Site icon Inspirasi Muslimah

Strategi untuk Meraih Harapan dan Cita-cita

untuk

Nurmila Fitria Ningsih (1)

Tidak pernah aku membayangkan dapat melanjutkan pendidikan sampai mendapatkan gelar sarjana. Padahal orang tuaku sudah mengatakan padaku bahwa mereka tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkanku. Tetapi karena tekad yang kuat akhirnya aku dapat menjalani dengan beberapa cara yang saya lakukan agar cita-citaku dapat tercapai; yaitu berdoa, berusaha, memohon restu, dan menjalin hubungan dengan  hablum minanas.

Rasa tidak percaya, namun semua nyata. Semasa SMA tidak pernah membayangkan dapat melanjutkan pendidikan ke Universitas. Dulu hanya berpikir bagaimana caranya agar sekolahku tidak terbebankan oleh biaya. Kutemukan rumus dari sekian banyak jalan kehidupan, ternyata ada rumus-rumus yang berbisik dalam sanubariku. Dengan penuh keyakinan saya pun terus melakoni rumus tersebur.

Hari demi hari aku jalani, dengan keceriaan dan senyuman yang tunjukkan pada dunia. Tidak hanya memikirkan tentang diri sendiri, namun seorang remaja yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Ternyata dengan rumus-rumus tersebut, telah berhasil meringangankan biaya sekolah dan hasilnya hanya satu semester pertama saja membayar iuaran sekolah pada bulannya. Semester-semester berikutnya alhamdulillah Allah memberikan keringanan yang luar biasa untuk langkah pendidikanku.

Alhamdulillah, syukur tak terhingga kepada Sang  Maha Kuasa yang atas berkat rahmat dan kuasa serta restu dari orang tua, kini bisa menyelesaikan pendidikan. Semuanya tidak semudah yang dibayangkan, tentunya dengan usaha dan kerja keras. Rumus-rumus yang telah tercipta di antaranya untuk meraih apa yang kita cita-citakan.

Berdoa

Setiap makhluk yang berdoa akan dikabulkan oleh Sang Pencipta. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia yang hidup di bumi haruslah senantiasa beribadah kepada Allah disaat sempit maupun lapang. Allah SWT telah berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Q.S Al Mu’min ayat 60)

Tak pernah jemu dan tak pernah bosan melangitkan doa-doa kepada sang pemilik ilmu. Tak jarang juga bangun untuk melaksanakan salat tahajjud kemudian berdoa dan memohan agar mendapatkan nilai yang baik. Karena kita tahu di kelas IPA sungguh luar biasa persaingannya yang begitu sengit. Namun janganlah berputus asa, tetaplah berdoa kepada sang pemilik ilmu. Walaupun tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Berusaha  

Usaha yang paling serius adalah belajar, belajar dan belajar. Walaupun bermainnya juga berimbang untuk merefresh isi kepala.  Bekerja keras adalah sebuah keharusan bagi seseorang. Belajar dengan bersungguh-sungguh, apalagi jika sudah menjelang ujian, satu minggu atau beberapa hari sebelumnya kita sudah start memegang buku, membaca dan memahami.

Kita juga harus memilih waktu mana yang baik untuk belajar. Lebih  baik memilih waktu belajar pada subuh hari atau dini hari. Suasana yang masih sejuk dengan udara yang masih terasa sangat segar, akan lebih mudah memahami pelajaran-pelajaran yang dianggap sulit saat berpikir pada siang hari.

Memohon Restu

Satu hal yang tidak pernah kita tinggalkan yaitu memohon restu dan doa dari kedua orang tua. Ingatlah rida Allah tergantung rida orang tua, dari Abdullah bin ‘Amru RA, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda:

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Artinya: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”. (HR At-Tirmidzi: 1899, HR. Al-Hakim: 7249, Ath-Thabrani Al-Bazzar: 2394, Hadis Hasan)

Jika jadwal yang ditentukan sudah ada dipapan madding, sepulang dari sekolah kita bisa langsung mohon doa restu kepada orang tua. Karena meyakini usaha tidak akan pernah berhasil tanpa adanya doa dari keduanya. Selain dengan berdoa kepada Allah, kita juga memohon doa kepada orang tua agar diberikan kelapangan, kejernihan hati dan pikiran kita, agar dengan lebih mudah melangkah kemudian.

Menjalin Hubungan dengan Hablum Minannas

Rumus yang selanjutnya adalah tidak pernah pelit membantu dan menolong teman-teman. Manusia dianjurkan untuk saling berbuat baik kepada sesama. Seperti  firman  Allah SWT dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat 36 :

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Jika mereka memerlukan ide dan mungkin jawaban dari tugas-tugas yang mereka anggap sulit, maka tidak ada salahnya jika kita memberikan bantuan, namun diberikan penjelasan bagaimana cara mendapatkan jawabannya, agar mereka juga memahaminya serta tanpa mengharapkan imbalan apapun dari mereka.

Dengan penuh keyakinan menolong dan meringankan beban sesama serta menjalin hubungan yang baik dengan hablum minannas maka Allah pun akan meringankan apa yang menjadi hambatan dalam langkah-langkah Dengan modal keyakinan dan tekat yang kita lakukan dengan sepenuh hati, kita yakini suatu hari nanti segala doa-doa kita akan menembus dinding langit.

Bagikan
Exit mobile version