Site icon Inspirasi Muslimah

Bersama dan Kompak Mengatasi Masalah Rumah Tangga

masalah rumah tangga

Dalam menjalani biduk rumah tangga, dalam perjalanannya takkan lepas dari yang namanya mengahdapi masalah. Suami istri akan mendapat ujian untuk mengatasi semuanya dalam kebersamaan dan saling pengertian. Sejatinya masalah yang timbul dalam rumah tangga bukan milik salah satu pihak, tetapi menjadi milik bersama; untuk kemudian didiskusikan dan diatasi secara bersama pula hingga akhirnya mendapatkan solusi yang terbaik dalam hal ini.

Masalah yang timbul bisa karena dalam urusan mendidik anak; kesulitan ekonomi atau kehidupan rumah tangga; perbedaan keinginan dalam sesuatu; problema seksual; adanya pihak ketiga dalam urusan rumah tangga; perhatian kepada orang tua dan mertua; atau ada konflik dengan orang lain seperti tetangga atau teman. Jika menhadapi hal tersebut dengan emosi maka seringkali menyebabkan perbedaan persepsi hingga malah menimbulkan konflik dalam kehidupan rumah tangga.

Maka jika pasangan tidak mengantisipasi persoalan ini dari awal; apalagi masing-masing tak mau pusing dengan masalah yang terjadi pada pasangannya. Maka kerapkali mereka tidak mengambil jalur musyawarah atau berkompromi tetapi malah mengambil jalan pintas. Jika masing-masing keras kepala, yang terjadi bukan saling memahami apa yang terjadi dan malah saling menyalahkan; hingga sudah tak ada lagi kesepahaman yang akhirnya berujung kehancuran rumah tangga. Maka setelah itu tak ada lagi yang bisa dipertahankan. Pasangan suami istri harus menghindari hal tersebut karena masalah yang ada harus diatasi bukan dihindari karena semua itu sudah menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga yang dijalani.

Pakar hubungan asmara mengatakan bahwa ada tiga topik masalah rumah tangga yang bisa berujung fatal jika membiarkannya berlarut-larut. Ketiga masalah tersebut adalah uang, seks dan masalah anak. Nahkoda rumah tangga ada dua orang dengan kepribadian, kebiasaan, cara pandang, dan visi misi hidup yang berbeda. Maka tak heran jika pendapat antar dua orang ini bisa beradu dan berujung pada argumen. (www. hallosehat.com).

Menrima Segala Perbedaan

Secara ideal, tentu saja dalam kehidupan berumah tangga, setiap pasangan suami istri berharap tak ada masalah dalam kehidupan rumah tangganya. Namun realita ini tak bisa terbantahkan, sebab dalam kehidupan rumah tangga tentu saja selalu timbul masalah yang harus diatasi. Di sini memang membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dari kedua belah pihak tanpa mengedepankan ego yang ada. Karena salah-salah jika tidak berkepala dingin dan tidak mengedepankan kebersamaan dalam mengatasi masala; maka yang terjadi kemudian deadlock bahkan muncul sikap saling menyalahkan. Jika hal ini terjadi maka justeru kemudian dapat menimbulkan konflik di dalamnya.

Jika kita kembali kepada awal proses pernikahan adalah disadari merupakan perjanjian suci untuk menerima segala perbedaan dan bisa jadi masalah yang timbul adalah konsekuensi dari rumah tangga yang dijalankan. Ini memang  konsekuensi logis dari pengukuhan dua orang berbeda dalam pernikahan. Sepasang suami istri untuk mendapatkan kebahagiaan berumah tangga tentu akan melalui dan menghadapi liku-liku masalah. Dalam rumah tangga akan muncul percik-percik masalah yang menghinggapi dan itu tak bisa ditolak tetapi sudah semestinya dihadapi bersama dan dicari solusi terbaiknya.

Adanya masalah yang menimpa dalam kehidupan rumah tangga tentu akan mendewasakan masing-masing pasangan yang ada. Memang masing-masing pihak tentu memiliki kelemahan dan kekurangan.Kebutuhannya adalah upaya saling melengkapi dari kekurangan dan kelemahan yang ada dan berusaha bersama mengatasi hal itu. Sepasang suami isteri sudah tak bisa mengatakan lagi masalah itu masalah kamu dan masalahku adalah masalahku; tetapi setiap masalahmu adalah masalahku juga dan masalahku jadi masalahmu pula. Butuh kesiapan untuk menerima kondisi yang mungkin tak menegnakkan sekalipun.

Hadapi Maslah, Jangan Menghindarinya

Seberat masalah apapun pasangan menghadapi masalah tentu akan ada jalan keluarnya. Memang ada baiknya salah satu pihak bisa memahami secara utuh untuk bisa terlebih dahulu menerima apa yang terjadi. Karena jika tidak mampu menciptakan kondisi ini maka yang terjadi adalah pertengkaran karena satu pihak tidak mau terlibat dalam masalah ini. Maka di sinilah kekuatan cinta yang seungguhnya bisa menguatkan semua ini.

Membangun rumah tangga kadang dianggap sebagai upaya menjaga sebutir telur yang setiap saat bisa jatuh. Jadi di sini terlihat nyata bagaimana empat tangan yang ada berupaya untuk menjaga telur itu. Jika tidak kompak atau masing-masing tangan itu seenaknya maka bisa jadi telur itu akan jatuh dan pecah. Begitupula dalam rumah tangga. Jika berpijak pada prinsip masing-masing yang merasa benar dan tak mau mengalah maka rumah tangga itu akan hancur dan bisa berujung yang namanya perceraian.

Semua itu akan terhindari jika dibangun saling kesepahaman dan saling pengertian terhadap masalah yang menimpa mereka. Benar ini proses yang tidak mudah tetapi pasangan suami isteri yang mau terbuka dengan kondisi semacam ini; maka lambat laun mereka akan mendapat ilmu dan juga wawasan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi. Bukankah rumah tangga adalah perpaduan dua orang berbeda untuk mengatasi masalah. Jadi setiap saat masalah akan ada dan menimpa setiap rumah tangga.

Intinya, sadarilah bahwa masalah yang menimpa adalah masalah bersama dan setelah itu bermusyawarah secara terbuka hingga akan mendapatkan solusi terbaik dalam kehidupan mereka berdua. Butuh waktu memang untuk menciptakan kondisi semacam ini. Tetapi jika semua ini dijalani dengan penuh ketenanagan dan juga didasari penuh pengertian; maka semua itu akan menghasilkan sesuatu yang berarti dalam kehidupan berumah tangga.

***

Sungguh betapa indah jika sepasang suami istri mampu berbagi peran untuk mengatasi yang ada seperti sebuah tim penyelamat yang berusaha mencari korban dalam sebuah bencana. Semua itu sangat menantang dan penuh resiko tetapi ketika berjalan secara kompak dan bersama, maka hasilnya terkadang sungguh mengagumkan.

Itulah rumah tangga, ketika kita bisa memahami kelemahan dan kekurangan pasangan dan kita selaku berusaha melengkapinya tanpa mempermasalahkan kedua hal itu. Maka akan tumbuh saling memahami hingga cinta akan terpatri kuat di hati dan keduanya berikrar seberat apapun masalah yang ada, kami yakin semua pasti bisa kami atasi karena kami mampu untuk mengatasinya  bersama-sama. Badai Pasti Berlalu, seperti judul sebuah lagu.***

Bagikan
Exit mobile version