f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
maulid nabi di madura

Kemeriahan Maulid Nabi di Madura

Maulid Nabi merupakan perayaan yang paling ditunggu oleh masyarakat Madura. Masyarakat Madura memiliki antusias tinggi saat merayakan Maulid Nabi. Tingginya antusias masyarakat Madura melakukan Maulid Nabi berbanding terbalik dengan beberapa kota yang pernah saya singgahi.

Misalnya saja, perayaan Maulid Nabi di Surabaya. Selama menjadi mahasiswa di Surabaya, terkesan masyarakat Surabaya kurang antusias terhadap perayaan Maulid Nabi. Hanya segelintir tempat peribadatan saja yang merayakannya. Asumsi saya terhadap kurangnya perayaan Maulid Nabi di Surabaya terjadi akibat dari keberagaman pemeluk agamanya, serta sekularatis masyarakat Surabaya.

Perayaan Maulid Nabi di Lumajang juga terkesan tidak semeriah di Madura. Meski Islam juga menjadi agama mayoritas di Lumajang, tetapi perayaan Maulid Nabi hanya berlangsung dengan pembacaan doa semata dan tidak berlangsung berhari-hari.

Antusias terhadap Maulid Nabi

Berbanding terbalik dengan di Madura yang kemeriahan Maulid Nabi sudah terasa sebelum perayaan berlangsung. Orang Madura yang berada di tanah perantauan, biasa melakukan tradisi toron. Toron menjadi kebiasaan orang Madura yang merantau untuk kembali ke tanah kelahirannya saat perayaan keagamaan Islam, agar bisa merayakan bersama keluarga. Bagi orang Madura yang merantau, tidak afdal rasanya jika merayakan hari keagamaan Islam tanpa hadirnya keluarga besar.

Oleh karenanya, saya tidak terkejut ketika melihat status WhatsApp teman saya pada tanggal 7 Oktober perihal kepadatan Suramadu sisi Surabaya ke Madura. Bagi saya, kepadatan Suramadu menjadi hal lumrah, mengingat orang Madura sedang melakukan toron untuk merayakan Maulid Nabi bersama keluarganya. Beda halnya dengan teman saya yang membuat caption bernada terkejut dengan adanya peningkatan volume kendaraan di Suramadu sisi Surabaya ke Madura.

Saya justru terkejut tatkala ada teman yang bertanya, “apa tidak rugi materi mereka? Belum lagi, mereka yang bekerja dengan sistem bayaran per harian, sehingga dalam beberapa hari mereka tidak mendapatkan upah?” Sontak saya menjawabnya, “ bagi orang Madura, yang utama adalah agama dan keluarga. Urusan duniawi ada di nomor paling akhir. Hidup di dunia mencari keberkahan dari keluarga, terutama orang tua dan keberkahan dari Nabi Muhammad.”

Baca Juga  Menjadi Travelling Addict yang Berfaedah
Kondisi Sosial Perayaan Maulid Nabi

Terlepas dari tradisi toron, kemeriahan Maulid Nabi semakin terasa di Madura saat perayaan berlangsung. Para perempuan sibuk berbelanja kue, buah,  dan kembang yang nantinya akan disumbangkan ke tempat ibadah, baik masjid, langgar, atau mushola. Mereka melakukannya dengan inisiatif mandiri melalui uang pribadi. Tujuannya hanya satu, yakni mencari keberkahan di hari Maulid Nabi.

Tidak jarang juga, biasanya para perempuan juga sibuk memasak untuk diberikan kepada orang yang datang saat Maulid Nabi. Biasanya mereka memasak masakan dengan porsi yang banyak, berangkat dari tingginya antusias masyarakat untuk mengikuti Maulid Nabi. Sedangkan, tugas laki-laki adalah menyiapkan segala keperluan di tempat, serta mengangkat makanan yang akan disajikan nantinya.

Perayaan Maulid Nabi di Madura tidak hanya terjadi dalam waktu sehari. Melainkan, bisa mencapai satu minggu. Itu terjadi akibat banyaknya masyarakat yang mengadakan acara Maulid Nabi di masing-masing rumah. Hampir setiap masyarakat berkeinginan untuk mengadakan Maulid Nabi untuk memberikan syafaat, apalagi perayaannya hanya setahun sekali. 

Ada yang merayakannya dengan jumlah undangan besar, dan ada pula dengan jumlah undangan yang kecil. Bahkan, sering ditemukan beberapa orang yang melakukan perayaan Maulid Nabi dengan jumlah undangan hampir ribuan orang. Meski demikian, tujuannya mengundang banyak orang, bukan untuk melakukan pamer materi, melainkan agar semakin banyak orang yang mendoakan kanjeng Nabi Muhammad.

Selain melakukan pembacaan doa, Maulid Nabi di Madura biasanya selalu ramai dengan beragam pertunjukan. Hadrah merupakan pertunjukan yang biasanya tidak bisa dipisahkan saat Maulid Nabi di Madura. Saya sempat bertanya, “mengapa hadrah menjadi pertunjukan yang hampir selalu ada saat Maulid Nabi?” Beberapa orang menjawab, bahwa kurang lengkap rasanya jika membaca selawat tanpa iringan musik hadrah.

Baca Juga  Negeri Seremonial
Perayaan dengan Tradisi Lokal  

Lebih dari itu, biasanya juga terdapat perayaan Maulid  dengan melakukan penampilan can-macanan. Can-macanan dilakukan oleh beberapa orang dengan menggunakan kostum berbentuk macan. Pentas can-macanan biasanya diiringi dengan selawat, serta terkadang diiringi juga dengan alunan musik tradisional. Can-macanan memiliki makna bahwa sebagai manusia harus mampu menjaga diri dari perbuatan yang merugi, serta untuk beriman terhadap keberadaan Tuhan.

Pertunjukan lainnya saat Maulid Nabi di Madura adalah pelepasan dhamar korong. Dhamar korong merupakan benda berbentuk balon udara dengan ukuran kecil. Terbuat dari minyak kertas dengan bahan sumbunya berupa kain bekas dan diberi minyak agar bisa dibakar dan terbang.  Masyarakat, biasa menerbangkan dhamar korong sebagai petanda kegembiraan merayakan acara, sekaligus pengharapan agar bisa menerangi kehidupan serupa terangnya dhamar korong di atas langit malam.

Bukan hal mengherankan jika jalanan di Madura menjadi ramai selama bulan perayaan Maulid Nabi. Ramainya lalu lalang jalanan di Madura selama Maulid Nabi, berbanding terbalik saat tidak ada perayaan Maulid Nabi. Biasanya saat pukul sembilan malam, suasana di Madura hening dan sepi. Jadi sebenarnya keramaian jalan di Madura bukan karena aktivitas yang bernuansa modern, seperti di Kota besar. Melainkan, keramaian terbentuk selama ada perayaan keagamaan.

Sebab, bagaimanapun, Madura masa lalu dan masa kini, akan selalu menjaga tradisi agama Islam sebagai wujud religiusitasnya. Lalu, bagaimana dengan Madura di masa depan? Entahlah. Harapan saya, Madura masa depan akan sama dengan Madura yang saya kenal.

Bagikan
Post a Comment