f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
Pergaulan

Kebebasan Pergaulan yang Merenggut Masa Depan

“Sungguh disayangkan jika masa depan terenggut dan impian menjadi kelam hanya karena kebebasan tanpa batasan dalam pergaulan ”

Kehamilan Tak Diinginkan

Saya teringat dengan suatu film yang mengangkat cerita anak SMA dengan kisah cinta romansa dua remaja pada usianya. Kebahagiaan yang menyelimuti setiap kisah kasih yang mereka jalani. Dengan ditambah dukungan dari teman-temannya membuat 2 remaja itu menjadi percaya diri. Namun kisah cinta itupun berubah menjadi ketakutan karena kecerobohan tindakan yang melanggar batasan. Karena kebahagiaan dan fantasi cinta seusianya membuat mereka lupa diri. Sang remaja perempuan hamil tanpa ikatan pernikahan.

Rasa kecewa dirasakan oleh kedua orang tua pasangan remaja tersebut saat mengetahui kehamilan yang tidak diinginkan. Remaja laki-laki itu harus bertanggung jawab atas perbuatannya, hingga keputusan untuk menikah muda menjadi satu-satunya solusi dari perbuatan mereka. Karena belum adanya kesiapan untuk menikah seusia mereka, hubungan pernikahan tidak berjalan dengan baik. Adanya pertikaian karena hal kecil sering terjadi hingga pisah rumah dilakukan untuk sementara waktu.

Film ini bukan hanya sebuah ilusi atau cerita dalam naluri, namun cerita yang disampaikan dalam film ini adalah penggambaran nyata pergaulan anak remaja masa kini. Walaupun tidak semua remaja berperilaku dan bertindak sama namun tidak sedikit remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang membawa dampak buruk dalam kehidupannya. Sebenarnya, ini merupakan realita kehidupan masa remaja, dimana masa remaja adalah masa yang rawan, sehingga diperlukan perhatian ekstra serta kepekaan dari lingkungan sekitarnya.

Pergaulan Bebas Tanpa Memperhatikan Norma

Sekarang ini, banyak remaja yang sudah berpacaran, bahkan anak-anak yang masih bersekolah tingkat dasar saja sudah mengenal namanya cinta dan pacaran. Mereka berpendapat bahwa dengan berpacaran akan menjadikan semangat, motivasi dan moodboster. Namun faktanya adalah berpacaran masa kini sudah berani untuk melampaui batasan wajar, di mana mereka merasa jika berpacaran maka sudah tidak ada batasan fisik di antara mereka dan akan berbuat seenaknya.

Baca Juga  Siapa Bilang Santri Cuma Belajar Ngaji?

Banyak kasus kehamilan di luar nikah yang menimpa remaja, baik itu di tingkat SMP ataupun SMA. Hal itu terjadi karena adanya pergaulan bebas di kalangan mereka dan kurang nya perhatian intensif untuk mereka. Tidak dapat dipungkiri lagi jika dampak dari pergaulan bebas ini selain adanya kasus kehamilan diluar nikah, masa depan mereka juga ikut terdampak bahkan banyak remaja yang sulit bangkit setelah mengalami kasus ini hingga akhirnya berujung pada tindakan bunuh diri.

Kasus kehamilan di luar nikah ini semakin meningkat sejak tahun 2019. Data statistika menunjukkan kenaikan persentase pernikahan dini salah satunya dikarenakan kasus hamil di luar nikah. Hal tersebut perlu menjadikan kesadaran setiap kalangan khususnya remaja. Karena sangat disayangkan jika masa depan terenggut hanya karena kecerobohan dalam pergaulannya.

****

Suatu waktu, saya bertemu dengan teman masa SMP, dahulu dia adalah anak yang ceria dan penuh semangat, namun terkadang dia juga suka menyendiri. Masa depan dan harapan yang tinggi menjadi impian yang dimilikinya. Saat saya diberi kesempatan untuk bertemu dengannya, saya bertanya tentang impiannya dan saya pun terkejut atas jawaban darinya. “Aku wes nikah Rim” itulah yang dia katakan.

Sontak saya terkejut, sangat disayangkan ketika harus menikah dan memiliki anak padahal cita-cita yang telah di impikan belum tercapai. Pergaulan bebas telah menyeretnya dalam tindakan memalukan yang justru membuat kekecewaan. Bukan dirinya saja yang kecewa karena penyesalan namun juga keluarganya yang harus menanggung malu. Selain impiannya yang hancur, kehormatannya pun juga terampas. Akibat dari kecerobohan dan kebutaan akan pergaulan. Bukan hanya saya yang mendapati kasus seperti ini, mungkin di antara teman yang lain juga pernah menemukan kasus seperti ini.

Baca Juga  Mengenal Istilah High Value Woman

Kasus seperti ini bukan saja terjadi di daerah perkotaan namun juga pedesaan, bukan hanya ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) namun juga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kembali lagi permasalahan yang mendasar adalah pergaulan dan bagaimana menjaga suatu batasan. Lalu apa yang perlu menjadi perhatian lebih dalam kasus ini? Ya benar, batasan dalam pergaulan. Fakta yang ada masih banyak remaja yang kesulitan untuk membatasi pergaulan mereka. Karena apa? Remaja mencari jati dirinya dan menggali potensinya melalui pergaulan.

Perhatian Orang Tua dan Perlunya Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Masa remaja adalah dianggap  sebagai masa yang rawan karena remaja akan memulai membuka diri dan bergaul dengan teman sebayanya. Namun perlu diperhatikan, bahwa menjaga pergaulan dan membatasi pergaulan juga sangat diperlukan. Sebagai remaja kita perlu mengendalikan emosionalitas diri dan menjaga batasan supaya terhindar dari hal negatif pergaulan. Siapa lagi jika bukan kita sendiri yang mengendalikan.

Dalam hal ini, dukungan serta perhatian intensif dari keluarga sangat diperlukan, dimana lingkungan terdekat kita adalah keluarga. Keluarga diharapkan mampu untuk mengawasi setiap pergaulan anak supaya anak yang berperan sebagai remaja tidak terjerumus dalam pergaulan negatif. Selain itu pengetahuan remaja terkait pergaulan juga perlu ditingkatkan. Pada sekarang ini sudah banyak tokoh-tokoh yang memberikan pengajaran tentang pengertian pendidikan seksual dan juga perkembangan masa remaja. Hal itu merupakan salah satu bentuk upaya untuk meminimalisir terjadinya kasus-kasus serupa.

Akan sangat disayangkan jika harus merasakah kegagalan mencapai masa depan karena kebutaan akan pergaulan yang akhirnya menjerumuskan pada pergaulan bebas. Mungkin beberapa orang tetap berpandangan bahwa pacaran itu menambah moodboster, ya kita tidak dapat mengubah pemikiran orang, namun upaya untuk tetap menjaga batasan dalam pergaulan sangat diperlukan. Sebagai remaja perlu berhati-hati dan pandai serta selektif dalam memilih ruang pergaulan, teman, dan tindakan. Rahmania, remaja adalah penerus negeri, namun hal itu hanya akan menjadi cerita ilusi jika remaja tak mampu menggapai harapan dan impiannya.

Bagikan
Post a Comment