Site icon Inspirasi Muslimah

Apakah Kita Kasir Tuhan?

energi cinta

Setelah membaca buku Prof. Rhenald Kasali yang berjudul Series On Disruption :#MO, Sebuah Dunia Baru Yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham, telah menginspirasi kelindan pikiran saya. Membuka cakrawala baru, cara saya memandang kesalingterhubungan antara sesama manusia di dunia.

Menurut pengamatan saya, merupakan fakta tak terbantahkan, bahwa realitas  komunikasi dan kerjasama sesama manusia terjalin eksis, antar lintas  negara di dunia. Hubungan itu berlangsung tanpa sekat dan nyaris tanpa syarat. Saling mengenal ataupun tidak, bukan lagi sebagai penghalang hubungan itu terus terjadi.

***

Ini pengalaman pribadi, saya sering melakukan transaksi jual beli barang dan jasa lintas negara. Sang derigen dapat mempengaruhi dan menggerakan minat saya, jutaan, dan bahkan milyaran manusia, untuk saling bersinergi dan berkolaborasi muwujudkan hubungan mutualisme antara para pihak. Ruang demografi dan durasi waktu, kian dekat bagaikan tak berjarak. Etnis, bangsa, dan warga negara bukan lagi menjadi kendala, untuk melakukan penjualan dan pembelian.


Mobilisasi antara sesama manusia terjalin secara masif dan submit. Hubungan kerjasama terbangun dengan dilatari oleh semangat perikatan dan permufakatan tanpa mesti bertatap muka. Namun, sudah cukup memadai lewat komunikasi dunia maya. Di bilik kamar, hanya dengan dengan menggunakan media android yang terhubung dengan internet, maka saya telah dapat berkomunikasi dan melakukan transaksi barang dan jasa, baik personal maupun korporasi. Jalinan kerjasama itu dapat terjadi, baik antara mitra lokal, inter lokal, nasional, regional, dan internasional. 

Keajaiban itu dapat kita saksikan pada rekam jejak transaksi pasar raksasa dunia maya ALIBABA, misalnya. “Di tengah pelambatan ekonomi Tiongkok dan tekanan perang dagang, penjualan Alibaba Group Holding Ltd. mencapai USD 30,8 atau sekitar Rp 446,6 triliun (kurs Rp 14.500 per dolar AS) pada festival belanja online Singles’ Day, Minggu (11/11/2018).” Ini angka terbesar jual beli barang dan jasa antara sesama warga negara di dunia, tanpa melalui prosedur birokrasi eksport-import yang sulit dan rumit. Alibaba sebagai derigen, memobilisasi milyaran bangsa-bangsa di dunia, untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa dalam tempo sehari semalam.

Mengapa manusia menjabat sebagai Kasir Tuhan?

Sejatinya manusia sebagai makhluk individu di satu sisi dan makhluk sosial pada sisi yang lain, merupakan sistem sunnatullah semesta. Suatu pengaturan Tuhan, agar eksistensi manusia dapat selaras dan seimbang menjalankan peran dan fungsinya dengan saling memberi dan menerima di antara sesamanya. 

Setinggi dan sebesar apapun iman seseorang kepada Tuhan. Sepanjang pengetahuan saya, praktik ibadah dan spiritual kita bukanlah memberi sesuatu, secara langsung kepada Tuhan. Dia, suatu zat yang tidak ada yang setara dengan segala ciptaan-Nya. Dan, Tuhan tidak membutuhkan apapun dari segala makhluk yang telah Dia ciptakan. Tuhan Mahapengasih dan Penyayang. Percikan sifat inilah yang mengejawantah di dalam setiap jiwa-jiwa manusia. Sesuatu yang terberi dan given. Refleksi dan aplikasinya, manusia wujudkannya dengan saling melayani antara sesamanya.

Mesin kecerdasan manusia dengan maha karya ciptaannya berupa kemajuan kuantum teknologi komunikasi seperti nirkabel, satelit, internet, komputer, dan jaringan selular telah menyatukan manusia-manusia di dunia, bagaikan dalam genggaman. Mesin pencarian segala informasi tersaji dengan akurat, cepat, dan simpel. Mbah google, adalah bank data yang menyajikan milyaran informasi bagi manusia seantero dunia untuk saling melayani satu sama lain.

Dunia sudah berubah, saya dan Anda berada pada puncak keemasan peradaban Orkestrasi. Siang dan malam, bukan lagi penghalang untuk kita saling melayani, menerima, dan memberi dengan cara saling bertransaksi barang dan jasa berdasar kesepakatan para pihak. Transparansi, profesional, dan kejujuran menjadi patron yang mendasarinya.

***

Kulakan raksasa berlangsung dan terjadi secara masif dan terus menerus, dapat saya sebutkan toko-toko dunia maya itu; misalnya Amazon, Alibaba, Triveloka, Tokopedia, Gojek, Grab, dll., dengan media dan wahana ini maka saya dan Anda dapat menjual atau membeli barang dan jasa. Kita, sama-sama menjadi juru bayar dan kasir atau sebaliknya. Saya membayar menggunakan uang elektronik, misalnya dengan gopay, ovo, mobile banking, dan sms banking pada satu pihak. Dan, Anda sebagai para pihak sebagai kasir yang menerima pembayaran, atas transaksi jual beli yang kita sepakati.

Hasil putaran transaksi kulakan toko raksasa dunia maya ini, jumlahnya bisa mencapai milyaran dollar dan triliunan rupiah dalam setiap harinya. Dan para pihak memerankan jabatan baru sebagai juru bayar dan kasir. Para pihak yang terlibat itu, misalnya saya sebagai produsen barang, Anda sebagai owner pemilik toko dunia maya, dia sebagai pemilik server, mereka sebagai agen pendistribusi dan pengantaran pesanan, dan kalian sebagai pembeli barang dan jasa itu, begitupun sebaliknya. Begitulah mobilisasi dan orkestrasi itu terjadi terus menerus.

Namun, kemajuan abad kuantum komunikasi dengan perangkat serba digital dan nirkabal; tentu saja ada ekses negatif merupakan pelanggaran hukum dan penyimpangan etika moral. Transaksi narkoba, perdagangan manusia, kejahatan transnasional, paham radikalisme, tindak kejahatan terorisme, pornografi, pornoaksi, kejahatan perbankan, dan kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur merupakan realitas yang tak dapat kita hindari. Pisau tajam kecanggihan kemajuan teknologi komunikasi pada suatu sisi sangat bermanfaat bagi peradaban kemanusiaan; akan tetapi pada sisi yang lain menjadi lembaran hitam peradaban di era serba bergegas ini.

***

Sependek pengetahuan saya, bahwa setiap ajaran agama yang pernah ada di muka bumi. Baik agama langit maupun bumi. Telah mengajarkan dan mendidik manusia, sebagai distributor dan agen tunggal untuk mendistribusikan energi mengasihi, menyayangi, empati, kepedulian, dan hidup dalam derma untuk sesamanya. Inilah kearifan puncak spiritualitas iman dan takwa manusia. Tuhan mengutus manusia kemuka bumi dengan bekal akal, kalbu, jiwa, dan tiupan Ruh-Nya. Paripurna dan sempurna.


Sistem sunatullah semesta, telah memberi mandat dan mendelegasikan kepada setiap jatidiri manusia sebagai juru bayar dan Kasir Tuhan. Pada hakikatnya ini semua, adalah manajemen pengaturan Tuhan. Kita sebagai manusia dari waktu ke waktu telah melahirkan maha karya fenomenal pada setiap zamannya. Apapun itu, saya dan Anda melakukan tugas kemanusian saling melayani, memberi, dan menerima.


Fakta tak terbantah lainnya, penemuan perdana bohlam listrik oleh Thomas Alfa Edison, energi listrik sebagai alat penerangan dan daya penggerak bagi banyak kebutuhan manusia. Seiring berjalannya waktu, pada abad melinial ini telah menjadi kebutuhan primer dan sangat vital; untuk eksistensi dan aktualisasi diri hajat hidup kita. Korporasi pengelola energi listrik dapat saja dimiliki oleh perorangan, swasta, dan negara kemudian saya dan Anda sebagai konsumen atau pelanggan listrik menjadi juru bayar pada satu pihak dan pada pihak yang lain sebagai Kasir Tuhan.

Realitas era melinial saat ini, bagaimana media sosial Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, YouTube dan alat canggih gudget lainnya, telah menjadi jembatan penghubung komunikasi yang paling canggih. Media dan wahana, untuk memobilisasi manusia membangun kesalingketerhubungan, saling melayani sebagai sesama penghuni planet bumi.

Sosok Jack Ma dengan meta super market onlinenya, sebagai penginisiasi dan owner Alibaba, membangun rumus segitiga kesalingterhubungan, yaitu sinergi dan soliditas antara Pemilik Platform, Partisipan, dan Superpartisipan, pasar kulakan dunia maya terbesar abad ini. Pada kontek hubungan transaksi jual beli ini, saya, Anda, dan dia berperan sebagai juru bayar dan atau Kasir Tuhan.

Kembangan, 6 Desember 2020

Bagikan
Exit mobile version