f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
pendidikan reproduksi

Memilih Sekolah yang Baik dan Tepat untuk Anak

Oleh : Muhammad Ghifar Hawary*

Tidak terasa sudah memasuki bulan Juni, yang artinya bagi orang tua yang memiliki buah hati yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun yang hendak memasuki jenjang pendidikan yang paling pertama yaitu PAUD atau TK sebentar lagi akan merasakan keadaan dilema ataupun resah. Dalam memilih sekolah anak, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan orang tua, baik ayah maupun ibu. Selain masalah biaya, letak sekolah, kemampuan dan potensi anak pun harus menjadi hal yang dipertimbangkan bagi orang tua.

Pakar Psikologi Rosdiana Setyaningrum mengatakan bahwa anak tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi mimpi orang tua yang belum terwujud. Jadi memilih sekolah anak tidak boleh berdasarkan ambisi orang tua semata, karena ambisi orang tua dalam menyekolahkan anak bisa menghancurkan masa depan anak. Lebih lanjut lagi, dalam memilih sekolah anak, hal penting yang harus diperhatikan orang tua adalah kecocokan sekolah dengan anak. Dimulai dari sistem pembelajarannya, lingkungan sekolah, dan juga budaya sekolah.

Keputusan dalam memilih atau menentukan sekolah mana yang tepat untuk anak memang bukan hal yang mudah. Inilah mengapa rasanya wajar jika beberapa ataupun banyak orang tua merasa cemas untuk mengambil keputusan yang tepat. Memilih sekolah yang terbaik untuk anak merupakan hal penting yang sebaiknya tidak dikesampingkan. Sebab selain di rumah, sekolah adalah tempat di mana anak akan belajar mengenai banyak hal. Di tempat ini pula anak akan dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik, cerdas, bertanggung jawab, serta berbagai hal penting lain sebagai bekal di masa depannya.

Dalam memilih sekolah, orang tua harus mempertimbangkan beberapa hal penting yakni sebagai berikut :
  1. Faktor Dalam Diri Anak.
    Hindari memasukan anak ke sekolah saat masih balita. Karena sebelum anak berusia 7 tahun, otaknya belum matang dan belum mampu belajar calistung. Jadi, orang tua tidak perlu buru-buru memasukan anak ke sekolah. Selain itu orang tua juga harus mengetahui potensi anak. Bila anak memiliki bakat di bidang olahraga usahakan dia masuk sekolah yang memiliki fasilitas dan kegiatan olahraga yang memadai agar bakatnya tersalurkan.
  2. Tahapan Perkembangan Anak
    Sekolah adalah tempat anak bersosialisasi dan tempat anak bergaul, jadi ajaklah anak untuk bersama teman sebayanya sebelum masuk usia sekolah. Selain itu anak juga harus dibimbing untuk mengikuti aturan sekolah. Terlalu memanjakan anak hingga membuatnya melanggar aturan sekolah adalah hal yang tidak baik. Anak harus dibiasakan untuk mengikuti aturan agar terbebas dari perilaku egois yang bisa merugikan dirinya. Setelah itu tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, jug acara belajar yang berbeda. Temukan cara belajar paling efektif pada anak bisa itu melalui visual, audio, atau kinestetik.
  3. Karakter Kepribadian
    Carilah sekolah dimana anak bisa menyalurkan bakat dan kemampuanyya. Mengenali karakter anak akan memudahkan orang tua dalam memilih sekolah anak. Sekolah tempat anak membangun kepercayaan diri, lingkungan sekolah yang ramah bisa mendukung kepercayaan dirinya. Sistem belajar dan guru yang menyenangkan pun bisa membuat anak betah di sekolah. Tidak ada salahnya orang tua mengunjungi sekolah dan mengobrol dengan guru di sana untuk mengetahui metode mengajar dan sistem pengajaran mereka.
  4. Potensi Kecerdasan Anak
    Sebelum memilih sekolah anak, ketahuilah jenis kecerdasan yang dimiliki anak agar orang tua tidak salah memilihkan sekolah untuknya. Jangan pernah memasukan anak yang memiliki kecerdasan di bidang bahasa ke sekolah Kedokteran atau Akuntansi. Karena anak akan sulit mengembangkan potensinya dan akan sulit untuk berprestasi. 3 potensi kecerdasan anak diantaranya bahasa, berhitung, dan multiple intelligence.
  5. Keinginan orang tua vs keinginan anak
    Libatkan anak dalam proses memilih sekolah, agar dia merasa memiliki andil dalam masa depan ia kelak. Ajak anak berbicara mengenai apa yang dia sukai dan tidak ia sukai. Jelaskan keinginan orang tua pada anaknya tanpa memaksakan kehendak. Jika bisa berkompromi, maka akan lebih baik.
  6. Cermati Sistem Sekolah
    Dari sisi sekolah, ada 3 hal yang yang harus orang tua pertimbangkan sebelum memasukkan anak ke sekolah yakni letak sekolah, jam belajar, dan sistem pendidikan. Usahakan agar sekolah tidak terlalu jauh dari rumah karena bisa menyulitkan anak dikarenakan waktu yang terbuang di jalan, melawan kemacetan, dan kelelahan yang membuat tidak focus belajar. Orang tua juga harus mempertimbangkan kebutuhan anak untuk jamb berlajar, bermain, dan beristirahat. Jam belajar yang terlalu panjang bisa membuat anak stress dan prestasinya malah menurun. Sistem pendidikan yang baik akan membuat anak mencapai potensinya secara maksimal.
  7. Dorong anak berprestasi di bidang yang ia kuasai
    Setiap anak memiliki kecerdasan di bidang yang berbeda. Jika anak dipaksa berprestasi di bidang yang bukan ahlinya, ketika gagal ia bisa merasa dirinya tidak mampu. Padahal sebenarnya ia hanya belum mengembangkan keahliannya. Karena itu penting bagi orang tua untuk mengetahui potensi anak sedini mungkin agar bisa mendorongnya meraih prestasi di bidang yang ia kuasai.
Baca Juga  Upaya Meredakan Kolik Pada Bayi

Sekolah adalah sarana terpenting untuk Anak dalam menggapai cita-cita yang diinginkan selain lingkungan dan keluarga. Tentunya para orang tua menginginkan anak menjadi sukses dan tercapai semua impiannya kan? Jika iya, ingat ya jangan asal dalam memilih sekolah untuk anak kerena sekolah menjadi salah satu penentu masa depan anak.

*Penulis adalah Mahasiswa Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung, Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat Bidang Advokasi.

Bagikan
Post a Comment