f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
rumah

Rumah Bebas Tanpa Bully

Rahma.ID berkolaborasi dengan Keluarga Kita mengadakan siaran langsung di Instagram dalam program Mari Kumpul-Kumpul (Mapupul). Instagram live berjalan selama satu jam yang berlangsung mulai pukul 19.00 pada Rabu, 16 Oktober 2024. Siaran ini mengangkat tema “Bebas Bully Dimulai dari Rumah” yang membahas mengenai bagaimana agar bullying tidak terus terjadi mulai dari keluarga sendiri.

Adapun pengisi Instagram live adalah Rita Pranawati yang merupakan Founder Rahma.ID, Bondhan Kresna Wijaya Penulis Buku Cerita Anak dengan judul “Ine dan Pasukan Anti Bullying”, serta Walida Asitasari mewakili Keluarga Kita.

Faktor Perundungan dalam Keluarga

Dalam pembahasan, terdapat beberapa poin yang kemudian menjadi titik perhatian bagi orang tua, anak, dan lingkungan keluarga. Berbicara bagaimana menciptakan suasana yang nyaman tanpa bullying, maka juga berbicara bagaimana kondisi rumah terhindari dari tradisi bullying.

“Kadang orang tua membully anak dengan cara labeling (pemberian label), membentuk stigma, dan adanya relasi kuasa orang tua pada anak,” ujar Rita Pranawati menjelaskan bagaimana awal mula terjadinya tradisi bullying dalam rumah.

Beberapa contoh yang mungkin ada dalam rumah dan menjadi faktor hadirnya perundungan, yaitu membandingkan antara anak satu dengan lainnya, menormalisasi adanya persaingan antar saudara kandung, serta memberikan stigma bahwa anak terakhir itu lemah. Pembiaran terhadap hal-hal seperti ini meningkatkan resiko adanya perundungan dalam keluarga.

“Setiap anak memiliki sifat bawaan, misalnya seorang adik cenderung lembut dan sensitif. Sehingga, ketika adiknya sedang rewel malah diejek,” jelas Rita menunjukkan contoh yang menjadi faktor adanya perundungan.

Bondhan memaparkan bahwa orang tua memiliki tugas penting untuk memahami apa itu perundungan agar mampu mengatasi konflik yang terjadi di rumah. Biasanya, perundungan terjadi karena ada yang merasa superior sehingga memanfaatkan kekuasannya. Dalam hal ini tidak boleh ada pembiaran sehingga orang tua perlu mengajarkan bagaimana antar saudara kandung harus berinteraksi.

Baca Juga  Pendidikan Emosi sebagai Pondasi  Karakter Anti-Bullying
Mengasuh Anak adalah Tugas Seumur Hidup

Orang tua perlu menyadari kalau mengasuh anak adalah tugas seumur hidup. Selama hidup berdampingan dengan anak, orang tua harus memberikan hak anak, seperti menjaga kondisi emosional, menanyakan pendapat, serta menghargai anak.

Kondisi rumah tangga juga turut mempengaruhi bagaimana orang tua memperlakukan anak. Misalnya, jika sudah mulai lelah, maka orang tua perlu mengambil jeda dan istirahat. sehingga konflik yang ada juga mampu teratasi dengan baik, tanpa sikap marah yang tidak diinginkan.

Agar Anak Tidak Jadi Korban atau Pelaku Perundungan

Tindakan perundungan terjadi karena adanya relasi yang tidak imbang dan bisa terjadi di dalam rumah. Sehingga tugas orang tua adalah memperhatikan pembagian peran dan mengatasi konflik dengan cara yang baik dan tidak berkepanjangan. Artinya, perlu ada sikap disiplin dalam menegakkan nilai yang baik dalam keluarga.

Sebelum menutup pembahasan, pengisi menjelaskan bagaimana agar anak tidak menjadi korban maupun pelaku bullying. Pertama, mengajarkan pada anak bagaimana cara menghargai orang lain. Kedua, memberi contoh yang baik bagaimana berinteraksi dengan saudara kandung. Ketiga, saling memperbaiki dan mengingatkan antar anggota keluarga. Keempat, mengajarkan kepercayaan diri pada anak agar berani bertindak. Kelima, memantau proaktif dan mengajarkan prososial pada anak. Keenam, memberi contoh studi kasus untuk kemudian memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.

Bagikan
Post a Comment