Site icon Inspirasi Muslimah

Protect your Daughter, Educate your Son; Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual

protect your daughter

Kekerasan seksual telah meramaikan media sosial akhir-akhir ini. Diawali dengan berita meninggalnya Novia Widyawati di Mojokerto akibat kekerasan seksual yang menimpanya. Setelah itu muncullah banyak berita kekerasan seksual di berbagai lembaga dan juga daerah.

Berita Novia Widyawati ini mengawali banyaknya perempuan yang kemudian memberanikan diri untuk speak up ke publik tentang kekerasan seksual yang dialaminya.

Sebagai seorang korban, rasa takut dan trauma akan selalu melekat pada dirinya. Namun nyatanya hingga kini problematika kekerasan seksual belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Banyak lembaga yang bekerja untuk menjaga dan melindungi perempuan namun belum bekerja secara totalitas. Aduan yang diajukan oleh korban tidak selalu mendapatkan respon dari berbagai pihak.

Kekerasan seksual sebenarnya tidak hanya terjadi pada perempuan saja namun juga bisa terjadi kepada siapapun, baik laki-laki maupun anak-anak di bawah umur. Namun tentu saja perempuan dan anak-anaklah yang sangat rentan menjadi korban kekerasan seksual. Mengapa begitu?

Anak-anak dan perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk melawan ketika diancam dan dilukai oleh pelaku kekerasan seksual. Tidak hanya itu, budaya lingkungan yang masih menerapkan mindset perempuan adalah sosok yang lemah. Maka dari itu laki-laki bisa dengan mudah memaksa perempuan dan juga anak-anak.

Maka dari itu statemen Protect your Daughter, Educate your Son menjadi salah satu upaya yang penting untuk mencegah kekerasan seksual.

Pola Pendidikan yang Harus Diubah

Sejak dahulu ketika anak perempuan mulai dewasa, setiap orang tua akan memberikan banyak larangan kepada anak perempuannya. Perempuan tidak boleh keluar rumah malam-malam, perempuan harus punya sopan santun, perempuan jangan memakai pakaian terbuka.

Larangan-larangan ini seringkali diberikan kepada anak perempuan. Seorang anak yang seharusnya mendapatkan kebebasan untuk mengoptimalkan kemampuannya, sirna seketika.

Anak perempuan selalu dijaga lebih ketat dibandingkan dengan anak laki-laki. Anak perempuan dipaksa untuk mengenal kegiatan domestik namun tidak untuk anak laki-laki. Mereka –anak laki-laki – bisa dengan bebas menghirup udara luar. Tidak ada larangan yang melekat pada dirinya.

Perbedaan pendidikan anak perempuan dan anak laki-laki ini dimulai dari dalam keluarga. Masih banyak keluarga yang membedakan antara pendidikan anak perempuan dan anak laki-lakinya. Hal ini sebenarnya akan mempengaruhi pola berpikir antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan akan selalu berpikir bahwa mereka hanya mampu untuk melakukan hal-hal domestik saja. Perempuan tidak perlu sekolah tinggi hanya untuk kembali ke rumah dan mengurus anak. Bekerja di luar adalah kewajiban laki-laki bukan perempuan.

Pola pendidikan keluarga inilah yang harus diubah sejak awal. Anak laki-laki dan perempuan diberikan kebebasan yang sama, mendapatkan kesempatan yang sama dalam berbagai hal termasuk pendidikan.

Jika anak laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama maka mindset perempuan juga akan berubah sesuai dengan pola pendidikan keluarganya.

Protect your Daughter, Educate your Son

Dalam problematika kekerasan seksual, tidak hanya mewajibkan perempuan untuk menjaga dirinya namun juga laki-laki. Keduanya baik perempuan dan laki-laki harus saling menjaga, membentuk support system  di antara keduanya.

Mencegah kekerasan seksual tidak hanya dengan protect your daughter atau menjaga anak perempuan saja namun juga harus menjaga anak laki-lakinya. Kekerasan seksual dapat terjadi karena adanya faktor yang mempengaruhi di antara keduanya.

Perempuan menjaga diri dan laki-laki juga menjaga dirinya. Keduanya harus saling menjaga. Perempuan dapat menempatkan diri sesuai dengan tempatnya, begitu juga laki-laki juga harus menjaga pandangannya.

Maka dari itu, di samping protect your daughter, educate your son juga menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Pendidikan seksual untuk laki-laki juga sangat penting adanya.

Anak laki-laki mulai dikenalkan untuk menyayangi perempuan dan tidak menyakitinya. Hal ini merupakan pendidikan yang paling mudah untuk mengajak anak laki-laki tidak menyakiti teman perempuannya.

Pendidikan yang lain misalnya dengan mengenalkan bagian tubuh baik laki-laki dan perempuan yang tidak boleh dipegang oleh lawan jenisnya setelah mereka dewasa. Bagian tubuh yang menjadi penyebab kekerasan seksual.

Pola pergaulan atau pertemanan juga menjadi salah satu hal yang penting diajarkan untuk anak laki-laki maupun perempuan. Memilih teman sejak anak-anak juga akan mempengaruhi proses tumbuh kembangnya. Jika hal ini dapat ditanamkan sejak dini maka setidaknya dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual.

Bagikan
Exit mobile version