f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
tirakat cinta

Tirakat Manusia dalam Memperoleh Cinta Allah (2)

Setiap orang pasti memiliki amalan rahasia yang menjadi ikhtiar agar mendatangkan cinta Allah Swt kepadanya. Amalan rahasia ini kemudian baru terlihat oleh manusia lainnya saat seseorang telah meninggal dunia. Seperti ketika para ulama dipanggil Allah menghadap-Nya, ribuan bahkan jutaan manusia berbondong-bondong mengiringi kepergiannya. Lalu setelah itu, baru kita mengetahui satu per satu kebaikan yang dirahasiakan selama ini. Hal ini juga terlihat pada seorang pemuda hebat bernama Emmeril Kahn Mumtadz beberapa waktu lalu yang telah Allah panggil lebih dulu. Membuat kita terheran-heran betapa banyak orang yang mendoakan. Amalan apa yang sudah ia kerjakan semasa hidup?

Ketika seseorang dicintai oleh Allah, maka Allah akan perintahkan semua makhluk di langit dan bumi untuk mencintainya juga. Apa saja kira-kira amalan yang paling Allah cintai, berikut ini adalah beberapa contohnya.

Bermanfaat

Laksana dua mata sisi uang, jiwa sosial tinggi dan bermanfaat memiliki keterikatan dan integralisasi. Orang yang bermanfaat sudah pasti memiliki jiwa sosial tinggi, pun sebaliknya. Khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Begitulah sabda Rasulullah. Sama halnya dengan yang tertulis dalam surah Al-Bayyinah ayat 6, serta Al-Isra ayat 7.

Manusia bermanfaat adalah seseorang yang berguna untuk menolong urusan orang di sekitarnya. Apabila dia memiliki ilmu, harta atau tenaga, maka dengan itu ia mampu membantu meringankan kesusahan orang lain. Allah akan mencintai hamba-hamba yang seperti ini. Sebagai contoh almarhum Eril yang mencari pekerjaan untuk mengumpulkan uang. Ternyata dari gajinya itu ia gunakan untuk memberi Tunjangan Hari Raya dan santunan anak yatim piatu. Doa kebahagiaan dan rasa syukur kaum mustadafin mampu menjadi tameng atau benteng menolak bala serta jalan pelancar menuju karunia Allah.

Baca Juga  Sistem Akut Patrimonial: Budaya “Look Down” terhadap Perempuan
Istiqomah Belajar dan Mengajar

Ketekunan dalam belajar sebagai seorang murid adalah sebuah tirakat. Begitu pula dengan ketekunan, keuletan, dan kesabaran seorang guru mengajarkan, mengamalkan, dan mendidik murid-murid adalah tirakat seorang guru. Seperti ungkapan seorang anak kyai yang membagikan rahasia mengenai tirakat apa yang biasa abahnya lakukan? Sang putra menjawab, bahwa menurut Abah sebagai pendidik, tekun, ulet, dan sabar dalam mendidik adalah sebuah tirakat.

Ketika Eril dan sahabat meninggal, mereka dalam posisi yang sama, dalam keadaan sedang menuntut ilmu. Apabila Eril sedang mencari kampus Strata Duanya (S2), seorang sahabat sedang menempuh jenjang S2. Kematian dalam keadaan menuntut ilmu dalam kajian Islam memperoleh kedudukan yang tinggi, yakni setingkat di bawah Rasulullah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Thabrani, “Barangsiapa yang kedatangan ajal dan dia sedang menuntut ilmu, maka dia akan bertemu dengan Allah SWT (dengan derajat tinggi) di mana tidak ada lagi jarak antara dia dan para nabi melainkan satu derajat kenabian.” Maknanya bahwa orang yang menuntut ilmu memiliki derajat yang tinggi di hadapan Allah.

Menolong Agama Allah

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Menolong agama Allah, tidak selalu dinarasikan dengan gema takbir dan membawa simbol-simbol agama yang dikumandangkan manakala agama dicemooh. Mengajarkan manusia lain untuk bisa membaca dan menulis agar dapat memahami keagungan dan ke-Esaan Tuhan merupakan tindakan menolong agama Allah.

Begitupula dengan sikap melestarikan dan menjaga alam dari kerakusan secara filosofis sejatinya bagian dari menolong agama Allah yang jarang menggema dalam mimbar masjid. Padahal, alam adalah ayat-ayat kauniah Allah yang besar. “Tirakat” pencinta alam dan semua aktifitas lingkungan yang bahkan sampai mampu melakukan zero waste merupakan bagian dari tirakat untuk menolong agama Allah sebagai bagian menjaga bumi sekaligus agar tidak terjadi kerusakan alam, sebagaimana amanat Allah dalam Al-Baqarah ayat 11.

Baca Juga  Fluktuasi dalam Kebaikan: Refleksi untuk Membenahi Diri

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.”

Tidaklah heran, manakala “tirakat” nenek moyang kita dahulu dalam menjaga sumber mata air atau tempat yang menyimpan sumber daya alam akan terselip dengan narasi-narasi kramat, wingit, ataupun “ada penghuni” agar tidak menimbulkan adanya kerakusan.

Pada dasarnya, ada suatu amalan yang paling Allah Swt cintai, yakni suatu perbuatan baik yang meski sedikit tetapi seseorang secara terus-menerus melakukannya. Akhirnya, hanya kita sendiri yang mampu mengukur, kebaikan kecil apa yang selalu kita amalkan secara konsisten sebagai bagian dari tirakat untuk menjadi bekal anfauhum linnas.

Editor: Martina Mulia Dewi

Bagikan
Post a Comment