Site icon Inspirasi Muslimah

Rumah sebagai Wasilah Menuju Surga

surga

Ahmad-Farhan-j

Setiap muslim hendaknya berusaha untuk menjadikan rumahnya sebagai wasilah (sarana) yang dapat mengantarkan pada surga, yaitu rumah yang di dalamnya dilandasi oleh nilai-nilai yang Islami.

Kenapa Islami? Ketika dalam sebuah keluarga seluruh anggotanya senantiasa berusaha menjalankan ketaatan pada Allah; melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, lalu saling mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan, ketaatan, dan kesabaran, maka Allah akan meridai dan mengaruniakan kenikmatan, rahmat, dan keberkahan yang banyak kepada keluarga tersebut.

Ketika sebuah keluarga memandang secara zhahir materi yang ada dirasa tidak cukup atau dipandang mustahil dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari; tetapi karena rahmat dan berkah Allah turun, maka semua yang awalnya dipandang tidak cukup. Hingga pada akhirnya menjadi cukup, bahkan lebih.

Inilah rahmat dan keberkahan yang akan Allah karuniakan kepada setiap keluarga yang senantiasa memegang teguh syariat Islam. Sebagaimana janji Allah Swt:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Artinya: Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah-berkah dari langit dan bumi; tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. al-A’raf: 96).

Tanggung Jawab Seorang Kepala Keluarga

Seorang kepala keluarga (ayah/bapak/abi) tidak hanya memiliki tugas atau tanggung jawab yang orientasinya duniawi saja; seperti mencari nafkah dan menjamin kecukupan pada keluarga. Tetapi sesungguhnya ada tanggung jawab lain yang lebih urgent; yang orientasinya ukhrawi, yaitu berusaha menjaga keluarga dari segala hal yang dapat mendatangkan murka Allah yang kelak dapat menjerumuskannya ke dalam panasnya api neraka. Allah berfirman: 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. at-Tahrim: 6)

Ibnu Abbas menafsirkan bahwa maksud dari QS. at-Tahrim ayat 6 adalah beramallah dengan ketaatan kepada Allah, takutlah dalam bermaksiat pada Allah, dan perintahkanlah keluargamu untuk senantiasa berzikir (mengingat Allah dalam segala kondisi). Dengan demikian, kelak Allah akan menyelamatkanmu dari siksa api neraka. (Tafsir Ibnu Katsir, 1997)

Kemudian, mafhum mukhalafah dari ayat tersebut –QS. at-Tahrim ayat 6— adalah Allah swt seakan-akan ingin semua hamba-Nya masuk ke dalam surga. Yaitu surga yang telah disediakan oleh Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Allah berfirman:

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali ‘Imran: 133)

Para ayah (para suami) hendaknya berusaha menjaga anggota keluarga jangan sampai terjerumus dalam dosa dan maksiat yang dapat mengantarkan pada jurang api neraka. Oleh karena itu, para ayah (suami) hendaknya mengingatkan dan memberikan uswah hasanah (keteladanan) pada keluarga dalam menjalani hidup yang sesuai dengan syariat Islam.

Pada saat ini kita sedang berada di era pandemi Covid-19. Seharusnya momentum di masa pandemi ini dapat menjadikan kita lebih meningkatkan spiritualitas kepada Allah Swt. Maka dari itu, ajaklah keluarga kita untuk memperbanyak amal saleh dan doa memohon perlindungan dan penjagaan pada Allah dari wabah ini. Mudah-mudahan kita dan keluarga kita bisa mendapatkan keselamatan, kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

Umat Nabi Muhammad akan Masuk Surga

Rasulullah Saw pernah memberikan penegasan dan penegasian. Penegasannya bahwa semua umat beliau akan masuk surga, tetapi dengan syarat menaati beliau (mengikuti risalah yang beliau bawa dari Allah swt). Sedangkan penegasiannya adalah bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada di antara umatnya yang tidak masuk surga, yaitu bagi orang-orang yang durhaka (tidak mau mengikuti risalah/petunjuk yang dibawa beliau). Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى “. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : ” مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

Artinya: Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah Saw bersabda: Semua umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Siapakah orang-orang yang enggan? Rasul bersabda: Orang-orang yang menaatiku ia akan masuk surga, sedangkan orang-orang yang mendurhakaiku (menentangku), sungguh ia telah menolak (masuk surga). (HR. al-Bukhari)

Pernyataan Nabi Saw tersebut relevan dengan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an:

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali-‘Imran: 31)

Demikianlah rumah sebagai salah satu wasilah yang dapat mengantarkan ke surga Allah Swt. Mari jaga diri kita dan keluarga kita dari segala hal yang dapat menjerumuskan ke dalam api neraka. Semoga Allah Swt senantiasa kelak menjadikan kita dan anggota keluarga kita sebagai bagian dari ahli surga-Nya.

Wallahu A’lam bis Shawwab

Bagikan
Exit mobile version