Site icon Inspirasi Muslimah

Pelaku Body Shaming Pertama Adalah Keluarga

pelaku body shaming

Pernahkah kamu ditertawakan mengenai bagaimana fisik tubuhmu? Atau pernahkah ada seseorang yang mengomentari bagaimana bentuk fisik dari tubuhmu? Jika Anda berpikir hal tersebut hanya perkataan biasa, maka Anda harus berpikir ulang. Jika ada orang yang dengan sengaja menertawakan atau mengomentari fisik Anda, maka hal tersebut termasuk dalam tindakan Body shaming.

Body shaming adalah tindakan merendahkan atau menghina seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka. Tindakan body shaming tersebut termasuk komentar negatif tentang berat badan, bentuk tubuh, ukuran pakaian, atau penampilan fisik lainnya. Body shaming dapat terjadi secara langsung, seperti komentar yang disampaikan kepada seseorang, atau secara tidak langsung melalui media sosial atau percakapan online.

Pelaku dari tindak body shaming tidak memandang dari latar belakang atau hubungan dari korban. Pelaku body shaming bisa siapa saja, entah itu teman atapun orang asing yang baru saja Anda temui. Dari banyak kasus body shaming yang dilakukan, banyak di antara pelakunya adalah keluarga sendiri.

Pelaku Body shaming biasanya dilakukan oleh keluarga sendiri karena adanya faktor-faktor tertentu. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk persepsi dan standar kecantikan seseorang. Jika anggota keluarga memiliki pandangan sempit tentang tubuh ideal, mereka cenderung mengekspresikan penilaian negatif terhadap penampilan fisik anggota keluarga yang dianggap tidak sesuai dengan standar tersebut.

Selain itu, adanya keakraban antara anggota keluarga juga dapat mempengaruhi terjadinya body shaming. Dalam lingkungan keluarga, anggota keluarga sering kali merasa memiliki hak untuk memberikan komentar atau kritik terhadap penampilan fisik satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan anggota keluarga yang menjadi korban body shaming merasa terhina dan tidak nyaman.

Tindak body shaming tersebut sebenarnya sangat tidak baik, karena komentar yang diucapkan sering kali bernada hinaan yang membuat seseorang menjadi rendah diri. Ketika keluarga mengomentari penampilan fisik seseorang dengan nada merendahkan, hal tersebut dapat menyebabkan rasa rendah diri dan malu yang mendalam. Komentar negatif semacam itu sering kali tidak beralasan dan hanya berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional korban body shaming.

Sayangnya pihak keluarga tidak merasa komentar yang mereka katakan tersebut adalah hal yang sangat menyakiti. Mereka merasa bahwa komentar yang mereka katakan tersebut hanyalah sebuah candaan atau perkataan biasa. Padahal apa yang mereka lakukan tersebut termasuk body shaming.

Keluarga yang tidak peka terhadap body shaming sering kali tidak menyadari dampak buruk dari komentar yang mereka lontarkan. Body shaming merupakan tindakan merendahkan atau menghakimi seseorang berdasarkan penampilan fisiknya. Komentar-komentar semacam ini dapat menyebabkan rasa rendah diri, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Tata krama Indonesia yang tidak memperbolehkan seseorang untuk membantah perkataan orang tua juga membuat korban body shaming tidak dapat membela dirinya sendiri. Seseorang lebih memilih untuk diam dan menelan segala perkataan negatif tersebut daripada mencoba untuk mencurahkannya kepada seseorang. Segala hal negatif yang terus dipendam tentu saja suatu hari akan penuh dan dapat menyebabkan segala macam masalah baru.

Seseorang yang hidup di lingkungan keluarga yang selalu merendahkannya akan tumbuh menjadi seorang yang rendah diri. Seseorang akan merasa bahwa dirinya sangat rendah dan menganggap bahwa orang lain juga berpikir demikian. Mereka nantinya akan tumbuh menjadi orang anti-sosial dan lebih suka mengurung diri.

Korban dari body shaming keluarga biasanya juga dapat mengalami gangguan mental dan gangguan makan akibat dari komentar negatif yang terus menurus dilontarkan. Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia mungkin saja dialami oleh korban body shaming. Orang yang mengalami body shaming seringkali merasa tidak dihargai dan rendah diri, Hal ini dapat menyebabkan perasaan sedih yang berkepanjangan, kecemasan yang berlebihan, dan keinginan untuk mengubah penampilan fisik mereka dengan cara yang tidak sehat.

Dampak dari body shaming tersebut dapat terus berkembang hingga dewasa. Segala komentar negatif yang keluar dari mulut anggota keluarga dapat membentuk pribadi seseorang. Korban body shaming mungkin tampak normal-normal saja dalam hal fisik, namun mental dari korban body shaming akan sangat terganggu.

Body shaming adalah tindakan yang sangat merendahkan dan merugikan seseorang. Terutama tindak body shaming yang dilakukan oleh keluarga, tindakan tersebut merupakan hal yang  sangat miris. Mengingat bahwa seharusnya keluarga menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya rasa percaya diri malah menjadi tempat perusak mental seseorang.

Untuk bangkit dari rasa rendah diri yang disebabkan oleh tindakan body shaming memerlukan watu yang cukup lama. Setiap orang memiliki kondisi mental yang berbeda-beda, sehingga proses bangkitnya rasa percaya diri tersebut berbeda pada setiap orang. Penulis sendiri memerlukan waktu sekitar 6 tahun untuk dapat menumbuhkan kembali rasa percaya diri yang hilang, walaupun terkadang komentar-komentar negatif dari keluarga terus saja datang tanpa henti.

Tindakan body shaming oleh keluarga tidak akan berhenti begitu saja, karena dianggap sebagai hal yang sepele dan tidak perlu diambil hati. Hal lain yang menjadi penyebab tindakan tersebut terus terjadi adalah karena pelaku body shaming biasanya dilakukan oleh pihak keluarga yang berusia lebih tua daripada kita, seperti tante, nenek, ayah, dan ibu. Mereka merasa pantas mengomentari fisik karena merasa lebih tua dan apa yang mereka katakan adalah benar, sedangkan di pihak lain, pihak korban body shaming hanya bisa diam karena norma yang berlaku menganggap perkataan orang lebih tua harus dihormati dan tidak boleh dibantah.

Bagikan
Exit mobile version