f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
anak

Mengentaskan Kemiskinan dan Menyelamatkan Masa Depan Anak-Anak Indonesia

Anak merupakan aset negara yang paling berharga karena menentukan masa depan negara. Apabila negara tidak melindungi hak anak-anak akan berakibat fatal. Indonesia tidak memiliki generasi yang siap untuk berkompetensi dengan tantangan global di masa depan. Oleh karena itu, negara harus memperhatikan kebutuhan dan mengatasi permasalahan pada anak-anak.

PP. Muhammadiyah mendirikan LAZISMU pada tahun 2002 kemudian dikukuhkan oleh Menteri Agama RI sebagai  Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. LAZISMU merupakan lembaga zakat tingkat nasional yang berlandaskan memberdayakan masyarakat dengan dana akat, infaq, wakaf, dan dana kedermawanan lain baik dari perseorangan, instansi, maupun perusahaan.

Faktor berdirinya LAZISMU karena dua faktor. Pertama, Indonesia masih memiliki masalah kemiskinan, kebodohan, dan sumber daya manusia yang rendah. Penyebabnya adalah lemanyah tatanan keadilan sosial Indonesia. Kedua, zakat dapat memberikan dorongan membangun keadilan sosial, meningkatkan sumber daya manusia, dan mengatasi kemiskinan. Sampai saat ini LAZISMU sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia

Muhammadiyah Mengentaskan Kebodohan

Data dari googstats.id menyebutkan bahwa masih ada peningkatan jumlah anak putus sekolah. Dari hasil survei pada tahun 2022 Angka Putus Sekolah (APS) pada beberapa tingkat mencapai 76.834 orang. Siswa tingkat SD yang putus sekolah berjumlah 40.623 orang, tingkat SMP 13.716 orang, tingkat SMA 10.091 orang, dan SMK 12.404 orang. Dari data tersebut siswa yang tidak bisa menyelesaikan pendidikannya paling banyak adalah tingkat SD. Salah satu faktornya adalah kemiskan dan pekerja anak.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan 76 persen keluarga mengatakan memutuskan mengakhiri pendidikan anaknya karna faktor ekonomi. Dari 76 persen ini sebanyak 67 persen tidak bisa membayar biaya sedangkan selebihnya yaitu 8,7 persen anak mereka terpaksa membantu bekerja. Bappenas juga menyatakan sebesar 24,87 persen siswa gagal menyelesaikan pendidikan karena kesulitan biaya dan 21,64 persen terpaksa bekerja.

Baca Juga  Berita Wabah Malam Ini

Melihat situasi ini LAZISMU bergerak membentuk program Beasiswa Mentari. Beasiswa Mentari adalah bantuan pendidikan untuk Asnaf, Ibnu Sabi, Fakir dan Miskin yang masih menempuh pendidikan. Beasiswa ini memiliki empat kategori yaitu Beasiswa Prestasi, Yatim/Piatu, Panti Asuhan dan Fakir/Miskin.

LAZISMU Peduli Kesehatan Anak

UNICEF Indonesia menyatakan bahwa terjadi kematian bayi baru lahir sebayak 91 ribu jiwa. Penyebabnya berkaitan dengan perawatan saat kelahiran yang berjalan beriringan dengan kesehatan ibu. Pneumonia, penyakit bawaan lahir, dan diare adalah penyebab terbesar kematian pada balita dengan presentase penumonia sebesar 36 persen, penyakit bawaan lahir sebesar 13 persen, dan diare sebesar 10 persen. Selain ketiga penyakit itu penyebab lain adalah komplikasi ketika lahir, cedera, campak, dan malaria.

Kasus kematian ibu dan anak sangatlah memprihatinkan. Mengingat Angka Kematian Bayi (AKB) adalah faktor penting untuk menggambarkan tingkat kesehatan suatu wilayah. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap situasi dan kondisi lingkungan orang tuanya tinggal. Fakta ini sangat erat kaitannya dengan status sosial bayi.

Keadaan ini mendorong LAZISMU membentuk program meningkatkan taraf kesehatan. Program kesehatan ada untuk memenuhi hak mustahik dalam mendapatkan kelayakan hidup. LAZISMU memiliki empat program utama. Pertama, Indonesia Mobile Clinic adalah pelayanan kesehatan masyarakat pada daerah yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Program bertujuan meringankan beban masyarakat terdampak musibah penyakit maupun kekurangan biaya. Bentuk bantuan dari Indonesia Mobile Clinic meliputi mobil ambulance, layanan kesehatan, layanan antar jemput pasien atau jenazah, dan sosialisasi kesehatan. Kedua, Rumah Singgah Pasien untuk Dhuafa untuk membantu pasien dan pendamping yang terkendala biaya dan membutuhkan tempat singgah sementara karena tidak memiliki keluarga terdekat rumah sakit rujukan. Bentuk bantuannya adalah penyediaan rumah singgah sementara bagi pasien dan pendamping dengan catatan tidak memiliki penyakik menular. Ketiga, Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang bertujuan mencegah dan mengatasi masalah gizi. Bentuk dari bantuannya adalah perbaikan pola makan dan pola asuh, perbaikan sanitasi, dan akses air bersih. Keempat, End TB (Tuberkulosis) bertujuan untuk mencegah kematian dan terjadinya penyakit TBC, menyembuhkan pasien TBC, memutus rantai penularan TBC dan mencegah kekebalan kuman terhadap obat anti TBC. Bantuan dari LAZISMU meliputi pencegahan, pengawasan minum obat, renovasi rumah, dan pendirian Shelter TBC.

Baca Juga  Capek Belajar, Mau Nikah Aja!
LAZISMU Memperbaiki Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Tingkat kesejahteraan keluarga sangat memengaruhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan ini akan berpengaruh pada permasalahan gizi dan kesehatan anak. Faktor utama untuk menentukan tingkat kesejahteraan adalah penghasilan dari orang tua. Kebutuhan gizi keluarga akan tinggi dan baik apabila ekonomi keluarga tersebut bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi. Maka mau tidak mau untuk membentuk anak yang sehat perlu memperbaiki tingkat kesejahteraan keluarga terlebih dahulu.

LAZISMU memiliki solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan program ekonomi yang terdiri dari pola pemberdayaan, pelatihan dan pendampingan wirausaha. LAZIMU akan memberikan penyuluhan dan pemberian modal serta bagaimana cara memasarkan. Program ini terbagi menjadi lima.

Pertama, pemberdayaan UMKM dengan tujuan untuk memupuk dan mengembangkan kemampuan menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri.

Kedua, Peternakan Masyarakat Mandiri yang bertujuan membantu ekonomi peternak dan membentuk komunitas peternak guna meningkatkan daya saing.

Ketiga, Tani Bangkit yaitu program yang membantu para petani meningkatkan kapasitas petani dan kelembagaan dalam meningkatkan budidaya pertanian. Bantuan untuk ketiga program tersebut adalah pemberian modal, penyuluhan, pelatihan, dan perluasan akses pasar.

Program keempat adalah ketahanan pangan dengan tujuan untuk membangun kemampuan keluarga untuk memiliki daya beli terhadap makanan pokok melalui pemberdayaan berkelanjutan. Bentuk kegiatannya adalah membuat lumbung pangan untuk menampung makanan pokok, mendistribusikan paket bahan makanan, dan melakukan pembelian produk rumahan dari jaringan di bawah LAZISMU.

Kelima, BankZiska yaitu program keuangan mikro. Tujuannya adalah memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan sistem al-Qardul Hasan supaya terhindar dari rentenir. Programnya adalah pemberian modal dan penguatan usaha dengan skema kemitraan.

Bagikan
Post a Comment