f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
bersedekah

Dahsyatnya Bersedekah

Tujuan akhir seorang hamba ialah meraih rahmat dan diterima disisi-Nya, dan mendapat tempat terbaik di akhirat nanti. Adapun dalam rangka meraih hal tersebut kita harus melaksanakan perintah dan menjauhi larangan yang telah Allah syariatkan sebagaimana dalam ajaran Islam.

Akan tetapi tak bisa dipungkiri bahwa untuk menuju ke akhirat, kita harus hidup dengan cara yang baik terlebih dahulu di dunia dengan segala tantangan dan godaannya; sehingga mempersulit kita dalam menguatkan iman bahwa tujuan kita sebenarnya adalah akhirat seperti pernyataan yang telah penulis sebutkan di atas.

Rahmania, sudah selayaknya bagi kita memahami jika sedekah adalah salah satu cara terbaik bagi kita untuk menjalani kehidupan di dunia. Sebagaimana firman Allah pada surah Az-Zariyat ayat 19, yaitu

وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ

“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.”

Dalam firman tersebut dijelaskan bahwa pada harta dan kekayaan yang kita miliki, sebenarnya terdapat hak orang lain yang perlu kita salurkan. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan kepedulian sosial atau muamalah sehingga sedekah yang berupa zakat pun, menjadi salah satu kewajiban bagi umat Islam.

***

Terdapat sebuah kisah dari salah satu sahabat Nabi yang termasuk dalam assabiqunal awwalun; golongan pertama orang yang memeluk Islam di awal kenabian baginda Muhammad Saw. dan telah dijamin masuk surga; yaitu Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf dikisahkan sebagai sahabat Nabi yang memiliki kekayaan melimpah pada masanya. Suatu saat, Rasulullah bersabda yang artinya, “Kelak setelah dibangkitkan dan dihitungnya amal perbuatan manusia semasa hidup, orang-orang kaya akan lebih lama menjalani perhitungan amal dibanding orang yang miskin dan saya sungguh bersama orang-orang fakir dan miskin.”

Tentu saja hal tersebut seketika membuat Abdurrahman bin Auf bersedih karena dirinya sadar memiliki harta dan kekayaan yang sangat melimpah. Pada akhirnya Abdurahman bin Auf berdoa kepada Allah agar Allah Swt. jadikan orang yang miskin; sehingga dapat masuk surga bersamaan dengan Rasulullah dan sahabatnya yang lain.

Baca Juga  Merawat Iman dengan Hidup Bersih dan Sehat

Kemudian berselang beberapa waktu, setelah perang tabuk, tumbuhan kurma yang sebenarnya sudah siap panen menjadi busuk karena ditinggal ikut berjihad oleh pemiliknya; sehingga kurma tersebut menjadi tidak laku. Mendengar kabar tersebut, Abdurrahman bin Auf berinisiatif untuk membeli semua kurma busuk dan mengumumkannya di seluruh penduduk Madinah.

Akhirnya semua pemilik kurma busuk tersebut berbondong-bondong ke rumah Abdurrahman Bin Auf untuk menjual kurmanya hingga semua harta yang ia miliki lenyap begitu saja. Hal itu membuat dirinya tenang karena saat itu dia merasa doanya dikabulkan oleh Allah untuk menjadi orang miskin; dan tidak memiliki kecemasan bahwa akan dihisab lama sebelum masuk surga.

***

Singkat cerita, tidak lama kemudian Kota Yaman dihebohkan dengan wabah penyakit; di mana kata dokter setempat, wabah tersebut hanya memiliki obat yang efektif yaitu kurma busuk. Tentu saja satu kota membutuhkan kurma busuk yang begitu banyak untuk mengobati wabah tersebut dan saat itu yang memiliki kurma busuk hanyalah Abdurrahman Bin Auf.

Dengan kondisi tersebut, penduduk Yaman begitu membutuhkannya sehingga mereka membeli semua kurma busuk yang dimiliki Abdurrahman Bin Auf seharga 10 kali lipat harga yang dikeluarkan oleh Abdurrahman Bin Auf.

Kini Abdurrahman Bin Auf gagal menjadi orang yang miskin dan justru menjadi lebih kaya dari sebelumnya karena tanpa disadari dia telah bersedekah pada orang-orang yang sedang membutuhkan; yaitu petani-petani yang mengalami kebangkrutan.

Dapat kita simpulkan, dengan bersedekah ini, kita akan mendapatkan balasan berlipat ganda dari apa yang telah kita berikan. Sungguh Allah tidak pernah ingkar pada janji yang telah diberikan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya pada surah Al-Baqarah ayat 261, yaitu

Baca Juga  Benarkah Menikah Itu Ibadah Terpanjang dalam Hidup ?

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha luas, Maha Mengetahui.”

***

Maha suci Allah, terkadang akal kita tidak bisa untuk menerimanya. Bagaimana bisa kita mengeluarkan yang kita miliki namun akan kembali menjadi berlipat ganda? Hal tersebut terasa tidak mungkin, akan tetapi begitulah faktanya.

Allah akan memberikan balasan berlipat ganda dari apa yang telah kita sedekahkan. Jika  Rahmania merasa tidak benar, jangan bersedih dan jangan ragu. Allah Swt. lebih mengetahui apa yang kita butuhkan. Kita menyedekahkan uang belum tentu kembali berlipat ganda kepada kita dengan bentuk uang. Wallahualam Bissawab.

Semoga kita semua tetap dalam lindungannya dan dapat menjadi hamba yang terbaik di dunia hingga di akhirat nanti. Amin.

Bagikan
Post a Comment