f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
keharmonisan tumbuh kembang anak

Keharmonisan Keluarga dan Dampaknya terhadap Tumbuh Kembang Anak

Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak mendapatkan perhatian, kasih sayang serta wadah awal dalam menerima pendidikan. Melalui keluarga, seorang anak mampu belajar dan mengenal kehidupan, bersosialisasi, dan eksplorasi dalam mengembangkan kemampuannya. Bagaimana anak tumbuh dan akhirnya memiliki pemahaman moral, etika, tingkah laku hingga kemampuan berpikirnya merupakan pengaruh dari lingkungan keluarga.

Ketika akhirnya berada di dunia seorang anak akan mengenal bagaimana dunia bekerja. Oleh karena itu menjadi penting dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik pada anak. Menerapkan pola asuh yang tepat akan memberikan ruang tumbuh kembang anak yang ideal. Dalam hal ini, kondisi keluarga yang demikian membuat anak nyaman berada dalam lingkungan keluarganya. Sehingga, seorang anak mampu tumbuh dengan nyaman, terpenuhi kebutuhan kasih sayang dan perhatian.

Keharmonisan

Keharmonisan merupakan perasaan senang, tentram hidup lahir dan batin. Dalam konteks keluarga, keharmonisan artinya keluarga yang damai, tidak ada pertentangan ataupun pertengkaran di dalamnya. Keluarga harmonis pula diartikan sebagai keluarga yang utuh sehingga terdapat ikatan kekeluargaan di dalamnya. 

Kondisi keluarga yang demikian mempengaruhi tumbuh kembang anak baik secara biologis, sikap maupun psikologis. Dalam keluarga yang harmonis, komunikasi cenderung terjadi dengan baik, efektif dan dua arah. Pola asuh orang tua yang memahami kondisi anak akan membantu seorang anak meletakkan kepercayaan kepada orang tuanya. Sehingga hubungan anak dan orang tua akan terjalin dengan baik.

Tidak dipungkiri di Indonesia sendiri tidak sedikit hubungan orang tua dan anak yang tidak baik. Begitu pula sebaliknya, kondisi keluarga yang tidak baik akan membuat anak cenderung tumbuh tidak bahagia dan menjadi pribadi yang mudah stress. Kurangnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak menyebabkan anak tersebut akan kehilangan role model atau figur teladannya, yang mana akan menyebabkan seorang anak kesepian dan rentan depresi.

Baca Juga  Cintai Ortu, Yuk!
Bagaimana Keluarga Harmonis Mampu Terbentuk?

Peran orang tua adalah hal yang paling utama. Bagaimana kemampuan orang tua (dalam hal ini dipandang sebagai keluarga) dalam menanamkan nilai-nilai sosial dan religius pada diri anak. Selain itu, sebagai pendidikan paling pertama, orang tua berperan dalam membangun kepribadian anak yang tangguh dan percaya diri. Sehingga anak memiliki karakter yang kuat dan kepribadian yang baik.

Hal seperti ini bisa dibangun melalui pola komunikasi orang tua dengan anak. Bagaimana merespon tingkah dan pola setiap perkembangan pada anak. Dengan memaksimalkan peran orang tua (sebagai keluarga) akan membawa dampak baik pada anak. Namun bagaimana orang tua bisa menciptakan keharmonisan sehingga bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.

Orang tua sebagai individu bagian dari keluarga perlu berbagi peran yang disandang oleh masing-masing individu. Membutuhkan keterbukaan dan penyesuaian baru yang selaras dengan situasi, harapan dan kebutuhan bersama. Sehingga tercipta kerjasama yang baik dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga.

Keluarga harmoni adalah keluarga yang dibina atas kesetaraan dan keadilan peran keduanya, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang. Keluarga harmoni bukan semata mengutamakan kesejahteraan anak saja, namun juga sebagai individu yang memutuskan bermitra dalam pernikahan. Sehingga mampu membangun keluarga yang harmonis dan menciptakan lingkungan suportif terhadap anak. Ketika akhirnya hadir seorang anak, orang tua bukan lagi hidup untuk mementingkan tujuan semata, ada amanah (dalam hal ini anak) yang perlu dididik dengan baik.

Perbedaan Generasi juga Mempengaruhi

Mengingat pula generasi demi generasi berlalu, pola asuh orang tua kita dahulu rasanya tidak cukup ideal jika diterapkan pada anak nantinya, yang jelas-jelas terdapat perbedaan generasi. Perbedaan kondisi sosial, perbedaan fasilitas yang ada, sampai perbedaan kondisi ekonomi, karena tiga hal tersebut cukup memberi dampak yang besar terhadap dampak tumbuh kembang anak.

Baca Juga  Pentinganya Komunikasi Efektif dalam Keluarga

Kondisi sosial misalnya, ketika anak berada di kondisi sosial yang tidak mendukung (misalnya, masyarakat yang rasis terhadap etnis tertentu) bisa memberikan ketakutan bersosialisasi pada anak. Kondisi ekonomi selanjutnya, keluarga dengan ekonomi yang baik tentu akan mampu memenuhi kebutuhan biologis anak (tidak seadanya memberi makanan, namun juga mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan anak) hingga kebutuhan pendidikan anak yang baik. 

Kehadiran seorang anak dalam keluarga bukan semata menjadi amanah bagi orang tuanya, namun pula menjadi ujian bahkan terindikasi juga dapat menjadi musuh bagi kedua orang tua. Bagaimana orang tua nantinya memandang sebagai apa kehadiran sang anak dari Sang Pencipta, amanah, kebahagian atau ujian.

Bagi anak, orang tua sebagai manusia dewasa pertama akan memberikan dampak yang besar, dampak terhadap ingatan anak, dampak terhadap tumbuh kembang anak, bahkan dampak terhadap masa depan anak. Seorang anak yang terlahir di dunia akan menjadi apa ketika dewasa nanti, orang tua memiliki peranan yang besar di sana.

Ketika terlahir di dunia, seorang anak tidak bisa memilih bagaimana ia akan tumbuh, bagaimana orang tuanya akan bersikap bahkan bagaimana kondisi ia ketika terlahir. Namun orang tua memiliki tanggung jawab yang besar. Bagaimana orang tua mendidik anak, di sanalah bagaimana seorang anak berkembang.

Bagikan
Comments
  • memang keluarga harmonis sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan anak, sehingga contohilah keluarga rasululah yang begitu sakinah, mawaddah, warramah, keluarga harmonis

    Agustus 12, 2024
Post a Comment