f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
kartini

Kartini dan Pesan-Pesan Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender terus saja menjadi isu hangat setiap harinya. Memang hal ini belum terbentuk pada masing-masing individu, sehingga menyebabkan ketimpangan sosial. Masih banyak yang beranggapan bahwa perempuan saat ini tidak sepatutnya menjadi pemimpin karena dianggap mengedepankan perasaan daripada logika. Sehingga menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak efisien dan efektif. Tapi tidak semua perempuan seperti itu, ada banyak perempuan yang mengedepankan logika. Hal itu tidak dapat dipukul rata, karena semua orang berhak melakukan apa yang ingin dieksplorasi. Melihat keadaan lapangan dan mencari hal-hal baru, sebagian perempuan hanya ingin belajar tanpa adanya keterbatasan sosial yang membatasinya. Masalah terbesar yang seorang perempuan alami adalah terkikisnya rasa kepercayan diri.

Kiprah seorang laki-laki sebagai pemimpin, terkadang membuat timbulnya kesenjangan sosial dengan perempuan dalam bergaul, mengutarakan pendapat, dan memimpin. Masalah itu selalu ada di dalam perputaran ruang lingkup makhluk sosial. Dibutuhkan kesadaran dari kedua belah pihak untuk saling mendukung kesetaraan gender sebagai bentuk penghormatan dan mempertahankan apa yang telah diperjuangkan kala itu. Di Indonesia hal ini sudah lazim, karena sejak dulu persepsi mengenai perempuan itu lemah, dan laki-lakilah yang berkuasa. Sungguh naas nasib perempuan kala itu menjadi budak dan dilecehkan, tidak boleh belajar bahkan mengenal huruf saja tidak, perempuan bagai boneka tak bernyawa. Hal itu yang memupuk rasa minder, takut, dan diskriminasi terhadap perempuan masih ada sampai saat ini.

Rendahnya pengetahuan tentang gender membuat banyak perempuan tidak menyadari kekuatan yang ada dalam diri mereka. Selalu menuruti perintah dan selalu mendengar apa kata orang di sekitarnya hal ini sering disebut dengan stero type. Memang faktor eksternal diri sangat berperan dalam pengendalian sifat seseorang, namun hal itu bisa ditepis melalui kemauan dan tekad diri. Seperti pada masa kolonialisme di Indonesia yang mengalami berbagai pergolakan dari segi perekonomian, politik, dan pendidikan. Saat itu pendidikan sangat terbatas karena berdasar pada golongan menurut keturunan, sehingga hanya segelintir saja perempuan yang mendapatkan pendidikan di masa itu. Lahirnya putri dari seorang bangsawan bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat membawa perubahan pada negeri ini.

Baca Juga  Hari Bumi, Idulfitri, dan Semangat Kartini

Mempunyai tekad yang kuat dalam mengenyam pendidikan dan menebarkan ilmu yang dimilikinya untuk dapat dipelajari dan dipergunakan kaum perempuan kala itu, beliau adalah Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat yang sering disebut dengan R.A. Kartini. Mendirikan sekolah khusus perempuan untuk berbagai kalangan sehingga perempuan dapat merasakan keistimewaan dari indahnya pengetahuan. Perjuangan Sang Emansipasi Wanita pada masa penjajahan membawa kita saat ini dapat menerima pendidikan dengan layak tanpa memandang gender. Dahulu, seorang perempuan tidak diperbolehkan untuk belajar, tugasnya dirumah hanya untuk memasak, merawat diri, dan melahirkan seorang anak. Terjerat dalam belenggu yang tidak berkesudahan, tekad yang kuat dikalahkan dengan peraturan yang tak bijak.

Hingga akhirnya Kartini mulai memberontak, banyak perlawanan tak ia hiraukan demi kemajuan bangsa Indonesia. Beliau telah membuktikan wanita adalah manusia yang paling kuat hanya saja terbalut dengan keanggunan dan kelembutan di luarnya. Berkatnya semua perempuan di negri ini mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menduduki bangku-bangku pendidikan saat ini. Saat ini perempuan bisa mengenyam pendidikan dengan bebas, bahkan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan besarnya kemauan perempuan untuk lebih maju dalam berpendidikan dan berkarier. Pengaruhnya bukan hanya kepada individu saja melainkan dapat mewujudkan salah satu tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jejak perjuangan R. A. Kartini dapat dilihat melalui buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang isinya terdapat banyak surat-surat beliau yang ditujukan kepada saudari dan sahabat-sahabatnya di luar negeri tentang cita-cita, ambisi, dan harapan-harapan untuk dapat memajukan kaum wanita khususnya di dunia pendidikan. Sungguh mulia niat dan perilaku beliau, tak sedikitpun meminta balas jasa dari setiap tetes keringat yang telah ia keluarkan. Sudah saatnya Kartini Muda melanjutkan perjuangannya melalui berbagai bidang keilmuan baik dari ekonomi, politik, dan prestasi-prestasi lainnya untuk dapat mencetak sejarah-sejarah baru yang membawa nama baik bangsa Indonesia. Tidak ada lagi penindasan untuk kaum wanita, yang ada hanyalah tegaknya keadilan untuk kesetaraan gender dalam berbagai bidang.

Baca Juga  Saudah binti Zam’ah; Ummul Mukminin yang Humoris

Sebagai perempuan banyak hal yang perlu disadari seperti adanya keberanian, kekuatan, dan ambisi yang kuat untuk dapat diperjuangkan dan diapresiasi. Semua orang memiliki keterbatasan tapi tidak semua orang mempunyai keberanian, setiap perempuan mempunyai rasa untuk dapat melakukan lebih dan melawan ketakutan. Semua perempuan dapat melakukan apa pekerjaan laki-laki, tapi tidak semua laki-laki dapat melakukan pekerjaan perempuan. Hari ini para Kartini Muda harus bisa menunjukkan eksistensinya yang dapat mengubah dunia. Peka terhadap isu-isu yang beredar di kalangan masyarakat, menjadi perempuan yang dapat menjadi pemimpin dan suri teladan bagi perempuan yang lain.

Dari banyaknya kekurangan bukanlah menjadi suatu patokan kelemahan. Kelemahan adalah penunjang keberhasilan untuk melawan kegagalan dan kelebihan adalah penyongsong jalan menuju kesuksesan. Baik laki-laki maupun perempuan mereka harus saling berkompetisi secara sehat dalam menggapai cita-cita. Memiliki satu tujuan yang sama untuk membawa perubahan negri ke arah yang lebih baik. Menjadikan warga Negara Indonesia yang bijak dan cerdas dalam berbagai bidang. Menunggu sesuatu yang fana tidak akan membawa hasil yang baik, untuk itu setiap melakukan suatu hal harus dimulai dari diri sendiri. Baik akan berpengaruh pada diri sendiri ataupun lingkungan sekitar, menanamkan hal baik akan membuahkan hal baik begitu juga sebaliknya. Potensi diri yang baik adalah value diri yang membawa perubahan bagi lingkungan sekitarnya.

Bagikan
Post a Comment