f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
orang tua

Semua Tentang Orang Tua

Apa yang muncul dalam pikiran kalian ketika membaca kata orang tua? Apakah terbayang senyum mereka? Terbayang seberapa besar rasa cinta kalian kepada mereka? Terbayang wajah ayah dan ibu kalian? Atau justru hanya terbayang sepasang orang tua  tanpa ada perasaan apapun yang muncul?

Perihal orang tua bukan hal sederhana, tidak semua orang tua sama. Mereka memiliki cara masing-masing dalam berperan sebagai orang tua. Pun kita, kita memiliki cara berbeda dari anak lain dalam berperan sebagai anak. Tidak adil membandingkan mereka atau kita dengan orang tua dan anak lainnya.

Kali ini saya kembali merenung. Berada jauh dari orang tua rasanya amat sepi, saya mulai menyadari hal itu. Dulu ketika masih setiap saat bersama orang tua rasanya semua aman dan terjamin. Perlahan saya mulai bertanya kepada diri sendiri, selama ini apa yang sudah saya berikan untuk orang tua saya?

Kita sebagai seorang anak selalu mengatakan bahwa kita cinta dan sayang kepada orang tua kita. Tetapi, apakah memang kita benar-benar mencintai mereka atau kita hanya ikut-ikutan karena anak-anak lain mengatakan bahwa mereka mencintai, menyayangi,  menghargai orang tua mereka, dan sebagainya?

Dari pertanyaan itu saya mulai menyadari, saya mungkin hanya ikut-ikutan ketika mengatakan cinta dan sayang. Dalam pikiran saya seorang anak memang seharusnya mencintai dan menyayangi orangtuanya. Tetapi, bukankah hal tersebut tidak cukup hanya lewat kata-kata yang keluar dari mulut penuh dusta?

Saya menyadari bahwa mereka rela melakukan segalanya demi saya, tetapi saya belum dapat membalas apapun. Ah, saya bahkan masih merasa kurang dengan apa yang mereka berikan, padahal demi memberikan apa-apa kepada saya mereka mempertaruhkan semuanya. Rasanya seperti menjadi anak yang tidak tahu diri.

Baca Juga  Setahun kepergianMu

Ternyata memang benar kata orang, hal apapun baru akan terasa berharga bila sudah tidak ada. Sesederhana sepatu tua, terasa bosan dan malas memakainya, tetapi apabila sudah rusak baru kita menyadari bahwa sepatu itu ternyata sudah lama melindungi kaki kita. Sebuah analogi sederhana tetapi bermakna.

Bagi saya, orang tua pun sama. Ketika saya masih tinggi satu atap dengan mereka rasanya tidak ada yang spesial, biasa saja, toh saya selalu bertemu mereka setiap hari. Tetapi, setelah dipaksa keadaan untuk berada jauh dari mereka ternyata saya baru menyadari betapa berharganya mereka bagi saya.

Mungkin orang tua saya tidak memberikan hal-hal mewah dan luar biasa seperti yang dilakukan orang tua di media sosial, mereka memberikan hal-hal sederhana. Tetapi, justru hal sederhana itu yang membuat saya menyadari betapa berharganya mereka dan betapa saya membutuhkan mereka.

Ayah saya tidak membelikan makanan mewah masing-masing satu porsi untuk tiap anggota keluarga ketika pulang kerja, tetapi ayah saya membelikan makanan yang cukup untuk dimakan bersama seluruh anggota keluarga di depan televisi saat sore hari sambil menyimak berita terbaru.

Ibu saya tidak pernah mengenakan pakaian branded dan mewah seperti ibu-ibu lainnya, tetapi ibu saya rela tidak membeli baju baru demi memberi kesempatan saya memilih baju yang saya suka dan ingin saya kenakan. Tidak harus di hari besar atau spesial, kesempatan itu beliau berikan kapanpun saya mau.

Manis, bukan? Sayangnya saya baru menyadari hal-hal sederhana seperti itu ketika saya sudah berada jauh dari mereka. Namun, saya bersyukur masih memiliki dua malaikat dalam hidup saya. Saya tidak butuh apapun lagi selama saya masih memiliki mereka.

Baca Juga  Representasi Perempuan dan Kepemimpinan dalam Film Hati Suhita

Bukan hanya saya yang merasakan hal-hal di atas. Teman saya yang lain pun merasakan hal yang sama. Sepertinya kita semua memang pernah berada pada posisi ini, hanya saja waktu dan kondisinya mungkin berbeda. Apapun itu, semoga kita masih diberikan kesadaran betapa berharganya orang tua bagi kita.

Selamanya kita tidak akan pernah bisa membalas semua yang sudah orang tua berikan dan lakukan untuk kita. Mereka juga tidak mengharapkan balasan atas apa yang sudah mereka berikan dan lakukan. Cukuplah cintai dan sayangi serta berbuat baik kepada mereka, mereka sudah merasa amat bahagia.

Hal yang tidak bisa dibeli dengan uang adalah waktu. Tidak peduli sebanyak apa uang yang kita punya, waktu tidak akan berputar kembali. Untuk itu mari sama-sama mensyukuri hal yang kita dapatkan saat ini. Selagi masih diberikan kesempatan bertatap muka dengan orang tua, manfaatkan waktu tersebut.

Ah, sekali lagi, perihal orang tua memang bukan hal yang sederhana. Tetapi, tidak apa-apa. Kita tidak harus memahami segala-galanya tentang orang tua kita. Cukuplah baktikan diri kepada mereka. Ini pertama kali kita menjadi seorang anak, wajar apabila salah. Lagi, tidak apa-apa.

Terima kasih banyak telah menyimak tulisan ini sampai selesai. Saya doakan panjang umur dan sehat selalu bagi orang tua kita yang masih berkesempatan hidup di dunia hingga saat ini, saya doakan tenang dan ditempatkan di tempat terbaik bagi mereka yang telah berpulang kepada Allah Swt.

Bagikan
Post a Comment