f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
iman dan imun

Tetap Jaga Iman dan Imun di Masa Pandemi

Sudah hampir 2 tahun lebih manusia di dunia hidup berdampingan dengan masa pandemi; di mana manusia benar-benar diuji dengan adanya realita yang harus berubah dengan kondisi seperti biasanya. Yang awalnya berbicara dan berjabat tangan dengan orang lain adalah sebuah kehangatan, maka menjadi kegelisahan karena harus berjarak. Keluar rumah harus meyakinkan kesehatannya, seakan-akan dirinya adalah orang yang sakit.

Perubahan sekalian tantangan tersebut nampaknya juga merambat pada bidang-bidang lainnya; seperti pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Semua itu tidak lain adalah rencana Tuhan. Pandemi mengingatkan manusia untuk selalu menjaga kesehatan dirinya dan juga orang lain. Akan tetapi, bagi umat beragama, harus juga menjaga imannya, terkhusus umat Islam.

Dengan imanlah kita sebagai umat Islam, meyakini bahwa ini adalah takdir Allah Swt. Seiring kita menjaga imun untuk kesehatan jasmani, perlu juga menjaga iman untuk kesehatan rohani.

Antara Iman dan Imun

Iman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Iman selalu dikaitkan dengan orang yang beragama atau mempunyai keyakinan terhadap sesuatu.

Dalam agama Islam, terdapat 6 rukun iman yang sudah tidak asing lagi bagi orang mukallaf. Iman sebagai gerbang pertama untuk beragama Islam. Karena dalam rukun Islam yang pertama adalah syahadat.  Seseorang melafazkan melalui lisan dengan mengucapkan “saya bersaksi tiada Tuhan, selain Allah Swt dan nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah Swt”.

Orang yang beriman kebanyakan bersamaan dengan orang yang saleh. Dalam arti saleh adalah orang yang melalukan suatu perbuatan, perkataan yang terpuji. Ini terbukti dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Salam Surat al-Kahfi: 30 menyebutkan:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا

Baca Juga  Memutus Mata Rantai Kekerasan di Pesantren

“Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik”.

Oleh karena itu, wujud dari orang yang iman adalah akhlak-akhlak yang terpuji atau saleh. Sedangkan imun menurut para dokter adalah kemampuan organisme multisel untuk melawan mikroorganisme berbahaya atau pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Setiap badan manusia mempunyai kekuatan tersendiri untuk membentengi diri dari virus, inilah fungsi dari imun.

Kesulitan-kesulitan yang di hadapi di masa pandemi perlu diyakini bahwa itu adalah takdir Allah Swt. Wujud dari keyakinan tersebut adalah menjaga kesehatan diri dan kesehatan orang lain.

Kita wajib menjaga imun tubuh agar selalu normal. Bukannya kita hanya pasrah saja kepada Allah Swt, sehingga banyak orang yang mengatakan “kalau sudah ditakdirkan Allah Swt, pasti tidak akan terkena wabah tersebut”. Anggapan tersebut, kurang tepat, karena kita juga perlu adanya ikhtiaratau usaha. Oleh sebab itu, antara iman dan imun selalu haruslah kita jaga, khususnya di masa pandemi ini.

Bagaimana Iman Terjaga, sedangkan Imun Tidak Terjaga

Pemerintah setiap hari, minggu dan bulan selalu mendata orang-orang yang terpapar covid 19. Data mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada anak-anak atau remaja atau dewasa, tetapi semua terkena. Dan tidak mengenal apa pekerjaannya, baik seorang guru, pekerja pabrik, bahkan pengangguran pun bisa terkena. Seorang dokter yang sangat ahli dalam hal kesehatan pun juga ada yang terpapar.

Dalam kondisi seperti itu, pemerintah sangat mengharuskan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan harapan, imun warga negara tetap normal dan terhindar dari Covid-19.

Baca Juga  Cara Menguatkan Sikap Optimis yang Mulai Tergerus Keadaan

Kondisi seperti ini juga membuat masyarakat cemas, gelisah dan takut ketika mau keluar rumah. Ketika sakit batuk, flu dan bersin-bersin sudah cemas. Hal inilah perlunya meningkatkan iman kepada Allah Swt, agar kita tidak takut. Kalau menurut ahli dokter sekaligus ulama’ Islam yakni Ibnu Sina yang mengatakan “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan”.

Berdoa Kepada Allah Swt dan Mematuhi Protokol Kesehatan

Berdoa kepada Allah swt sangat banyak bentuknya, bisa melalui zikir, istigasah dan lain-lain. Sudah selayaknya umat Islam meminta pertolongan hanya kepada Allah Swt.

Pemerintah dalam hal ini memberikan kebijakan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Antara lain: jaga jarak, sering mencuci kedua tangan, memakai masker, menggunakan hand sanitaizer dan menghindari kerumunan.

Konsumsi makanan juga perlu diperhatikan, makanan yang baik, halal dan bergizi. Kebanyakan penyakit itu berasal dari makanan, kita lihat nenek moyang dahulu makan ketela itu sudah sangat enak dan saat itu penyakit tidak kompleksseperti saai ini. Sehingga, tidak heran jika orang yang berpuasa itu banyak yang sehat-sehat. Terdapat salah satu kegiatan yang sekaligus dalam harapannya untuk menjaga iman dan imun yakni berupaya istiqomah sholat dhuha.

Bagikan
Post a Comment