Site icon Inspirasi Muslimah

Peduli Kesehatan Mental dengan Mencintai Diri Sendiri

mencintai diri sendiri

Putri Ambarwati

Apakah kita pernah meragukan diri kita sendiri? Merasa tidak pantas, merasa gagal, benci pada diri sendiri, dan menghakimi diri sendiri dengan kata “Aku tidak berguna”, “Aku tidak cantik”, “Aku tidak kaya, tidak pandai”, “Aku tidak baik”, dan lainnya.” Terkadang di dalam serangkaian kehidupan, nyatanya tanpa kita sadari sering kali kita meragukan diri kita sendiri. Tak mau memberi kesempatan, tak mau mengambil kesempatan untuk diri sendiri dan berani mengatakan gagal lebih awal bahkan sebelum mencobanya.

Apakah dengan seperti itu, kita dapat dikatakan sebagai sahabat yang baik untuk diri sendiri? Kita selalu menyempatkan diri untuk berwelas asih dan tak segan mengulurkan tangan pada orang lain di saat mereka membutuhkan kita. Namun di sisi lain, tanpa disadari terkadang kita sendiri tak mampu berbagi welas asih dan enggan mengulurkan tangan di saat diri sendiri terjatuh dan membutuhkan pertolongan.

Terkadang di saat kita terlalu mencintai sesuatu atau seseorang. Hal itu dapat membuat kita abai dan lupa bagaimana cara mencintai atau menghargai diri kita sendiri karena terfokus pada satu arah. Kita terlalu fokus untuk memberikan yang terbaik pada orang lain entah itu karena cinta atau karena haus akan pujian dan butuh akan pengakuan dari orang lain. Namun lupa, apakah hal itu yang memang diri ini inginkan, lupa untuk memberikan hal terbaik yang memang diri ini impikan dan lupa untuk lebih mencintai serta menghargai diri sendiri.

Langkah awal yang harus kita lakukan untuk mencintai diri sendiri adalah belajar mengenali dan memahami apa yang sebenarnya diri ini inginkan. Pernahkah kita mendengar tentang self love? Apa yang sebenarnya kita ketahui tentang self love? Self love merupakan upaya untuk mencintai diri sendiri. Banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai pijakan pertama untuk self love.

Pertama, self awareness yaitu dengan mencoba memahami dan mengenali diri kita sendiri. Mengenal lebih jauh kelebihan dan kelemahan kita serta mencoba memahami apa yang kita suka dan tidak disukai.

Kedua, self worth yaitu dengan menghargai diri sendiri atau memberikan hadiah pada diri sendiri ketika kita berhasil mencapai sesuatu yang kita inginkan sebagai bentuk reward dan berterima kasih pada diri sendiri.

Ketiga, self esteem yaitu dengan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan dan pencapaian yang telah kita lakukan.

Keempat, self care yaitu dengan merawat diri, memanjakan diri, dan melakukan hobi atau hal-hal yang kita suka entah olahraga, shopping, membaca buku, me-time, menghabiskan waktu bersama sahabat dan keluarga.

Gagal dalam mencintai diri sendiri dapat memicu kegagalan dalam mencintai atau memulai hubungan dengan orang lain. Lantas bagaimana kita dapat mencintai orang lain, jika kenyataannya kita tidak dapat mencintai ataupun menghargai diri kita sendiri. Di saat kita berada dalam posisi gagal, berada di bawah, atau tersakiti; baik karena orang lain atau karena ekspektasi yang kita ciptakan sendiri.

Hal terpenting yang merupakan terakhir yang harus kita lakukan adalah self acceptance, yaitu keadaan untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

Self acceptance juga mengajarkan kita untuk menerima dan berdamai dengan diri kita sendiri. Baik dengan masa lalu, ataupun dengan berbagai kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu. Sebuah kesalahan yang diperbuat memang membuat kita melihat hal-hal buruk pada diri sendiri. Namun bukan berarti kita harus menetap dan tak beranjak dari luka masa lalu yang kita buat sendiri. Melainkan bergerak untuk maju, menjadikannya sebagai pelajaran hidup, dan berusaha memperbaiki diri kita ke depannya. Sebagaimana yang Allah firmankan pada surat Az-Zumar: 53 yang artinya,

“Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

Gagal memahami dan mencintai diri sendiri dapat mengganggu kesehatan mental diri kita sendiri karena selalu merasa insecure, membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, kurang menghargai diri, cemas akan masa depan, stress dengan hal di masa kini, dan overthinking tentang kesalahan di masa lalu. Selalu memaksakan diri dan menuntut sesuatu pada diri sendiri. Selalu mengkhawatirkan tentang berbagai hal yang belum pasti itu terjadi dan di luar kendali kita.

Jadi, coba kita pikirkan sekali lagi. Apakah selama ini kita sudah menjadi sahabat terbaik bagi diri kita sendiri? Apakah kita sudah menjaga kesehatan mental kita sendiri? Selama ini kita selalu berusaha untuk menjadi teman dan sahabat terbaik untuk orang-orang terdekat kita. Namun kita gagal untuk menjadi sahabat terbaik untuk diri kita sendiri.

Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk mencintai diri kita sendiri dengan berhenti melakukan self comparison yaitu dengan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Walaupun orang lain banyak yang telah berhasil dan lebih sukses dari diri kita; sementara saat itu kita mengalami kegagalan namun kita tetaplah harus bangkit dan merasa bahwa diri kita tetaplah berharga. Selain itu kita juga harus menghargai pengalaman negatif dengan menjadikannya sebagai pelajaran serta mengambil hikmah di baliknya. Yuk jaga kesehatan mental dengan self love yang dimulai dari diri kita sendiri!

“To fall in love with yourself is the first secret to happiness,” Robert Morely.

Bagikan
Exit mobile version