f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
gap year

Gap Year dan Spirit QS. Al-Mujadalah Ayat 11

Setiap manusia pasti pernah mendapati titik terendah dan tersulit dalam hidupnya. Adapun titik tersulit tersebut kadang berkaitan dengan masalah finansial, percintaan, pendidikan dan masih banyak lagi jika disebutkan. Salah satu bentuk kegalauan terbesar anak muda dalam dunia pendidikan ialah karena tidak tercapainya target-target akademik misalnya seperti perolehan nilai ujian yang kurang memuaskan; gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan universitas impian; atau terkendala biaya sehingga menjadi penghambat seseorang untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya.

Dari macam-macam motif yang telah disebutkan di atas, pada tulisan ini akan dibahas mengenai gap year dari sisi positif dan negatifnya. Gap year adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang rehat; atau mengambil jeda waktu sebelum masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau dengan istilah lain menunda waktu untuk mengambil kesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi setelah lulus dari jenjang sekolah menegah atas (SMA). 

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk gap year. Pertama, gap year karena gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau universitas impiannya. Kejadian seperti ini sudah lumrah kita jumpai disekitar kita atau bahkan kita sendiri pernah merasakannya. Biasanya orang-orang yang mengalami hal tersebut akan mencoba hal yang sama dikesempatan berikutnya,  di universitas yang sama dengan jurusan yang sama pula. Adapun pertimbangannya  mungkin saja karena masuk ke universitas tersebut merupakan bagian dari mimpinya dari kecil atau mungkin ada harapan besar dari kedua orangtuanya.

Kedua, gap year karena ingin rehat sejenak dan mencari tahu tentang dirinya sendiri serta passion yang ia miliki. Sekali lagi, gap year bukan melulu soal kegagalan. Namun, ada beberapa orang yang secara sengaja melakukan hal tersebut sesuai dengan kehendak hatinya. Karena dengan gap year, seseorang dapat mengembangkan skill dan moment ini merupakan waktu yang tepat untuk menentukan passionnya. Maka ketika dirasa sudah cukup, seseorang akan mudah menentukan di mana ia akan kuliah dan begitu pula dengan jurusan yang akan ia ambil nantinya.

Baca Juga  Membuka Kembali Pintu Pemahaman tentang Perempuan

Ketiga, gap year karena keterbatasan biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Beberapa orang banyak yang memutuskan untuk gap year karena keterbatasan finansial. Orang-orang dalam keadaan seperti ini biasanya memanfaatkan moment gap yearnya untuk bekerja terlebih dahulu sembari mengumpulkan biaya untuk kuliah di tahun depan.

Dari beberapa contoh latarbelakang gap year yang telah dipaparkan di atas, gap year memiliki dampak negatif dan positif di antaranya sebagai berikut. Dampak negatif dari gap year salah satunya yaitu seseorang akan terlambat lulus dari jenjang pendidikan yang setara teman sebayanya. Adapun dampak lain yaitu sesorang yang memutuskan untuk gap year kurang mendapat respon positif dari masyarakat; maka dalam hal ini perlu mental dan hati yang kuat. Namun terlepas dari hal tersebut, gap year bukanlah permasalahan yang krusial; mengingat perjalanan mencari ilmu adalah perjalanan yang ditempuh sepanjang hayat serta dapat ditempuh di mana saja dan kapan saja.

Selanjutnya dampak positif atau manfaat dari gap year yaitu banyak waktu untuk menentukan pilihan, dapat mengembangkan skill (kemampuan) baru, waktu yang tepat untuk menentukan passion; dan jika kamu gap year karena gagal masuk PTN maka moment gap year adalah waktu yang tepat untuk belajar lebih giat lagi untuk mempersiapkan ujian masuk berikutnya.

Spirit Qs. Al-Mujadalah ayat 11

Mencari ilmu merupakan salah satu nikmat luar biasa yang Allah berikan kepada manusia. Adapun ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi yang apabila kita salami maka tidak akan pernah ada habis dan ujungnya. Maka dalam Qs. Al-Mujadalah (58) ayat 11, Allah Swt. berfirman bahwa “…Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Ayat tersebut merupakan sebuah motivasi bagi umat manusia terutama bagi seorang muslim untuk senantiasa belajar dan mencari ilmu di mana saja dan kapan saja.

Baca Juga  Sudut Sulit Karir Perempuan

Sedangkan menurut Syaikh Az-Zarnuji dalam Kitabnya yang berjudul Ta’lim Al-Muta’alim; beliau menuliskan dua bait syair dari Ali Bin Abi Thalib RA yang berisi 6 syarat dalam mencari ilmu yaitu kecerdasan, kesungguhan, kesabaran, harta, bimbingan seorang guru dan waktu yang lama. Dari keenam syarat mencari ilmu tersebut semoga kita dapat bertanggung jawab sebagaimana mestinya.

Maka pesan bagi seseorang yang dianugerahi kesempatan belajar tanpa harus gap year terlebih dahulu harus senantiasa melangitkan rasa syukur. Pun begitu juga dengan seseorang yang gap year, Karena menjadi seorang mahasiswa atau pelajar adalah suatu privilege yang tidak semua orang bisa rasakan hal tersebut. Maka tugas utama yang harus dilaksanakan adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan tanggung jawab. Hal tersebut bukan semata-mata untuk mendapat gelar sarjana atau bekal untuk menghadapi prospek di masa depan; namun lebih dari itu yakni untuk memperoleh berkah dari ilmu itu sendiri serta mendapatkan rida dari Allah Swt.

Adapun nasihat tentang menuntut ilmu yang diberikan oleh Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Al-Ghazali yang tercantum dalam muqaddimah kitabnya yang berjudul Bidayatul Hidayah sebagai berikut “ketahuilah wahai manusia yang berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan, yang tampak dari padanya usaha dan sangat haus kepadanya. Bahwa jika engkau menuntut ilmu untuk bersaing, berbangga diri, mengalahkan teman sebaya, mencari simpati atas oranglain, dan mengharap harta dunia. Maka sesungguhnya engkau sedang berusaha menghancurkan agamamu, membinasakan dirimu, dan menjual akhirat dengan dunia.” (dikutip dari kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali). Semoga nasihat ini dapat menjadi reminder untuk kita semua sepanjang perjalanan menuntut ilmu.

Setiap orang mempunyai masa dan takdirnya masing-masing. Apabila kita gagal pada suatu titik, belum tentu kita gagal pada titik yang lain. Maka jangan bersedih, karena gap year bukan akhir dari segalanya. Dari gap year kita dapat mengambil hikmah, kita dapat belajar agar menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana.

Baca Juga  Tak Ada Larangan Childfree; Itu Pilihan

لا تأسف على نجمة ضاعت منك, فالسماء مليئة بالنجوم.

وإن لم يكن من نصيبك إحداهن, فمن يدرى ؟ فربمايكون من نصيبك القمر.

(Janganlah kamu menyesali bintang yang hilang, karena sesungguhnya langit dipenuh dengan bintang. Maka jika kamu tidak memiliki salah satunya, siapa tahu? mungkin bulanlah yang menjadi milikmu).

Bagikan
Post a Comment