkin terjadi.

Setiap orang pasti akan memiliki pendapat atau cara pandang masing-masing. Adanya politik identitas setiap manusia akan menjadi problem tersendiri jika mereka memaksakan keyakinannya sebagai cara baca tunggal. Tidak meyakini pendapat orang lain sebagai sebuah pendapat yang benar. Sikap fanatik inilah yang akan mengganggu keutuhan kebhinekaan.

Bagaimana Menjaga Toleransi Era Digital?

Era digital sebagai sebuah era di mana setiap orang mempunyai kebebasan berekspresi tanpa sikap bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Teknologi yang semakin canggih ini tidak selalu memberikan dampak positif terhadap manusia. Banyak juga dampak negatif yang muncul akibat dari kemajuan teknologi.

Setiap orang sebenarnya mempunyai tanggung jawab untuk membatasi dampak negatif yang diakibatkan kemajuan teknologi, begitu juga perempuan. Jika kita melihat di media sosial, kita akan menemukan banyak komentar negatif yang dilontarkan oleh para perempuan. Namun banyak juga perempuan yang dapat menjaga sikapnya di media sosial.

Perempuan mempunyai kekuatan yang lebih untuk menjaga toleransi di media sosial. Kenapa begitu? Karena perempuan mempunyai keberanian untuk menyuarakan hal-hal positif di media sosial.

Tips Menjaga Toleransi di Era Digital
Jangan Partisipasi dalam Ujaran Kebencian

Saat ini semua orang bisa dengan bebas mengeluarkan pendapatnya. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki tanggung jawab dengan pendapatnya tersebut. Siapa yang pernah melihat komentar ujaran kebencian di media sosial? Saya yakin semua orang pengguna media sosial pernah membacanya.

Baca Juga  Hadis Misogini: Perempuan Sumber Fitnah Perspektif Mubadalah

Setelah membaca komentar tersebut tidak seharusnya kita menambahkan komentar yang mendukung adanya ujaran kebencian. Jika kita menambahkan komentar setelahnya maka dengan tidak sadar kita juga mendukung adanya ujaran kebencian di media sosial. Nah setelah membaca komentar ujaran kebencian apa yang harusnya kita lakukan?

Laporkan Akun-akun Bermasalah

Setelah membaca ujaran kebencian di media sosial yang bisa kita lakukan selanjutnya yaitu report akun-akun bermasalah. Dengan mereport akun-akun bermasalah, kita telah membantu untuk mempersempit ruang gerak orang-orang yang ingin membangun narasi intoleransi.

Dalam setiap akun media sosial pasti terdapat pilihan menu report untuk mereport akun-akun yang tidak sesuai dengan hati nurani manusia. Jangan biarkan akun-akun bermasalah ini memenuhi komentar di semua media sosial. Sebenarnya jika melihat akun-akun yang sering menyampaikan ujaran kebencian adalah akun-akun palsu yang mereka buat hanya untuk melakukan penyerangan saja. Setelah mereport akun-akun bermasalah kita juga bisa memperbanyak postingan yang berisi nilai-nilai perdamaian.

Posting Konten Perdamaian

Terakhir yang bisa kita lakukan untuk menjaga toleransi di era digital yaitu dengan memperbanyak posting konten yang berisi tentang perdamaian. Memposting konten ini tidak harus setiap hari. Bisa juga setiap minggu sekali atau mungkin satu bulan sekali. Postingan konten perdamaian ini dapat membantu menghapus sedikit demi sedikit konten ujaran kebencian. Semakin banyak postingan perdamaian maka semakin banyak pula yang akan melihat dan menyimak konten perdamaian tersebut.

Bagikan
Post a Comment