Sedekah Tidak Harus dengan Harta Kok!

Menelisik arti kata sedekah dari KBBI ialah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemapuan pemberi. Melihat pengertian tersebut, sedekah masih terbatas pada pemberian seputar harta benda. Bagi kalangan yang berkecukupan atas harta benda tentu ini bukan menjadi hambatan untuk menunaikan sedekah. Namun bagi kalangan yang tidak berkecukupan akan menjadi hambatan tersendiri.

Namun pada kenyataannya, dalam salah satu hadisnya, Rasulullah Saw. telah memberikan penjelasan bahwa bersedekah tidaklah harus menggunakan harta saja; namun ada alternatif lain yang juga akan Allah nilai sedekah apabla kita menunaikannya. Bersedekah dengan harta benda bisa kita sebut dengan shadaqah bil maal; sedangkan sedekah yang tanpa menggunakan harta benda ialah shadaqah bil af’al. Redaksi hadis tentang tuntunan ini termaktub dalam kitab hadis Arba’in Nawawi karya Imam An-Nawawi nomor  hadis ke-26 dengan redaksinya artinya sebagai berikut:

 “Dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: ‘Setiap anggota tubuh manusia dapat melakukan sedekah, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk menaiki kendaraannya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah.’ (HR. Bukhari dan Muslim)”

*

Dari riwayat hadis tersebut, terdapat penjelasan bahwa ada beberapa tindakan yang termasuk sedekah apabila kita laksanakan. Diredaksikan bahwa berlaku adil para orang yang sedang bertikai tentang suatu perkara bisa diganjar sebagai sedekah. Adil sendiri adalah sikap tidak sewenang-wenang. Dalam konteks ini, apabila kita menemui sebuah pertikaian, walau dalam ruang lingkup yang kecil, sepatutnya kita mengupayakan untuk tetap berbuat adil; sebab dengan berbuat adil kita nantinya akan mendapatkan pahala sedekah.

Yang berikutnya adalah membantu meringankan pekerjaan orang lain dengan cara menolong orang tersebut ketika berkendaraan untuk menaikinya atau menaikkan barang bawaannya agar ia merasa lebih ringan dalam pekerjaannya juga merupakan sedekah. Menolong dalam konteks ini bukanlah upaya dalam rangka untuk mendapatkan upah atas tenaga kita; melainkan murni untuk membantu seseorang dalam pekerjaannya, terlebih seperti pada bulan ramadhan kali ini; tentu akan lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan tenaga untuk meringankan pekerjaannya.

Selanjutnya adalah kepergian kita menuju tempat salat, baik itu masjid ataupun musala. Setiap langkahnya akan Allah ganjar sedekah. Dengan adanya pernyataan ini bukan berarti kita harus selalu berputar untuk mencari jalan yang lebih jauh dari sewajarnya demi mendapatkan pahala sedekah; namun tentunya keistiqomahan kita juga akan Allah nilai dalam menjalankannya.

Dan yang selanjutnya adalah menyingkirkan gangguan yang ada di jalan. Terkadang kita menemukan benda tajam kecil, atau yang umum kita temukan adalah paku berkarat tergeletak di tengah jalan. Tentu hal kecil semacam ini bisa mengganggu bahkan membahayakan perjalanan seseorang nantinya. Oleh karenanya apabila kita menyingkirkan gangguan semacam ini perbuatan kita akan Allah ganjar sedekah. Kemudian dalam kasusnya, gangguan yang ada di jalanan bukan hanya berupa paku, bisa saja sekumpulan kerikil atau batu yang cukup besar, ranting pohon atau bahkan benda-benda lainnya yang bisa menyebabkan gangguan perjalanan.

Pentingnya Melakukan Sedekah dengan Perbuatan

Dalam memilih untuk menjalankan sedekah dengan amal perbuatan tentu memiliki pertimbangannnya sendiri layaknya kala bersedekah dengan  harta benda. Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitab Arbain Nawawi mengenai beberapa faedah yang bisa kita dapatkan apabila kita menjalankan sedekah dengan amal perbuatan ini, di antaranya adalah:

1. Mensyukuri nikmat berupa kesehatan yang telah Allah limpahkan kepada kita setiap harinya kepada seluruh anggota badan kita
2. Bersedekah kepada sesama atas nikmat angota tubuh yang sehat dengan cara melakukan sedekah dengan amal perbuatan kepada sesama hamba Allah
3. Termasuk dihitung sebagai perbuatan sedekah ialah dengan menahan tangan dan lisan dari perbuatan menyakiti orang lain yang justru seharusnya anugerah nikmat anggota tubuh ini digunakan untuk membantu orang lain
4. Jasad juga memiliki zakatnya tersendiri sebagaimana harta yang ada zakatnya. Zakat badan adalah dengan berbuat baik kepada sesama, bersedekah dan banyak lainnya juga
5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah pihak yang sedang bertikai, tolong-menolong, mengucapkan kalimat yang baik, berjalan menuju shalat, dan menyingkirkan sesuatu penghalang dari jalan
6. Anjuran untuk membersikan sarana-sarana umum
7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan keadilanlah ditegakkan langit dan bumi.

Dengan kita mengerti penjelasan ini, tidaklah lagi menjadi alasan bagi kita untuk tidak mengeluarkan sedekah; mengingat sedekah yang dapat kita keluarkan tidak selalu harus dengan harta benda, namun juga bisa dengan perbuatan. Sedekah dengan amal perbuatan juga memiliki ganjarannya tersendiri di hadapan Allah. Akhir kata, marilah kita tingkatkan amal sedekah kita dengan cara-cara di atas semata-mata mengharap rida Allah untuk keberkahan hidup kita ini. Wallahu a’lam