Site icon Inspirasi Muslimah

Beberapa Jenis Investasi yang Perlu Kamu Diketahui

investasi

Shofiyatun

Saat ini investasi lagi ramai-ramainya dibicarakan, entah di ranah digital maupun di ranah kenyataan alias ‘real life’. Sepertinya 2 tahun belakangan memang sedang in-innya. Terutama ketika pandemi. Hal itu terlihat dari single investor identification (SID) yang mencapai 6,65 juta per 19 Oktober 2021, naik dari posisi akhir tahun 2020 yang sebanyak 3,88 juta. Dan meningkatnya kebanyakan dari investor retail alias investor individu.

Entah mungkin karena efek pandemi yang membuat orang-orang jadi lebih banyak waktu luang atau memang yang mengalami ‘lay off’ bingung pesangonnya mau ‘dibuang’ kemana sembari berburu pekerjaan baru.

Nah, sebelum ‘membuang’ uang, yuk kita ketahui dulu beberapa jenis investasi.

1. Investasi Leher ke Atas?

“Leher ke atas apaan mba?”

Skin care? Muka glowing shine bright like a diamond?”

“Oh bukan itu kok. Maksudnya investasi ilmu dulu.”

Semisal nih kan lagi ramai saham, ketimbang ujug-ujug buat akun sekuritas terus ikut-ikutan beli saham sesuai saran temen atau grup-grup saham. Yuk mari kita belajar dulu. 

Minimal ikutan kelas investasi yang diadakan bursa efek. Gratis kok. Tiap bulan bursa efek ini selalu kerjasama dengan beberapa sekuritas buat mengadakan kelas investasi.

“Apakah bayar?”

“Oh tentu saja tidak! Gratis.. tis!”

Dan yang terpenting adalah agar kita tidak terjebak investasi bodong dengan iming-iming cuan return sekian puluh persen tiap harinya. Selain itu juga minimal baca-baca terkait perencanaan keuangan. “Ini baca di mana mba?”

“Di sosial media banyak akun-akun finansial planner.”

Gunanya apa? Minimal sebelum kita nyebur ke dunia investasi kita tahu dulu kinerja keuangan kita. Kira-kira apakah kita sudah perlu investasi? Kita punya tanggungan hutang nggak? Tanggungan cicilan nggak? Keuangan kita amburadul nggak? Karena kalau jawabannya iya… mending jangan investasi dulu. Tapi perbaiki dulu kinerja keuangan kita.

2. Investasi Emas

Investasi di emas jaman sekarang itu gampang banget. Dengan bermodal 10 ribu kita sudah bisa beli emas. Dan itupun tidak harus pergi ke pegadaian. Kita bisa beli di app belanja “ijo dan orens”. Setahun belakangan saya mencoba beli emas menggunakan cashback pembelian pulsa di app toko biru. Dan tak nyangka pas akhir tahun ternyata totalnya nyaris se-gram.

Untuk emas batangan saya memang belum tertarik. Karena ya.. males untuk menyimpannya. Makanya investasi emas di “app belanja ijo” menjadi jalan ninja untuk coba-coba. Begitu juga dengan emas perhiasan. Kulit saya gampang gatel kalau ada perhiasan. Satu-satunya perhiasan yang nembel di saya itu hanya anting emas yang tidak sampai setengah gram sepertinya. Dan itupun hanya anting kanan. Yang anting kiri entah sudah keman

3. Investasi Reksadana

Reksadana ini cocok untuk kita tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Keuntungan reksadana adalah kita hanya tinggal nunggu return sambil rebahan. Kenapa? Karena reksadana yang mengelola adalah manajer investasi sehingga kita hanya terima beres saja. Belinya juga bisa dengan modal 10 ribu, dan juga bisa dari remah-remah cashback di app belanja ijo. Return setahun bisa sampai 4%. Lumayan kan, dengan rebahan pundi-pundi cashback yang kita simpan di reksadana naik sampai 4%.

4. Investasi Surat Berharga Negara

Kalau ada orang yang bertanya apa yang sudah kamu lakukan untuk negara? Kita bisa pede menjawab; sudah kita berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN). Kenapa begitu? Karena produk investasi ini diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah. Dan dananya digunakan untuk memajukan negeri. Keren kan?

Dan untuk returnnya juga lumayan. Tidak kalah dengan return reksadana. Bedanya adalah kalau reksadana bisa beli dengan minimal 10ribu, untuk SBN minimal 1 juta. Ada masa jatuh temponya. Dan direntang waktu tempo itu kita akan mendapat kupon return yang dikirimkan otomatis ke rekening kita setiap bulannya.

Nah, pada saat jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikan dana kita secara penuh. Jadi, sudah tidak bingung lag ikan mau investasi kemana?

Bagikan
Exit mobile version