f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
body shamming

Body Shamming Termasuk Bullying Loh!

Kalian tahu tidak body shamming itu apa? Body shamming merupakan komentar negatif kepada fisik seseorang. Siti Mazdafiah, selaku Direktur Savy Amira Women Crisis Centre mengatakan bahwa body shamming terjadi ketika masyarakat memberikan  suatu pandangan terhadap standar tertentu atas tubuh kepada seseorang yang mengakibatkan timbulnya rasa malu pada diri korban. Dengan kata lain, lebih mengarah pada citra tubuh.

Sebetulnya, mengapa banyak orang yang melakukan body shamming ? Karena banyak yang merasa minder, tidak bahagia dengan hidupnya, pola didik yang tidak benar, berasal dari lingkungan yang buruk, dan memiliki sifat sombong sehingga menyebabkan munculnya perasaan iri, cemburu, dan dengki. Perasaan-perasaan tersebut biasanya datang dan berujung pada perasaan khawatir, sehingga membuat hidup jadi tidak tenang.  

Lalu body shamming termasuk bullying tidak? Menurut dr. Yunias Setiawati, SpKJ(K), secara garis besar, ada dua jenis bentuk kekerasan, yakni kekerasan verbal (psikis) dan kekerasan fisik. Kekerasan fisik dapat menyebabkan bekas luka maupun memar (nampak) di tubuh korbannya. Sedangkan, kekerasan verbal dapat menyebabkan trauma psikis karena ucapan yang menyakitkan atau tidak menyenangkan, seperti mempermalukan di depan publik. Dan tentunya body shamming juga termasuk dalam bentuk kekerasan secara verbal (bullying).

Perlakuan dan Dampak Body Shamming

Perlakuan body shamming adalah kurangnya bentuk fisik seseorang yang dipandang negatif oleh orang lain, sehingga menimbulkan pengalaman yang kurang berkenan terhadap orang tersebut. Matos menunjukkan efek perlakuan body shamming membuat seseorang mengalami traumatis. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan body shaming dapat berdampak pada pola pikir yang negatif pada seseorang. Hasilnya memperlihatkan bahwa perlakuan body shaming dapat menimbulkan penilaian diri sendiri yang buruk (Eva, 2016). Maka dari itu, akan menyebabkan dampak buruk dan memberikan efek negatif terhadap orang lain.

Baca Juga  Sifat Pemimpin Tak Jauh dari Sistem

Bahkan, body shamming membuat timbulnya rasa tidak percaya diri terhadap  korban. Sehingga, membuat korban menjadi insecure, dan menutup diri dari lingkungan luar. Dampak  body shamming ini mengakibatkan korban menjadi lebih senang menyendiri dan takut untuk menunjukkan diri terhadap dunia luar.

Selain itu, dampak tersebut membuat korban menjadi cemas terhadap lingkungan sosial. Kecemasan ini mengakibatkan korban merasa terintimidasi di depan umum. Lebih ekstrem lagi bisa menyebabkan korban menjadi depresi, korban akan merasa malu terhadap kondisi fisiknya karena perlakuan body shamming. Depresi sendiri dapat memicu korban untuk melakukan bunuh diri karena sudah tidak adanya semangat hidup dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Cara Menghilangkan Body Shamming

Terus bagaimana cara untuk menghilangkan body shamming? Untuk menghilangkannya ada beberapa cara. Pertama, mulai dari diri sendiri, seperti intropeksi diri. Kadang tanpa sadar kita menyalahkan perilaku orang lain yang pernah melakukan tindakan atau perilaku body shamming terhadap kita. Tetapi, seharusnya kita mengingatkan diri bahwa seseorang tidak akan melakukan hal yang buruk terhadap kita jika kita tidak melakukan hal buruk terhadap mereka.

Kedua, Berhenti memberi julukan kepada orang lain. Julukan yang kita berikan kepada orang lain seperti gendut, pendek, cupu, dan lain-lain sekilas memang terlihat hanya bercanda atau tidak serius. Tetapi, siapa tahu mereka memikirkan perkataan itu secara terus menerus dan ternyata itu membuat mereka menganggapnya dengan serius? Hati-hati dengan perkataan yang kita lontarkan terhadap mereka, karena kita tidak tahu perihal perasaan mereka.

Ketiga, saling menghargai dan bertoleransi antar sesama, apa pun itu warna kulitnya, bentuk wajahnya maupun tubuhnya, tingginya, belajar untuk saling menghargai antar sesama dan tidak menilai orang semata-mata hanya karena fisiknya, tetapi juga lihat dari perilakunya. Toleransi di zaman sekarang ini penting, apalagi perbedaan yang ada di negeri ini memang begitu kentara. Perbedaan suku, ras, agama memang sering memicu terjadinya permasalahan. 

Baca Juga  Gunung Es KDRT di Sekitar Kita

Jadi, dari tulisan ini saya ingin mengingatkan bahwa semua yang ada pada diri kita adalah suatu berkat yang diberi oleh Tuhan. Tinggal bagaimana kita bisa menerima keadaan kita . Pada intinya menghargai kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita adalah suatu perlakuan bagaimana kita mensyukuri atas keajaiban yang diberikan pada Tuhan untuk kita.

Editor: Akbar Mawlana

Bagikan
Post a Comment