f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
anak dia sindrom down

Dia adalah Anugrah Bagi Kami

Saya seorang ibu dari anak istimewa kami. Ya. Si kecil terlahir dengan keistimewaan yang tidak semua orang miliki. Dia dianugerahi dengan kelebihan kromosom, tepatnya trisomy 21. Kelainan ini awal mula diamati oleh Dr. John Langdon Down. Selanjutnya sebagaimana penemuan lain, maka keistimewaan ini pun melekatkan nama penemu sebagai nama resminya, Syndroma Down.

Anak dengan Sindrom Down memiliki wajah yang khas. Sudut luar mata miring ke atas sehingga cenderung sipit, terdapat lipatan kelopak mata, hidung kecil dan tulang di antara mata datar, kepala belakang datar, leher pendek dan tengkuk terkesan bergelambir, jarak jari telunjuk dan jempol sangat lebar baik pada tangan maupun kaki, terdapat satu garis lurus pada garis lipatan telapak tangan serta masih banyak ciri fisik lainnya. Namun demikian, tidak semua anak dengan downsyndrom memiliki ciri – ciri tersebut.

Hal lainnya yang menjadi konsekwensi kelainan kromosom adalah kelainan pada organ si kecil. Katup jantung yang belum sempurna menutup, kelainan otot, kelainan pencernaan, kelainan pendengaran, kelainan penglihatan, kelainan hormone tiroid, kelainan darah, dan lain sebagainya menghantui bayi – bayi dengan kelainan kromosom ini. Tak hanya itu, secara umum, anak dengan downsyndrom memiliki IQ lebih rendah dibanding anak normal pada umumnya sehingga tumbuh kembang dan mentalnya pada suatu titik akan lambat dibandingkan anak normal lainnya.

Penyebab

Saya tergelitik untuk menuliskan sebuah catatan ini setelah membaca beberapa komentar seseorang yang semoga Allah merahmatinya, mengenai anak dengan sindrom down. Dalam komentarnya, dia mengatakan bahwa kelainan down syndrome penyebabnya antara lain :

  1. Kekurangan nutrisi
  2. Pola aktivitas saat hamil
  3. Salah konsumsi obat
  4. Fikiran dan fisik yang terforsir
  5. Sikap atau kesalahan pada orang lain saat hamil (karma)
  6. Efek vaksinasi

Saya tidak tahu, apa yang mendasari pemilik akun menyatakan hal demikian. Namun, ijinkan saya sedikit mengulas mengenai hal tersebut sependek yang saya tahu. Karena jika hal tersebut tidak kita luruskan, akan semakin dalam terpatri dalam diri masyarakat menjudge orang tua dengan anak sindrom down sebagai orang yang bertanggung jawab atas penyebab anaknya menjadi demikian. Baik secara medis maupun secara magis, yang tentunya hal tersebut tidak benar.

Baca Juga  Tentang Kehilangan

Orang tua dengan anak sindrom down ataupun anak berkebutuhan khusus lainnya sama seperti orang tua pada umumnya. Merekan menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Mereka juga Ingin anaknya menjadi bagian yang berharga di mata masyarakat. Maka, bagaimana jika stigma buruk orang tua dengan  anak sindrom down dilekatkan? Misalnya dianggap orang berdosa, tidak hati2 dll, maka stigma tersebut akan menjadi salah satu menurunnya mental orang tua yang justru membutuhkan support dari orang sekitar untuk dengan berlapang dada menerima rezeki yang diberikan. Bahkan bisa jadi stigma buruk itu menjadi salah satu penyebab menelantarkan anak – anak istimewa tersebut. Dan jika itu terjadi, bukankah sangat disayangkan?

Masa Kehamilan

Anak kami adalah anak yang sehat, Alhamdulillah. Terdapat beberapa tanda fisik sindrom down padanya juga telah dikonfirmasi dengan pengecekan kromosom. Dia positif memiliki kelainan kromosom Trisomi 21 (T21). Pada sel manusia, terdapat 23 pasang kromosom. Pada kasus dengan trisomy 21 ini, kromosom ke 21 membelah menjadi tiga.

Menurut dokter spesialis endokrin RSUD Sutomo, dr Faizi Sp.A, kelainan kromosom tipe T21 bukanlah karena keturunan juga tidak akan diturunkan tak ada seorang pun yang tahu pasti penyebabnya. Yang jelas dia merupakan kado spesial dari Allah mengingat saat kehamilan, usia saya masih 25 tahun, di mana kemungkinan mengandung anak dengan downsyndrom adalah 1 : 1000.

Bukankah ini istimewa? Saya terpilih dari ribuan ibu lainnya.  Meskipun hasil tes kromosom si kecil menujukkan positif T21, hal itu tidak mengurangi cinta kami kepadanya. Support yang kami dapatkan begitu indah dan kuat. Anak adalah titipan. Tugas kami sebagai orang tua hanya merawat dan melimpahkan kasih sayang serta mengenalkan Tauhid kepadanya. Persoalan kelak dia menjadi apa, Allah lah yang telah menetapkannya.

Baca Juga  Bersyukur, Jalan Terbaik untuk Bahagia

Saat hamil, saya rutin meminum suplemen. Tambah darah, kalsium, asam folat tak pernah luput dari asupan harian saya saat hamil. Saat Usg setiap bulan pun dokter tidak menemukan kejanggalan pada kehamilan saya. Bahkan, dalam komunitas kami, terdapat anak sindrom down melalui proses bayi tabung yang tentunya segala sesuatunya dipantau dan distandardisasi sedemikian rupa. Jadi saya di sini saya membantah poin 1 dan 3.

Meskipun mungkin ada kasus di mana kehamilan dengan tidak memperhatikan nutrisi kemudian lahir anak dengan down syndrom; sepertinya lebih banyak anak yang lahir dengan sehat dan normal meskipun nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik. Bahkan beberapa di antaranya ada yang dengan sengaja melakukan upaya pengabaian untuk menggugurkan janin dalam kandungan.

Benarkah Salah Orang Tua

Selama hamil, saya beraktifitas seperti biasanya. Ke kampus dan berdiskusi dengan sejawat menjadi rutinitas harian selama hamil. Pernah keluar kota dan keluar negeri, tapi suami dan kawan – kawan saya sigap membantu sehingga saya terhindar dari kelelahan. Fisik dan psikis daya dapat terkendali dengan baik meskipun beberapa kali terkena mood swing dan morning sickness. Saya pikir ini hal yang ibu hamil lumrah mengalaminya. Dengan demikian, bagi saya poin 2 dan 4 gugur.

Saya tidak akan mengklaim bahwa  saya orang yang tidak memiliki dosa. Mungkin saya pernah melakukan kesalahan kepada orang lain baik saat hamil ataupun tidak. Tapi, saya yakin Allah Maha adil, Dia tidak akan menimpakan kesalahan hambaNya pada orang lain. Apalagi pada bayi kecil yang masih suci dan bersih. Kehadiran si ekstra kromosom dalam kehidupan kami adalah anugrah dan bukan hukuman. Betapa banyak orang di luar sana yang memiliki anak normal yang dilatih dan diajari menjadi pintar tapi kufur kepada Allah juga durhaka kepada orang tuanya. Jadi tidak ada jaminan anak normal selalu membawa keselamatan. jadi yang karma itu, anak dengan downsyndrome atau anak yang kufur dan durhaka?

Baca Juga  Belajar dari Rasa Kehilangan Amanah Tuhan

Tujuan utama kehidupan ini adalah menuju kebahagiaan di akhirat. Kemuliaan di dunia tidak ada artinya jika ternyata terhinakan di akhirat. Justru, terkadang saya berpikir, apakah mungkin si kecil begitu cinta kepada Allah sehingga, saat akan ditiupkan ruhnya, dia menginginkan menjadi sosok yang tidak akan jatuh mencintai dunia. Maka lahirlah si ekstra kromosom. Bukankah salah seorang sahabat istimewa Nabi pernah menangis dan berharap seandainya dia tidak dilahirkan atau diciptakan sebagai debu agar selamat dari hisab Allah yang Maha Adil dan teliti? CMIIW.

Anak dengan sindrom down memiliki hati yang tulus. Tidak memiliki tipu daya. Polos dan begitu sederhana. Bahkan salah satu dokter yang kami temui saat konsultasi berkelakar bahwa mungkin kelak jumlah anak – anak downsyndrom akan semakin banyak dan memenuhi dunia untuk menyelamatkan dunia dari orang – orang yang pandai tapi tamak. Bukankah sejauh ini ada tiga kecerdasan IQ, EQ dan SQ. mungkin anak – anak istimewa kami tidak unggul dalam urusan IQ. Tetapi mereka masih memiliki peluang memiliki EQ dan SQ yang gemilang.

Anak dengan sindrom down memiliki hak yang sama di negara ini. Maka dari itu minset dan stigma miring mengenai orang tua maupun anak dengan kebutuhan khusus lainnya harus segera disingkirkan; sehingga anak – anak tersebut benar – benar merasakan kelahirannya sebagai anugrah dan bukan aib ataupun karma bagi orang tuanya. Dukungan masyarakat sangat perlu dalam menciptakan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak. Semua anak, baik dengan atau tanpa kebutuhan khusus. Sehingga kebutuhan akan kasih sayang anak – anak tersebut dapat senantiasa terpenuhi dan terciptalah generasi yang sehat sebagaimana yang kita dambakan.

Bagikan
Post a Comment