f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
move on

Tips Move On dalam Islam

Setelah saya cek di artikel-artikel, kebanyakan belum ada pembahasan yang saya cari. Hampir seluruhnya mengulik persoalan percintaan anak muda. Ya, karena mungkin istilah ini identik dengan hal tersebut. Tapi di usia saya yang sudah seperti ini (berat rasanya mengucapkan kata tak lagi muda), move on bagi kami adalah sebuah jalan keluar dalam berbagai aspek hidup yang menyeluruh dan lebih kompleks.

Move on merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang artinya pindah. Bila anak muda menyebutnya pindah ke lain hati, maka kita menyebutnya pindah ke lain situasi.

Ada banyak hal dalam hidup ini yang mengharuskan kita untuk move on. Apakah untuk sebuah peran baru, pekerjaan baru, lingkungan baru, fase baru, dan situasi lainnya yang membuat kita merasa tidak nyaman karena belum terbiasa.

Yang menjadi persoalan adalah, rasa nyaman dan rindu di situasi lama sebelum kita ke situasi baru. Namun, kita menyadari bahwa kita tidak bisa kembali ke situasi lama.

Di sinilah letak pentingnya move on. Kita perlu langkah, kita perlu jalan, untuk membentengi kita dari hanyut akan masa lalu.

Apalagi, bila hal ini terus terjadi, kita telah menyia-nyiakan waktu di situasi baru yang seharusnya sudah dilalui dengan banyak hal yang bermanfaat.

Sebelum lanjut kepada tips, ajaklah dulu hati kita untuk membulatkan tekad. Memang move on, bukanlah untuk melupakan. Tapi sisi emosional kita yang harus stabil, agar jangan sampai menyalahkan masa sekarang yang tidak bersalah.

Kita tidak bisa memilih takdir, takdir kita telah tertulis. Bila digambarkan, kita adalah manusia yang harus selalu siap dalam takdir apapun, pun kesan rumitnya berpindah keadaan.

Sebagai seorang muslim, move on erat kaitannya dengan tawakal. Semakin tawakal seseorang, maka ia sudah lebih dari sekedar move on.

Faktornya adalah diimbangi dengan sisi keimanan yang kuat, sebab upaya move on tidak cukup hanya dengan kiat-kiat dari segi psikis saja.

Baca Juga  Galau Karena Putus Cinta, Masih Jaman?

Berikut ini tips move on yang penulis ambil intisarinya dalam Islam.

1. Fokuslah ke Hari Ini

Kita sudah tidak tinggal di masa lalu, ini yang harus kita pahami. Masa lalu ada untuk kita pelajari, sedangkan yang harus kita jalani dengan sebaik-baiknya adalah masa sekarang.

Fokuslah ke hari ini, bukan masa lalu yang difokuskan. Apalagi kalau sampai berandai-andai ingin kembali ke masa lalu.

Dalam sebuah hadis dikatakan:

“Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan ‘seandainya’ dapat membuka pintu syaithon.” (H.R. Muslim no. 2664)

Termasuk bila mengatakan seandainya aku masih tinggal di masa lalu, ini tidak boleh. Mengapa? Celah seithan akan masuk. Kita akan dibuat was-was, sedih, gelisah, menyesal, dan seterusnya.

Jangan sampai karena kita flashback pada masa lalu dan memperbandingkannya dengan hari ini yang menurut kita tidak lebih baik, kita dengan mudahnya mau dimainkan setan di celah ini.

Segera istigfar dan lapangkan hati atau dalam istilah jawa: legowo. Yakinlah bahwa apa yang sudah Allah takdirkan adalah yang terbaik. Tingkatkan rasa tawakal kita, agar beban di hati semakin ringan.

2. Berpikirlah Bijaksana

Dalam keadaan dada dipenuhi rasa penat, hindari sebisa mungkin berpikir negatif. Selalulah berbaik sangka kepada Allah dan segala apapun yang telah digariskanNya.

Mungkin di mata kita, yang terjadi adalah hal buruk. Tapi buruk menurut kita, belum tentu buruk menurut Allah.

Semua pasti ada hikmahnya. Meski kita belum mengetahuinya di hari ini.

Imam Ibnu Baz Rahimahullah berkata:

“Allah memberikan kebaikan yang lebih baik dari yang dipinta hambanya. Dan Allah menjauhkan keburukan dengan cara yang lebih baik dari yang dipinta hambanya. Maka wajib atasmu untuk selalu berbaik sangka kepada Allah.” (Majmu Fatawa: 5/304).

Baca Juga  Apakah Cinta Pertama Sulit Dilupakan?
3. Terima Takdirmu Hari Ini

Kesalahan yang rentan terjadi bila kita tidak move on adalah menyalahkan hari ini, hingga orang-orang yang menyertai kita di hari inipun terkena imbasnya.

Padahal mereka sama sekali tidak bersalah. Mereka adalah orang yang ditakdirkan menyertai kita di situasi dan peran kita yang baru.

Terima dengan sepenuhnya apapun yang menjadi takdir kita hari ini. Apakah itu peran baru, pekerjaan baru, fase baru, terima itu semua karena itulah takdir kita.

Apapun peran kita hari ini, lakukan dengan sebaik-baiknya. Tetap jadi orang baik, tetap berbuat baik, meski di situasi yang sulit untuk diterima.

Untuk apa? Untuk sebuah keabadian yang manis, maka kita harus mengupayakan peran baik dalam situasi yang seburuk dan sepahit apapun di alam fana ini.

Selama tekad tawakal kita bulat, biarkan waktu yang membantu kita menerima segalanya. Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

Seperti yang dikatakan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu:

مَا أُبَالِي عَلَى أَيِّ حَالٍ أَصْبَحْتُ عَلَى مَا أُحِبُّ أَوْ عَلَى مَا أَكْرَهُ ، لأَنِّي لا أَدْرِي الْخَيْرُ فِيمَا أُحِبُّ أَوْ فِيمَا أَكْرَهُ

“Aku tidak peduli keadaan apapun yang ku alami, apakah yang ku senangi ataukah yang ku benci, karena aku tidak pernah tahu apakah kebaikan ada pada yang ku senangi ataukah yang ku benci” (Az-Zuhd no. 425)

4. Milikilah Harapan

Semangat akan muncul dalam jiwa seseorang ketika ia memiliki sebuah harapan. Coba ingat-ingat apa yang menjadi harapan kita, sehingga kita sibuk mempersiapkannya dengan baik.

Dengan munculnya semangat untuk mencapai harapan, maka kitapun tidak akan terpuruk memikirkan masa lalu yang jelas bukan prioritas.

Baca Juga  Kepentingan Anak Bukan Undian Batu Gunting Kertas

Jangan sampai kita seperti manusia tanpa tulang, harapan umpama tulang yang membuat seluruh sisi hidup kita tetap tegap melangkah, apapun situasinya!

5. Iringi dengan Move Up to Allah

Di samping move on, kita pun juga harus move up. Dalam bahasa Inggris, move up artinya naik ke atas.

Ini mengenai hubungan vertikal antara kita dengan sang pengatur takdir. Artinya, tidak cukup hanya move on, tapi sisi spiritualitas pun harus dipastikan tetap dalam keadaan up.

Selama hubungan kita dengan Allah baik-baik saja, yakinlah kita akan tetap baik-baik saja. Apa hubungannya dengan move on?

Kita harus semakin dekat dengan Allah, ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepadaNya yang bisa teman-teman pelajari dari majlis dan kutub ilmu.

Karena dengan cara itu, kita tidak akan terkungkung dengan pikiran yang selalu meng-emaskan sesuatu yang sudah berlalu.

Di antara cara mendekat kepada Allah tersebut adalah meningkatkan rasa syukur. Semakin bersyukur kita kepada Allah, maka move on kita semakin sukses.

Contohnya saat kita di fase baru yang menurut kita tidak senyaman dahulu kala, bayangkan di luaran sana ada banyak orang yang menginginkan fase baru yang sedang kita jalani.

Selain itu, saat kita berusaha move on, mintalah kepada Allah untuk dimampukan. Kita butuh Allah sehingga kita perlu berdoa. Bila Allah memberi kita kekuatan, maka kita pasti akan kuat, pun dalam hal move on.

Sebagai penutup, renungkan potongan hadis berikut ini:

“Bersemangatlah engkau dengan segala hal yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan lemah.” (H.R. Muslim no. 2664)

Bagikan
Post a Comment