Site icon Inspirasi Muslimah

Mewaspadai Frenemy Berkedok Bestie

frenemy

Salma Farikha

Sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata frenemy yang biasanya terjadi dalam lingkup pertemanan. Frenemy merupakan gabungan  dari dua kata, yakni friend (teman) dan enemy (musuh). Frenemy merupakan istilah untuk menggambarkan seorang musuh yang berpura-pura menjadi bestie atau teman dekat dan terbaik kita, atau hal ini biasa kita kenal dengan sebutan musuh dalam selimut. Biasanya kehadiran frenemy tidak kita sadari, karena mereka memperlakukan kita dengan sangat baik dan ramah, dia juga akan tampak sangat peduli dengan keadaan kita.

Umumnya  frenemy adalah seorang yang kita anggap bestie (best friend) kita, teman yang paling dekat dan kita percaya, bukan hanya teman saja bahkan anggota keluarga juga bisa jadi musuh dalam selimut atau frenemy; sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat At-Taghabun ayat 14 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka.”

Semua bentuk perhatian dan kepeduliannya kepada kita sebenarnya hanyalah sandiwara belaka. Frenemy biasanya mempunyai maksud dan tujuan untuk menjatuhkan dan merendahkan kita dihadapan umum, karena sebenarnya dia menaruh perasaan dendam, kecewa, dan benci terhadap kita, yang kita sendiri lupa atau bahkan tidak tahu perbuatan atau ucapan apa yang telah kita lakukan sehingga dia menjadi musuh bermuka bestie. Frenemy benar-benar sangat ahli dalam bersandiwara dan bermuka dua, maka dari itu kita tidak pernah menyangka dan tidak pernah sadar bahwa ternyata selama ini yang kita sebut bestie hanyalah seorang musuh yang ingin menghancurkan kita secara perlahan dan diam-diam. Ada beberapa tanda-tanda frenemy yang bisa kita waspadai:

1. Ingin Selalu Dekat dengan Kita Secara Tiba-tiba

Kedekatan dalam menjalin hubungan pertemanan umumnya  terjadi secara normal dan wajar. Namun, tidak bagi frenemy, dia akan berusaha untuk senantiasa ada kapanpun dan di manapun kita berada. Frenemy biasanya akan bercerita banyak hal tentang informasi personal mengenai dirinya, meskipun kita dengan frenemy itu baru kenal. Dari tindakan itu sebenarnya dia berupaya memancing kita untuk melakukan hal yang sama; dia ingin agar kita juga bercerita tentang diri kita secara detail. Dengan begitu frenemy akan mengetahui informasi personal tentang diri kita secara mendalam. Seorang teman yang  baik pasti mengetahui bahwa setiap orang mempunyai privasi masing-masing yang harus dihargai.

2. Terus Menggali Keburukan Kita Dan Mengumbarnya

Dengan frenemy memancing untuk kita bercerita tentang informasi personal diri kita tadi; maka di sinilah frenemy berupaya membuat kita bercerita tentang aib (keburukan) dan kelemahan apa saja yang selama ini kita tutup rapat-rapat. Seorang sahabat yang baik pasti akan merahasiakan aib temannya. Namun, frenemy secara diam-diam justru akan menceritakan aib kita kepada orang lain.

Padahal Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima tobat lagi maha penyayang.”

3. Pintar Melakukan Sabotase

Frenemy memang tidak akan pernah rela melihat kita mendapat kebahagian dalam hal apapun. Maka dari itu bagi para pekerja atau mahasiswa yang memiliki teman frenemy, dia akan berusaha menyabotase file tugas kita. Biasanya frenemy akan pura-pura menawarkan bantuan untuk menyelesaikan tugas kita. Saat inilah frenemy beraksi, dia akan menghapus file kita. Lantas frenemy akan beralasan filenya telah hilang, rusak, dan sebagainya, padahal file itu memang sengaja ia hapus.

4. Tidak Senang Melihat Kita Sukses

Seorang teman yang baik akan mengapresiasi dan turut bangga jika temannya mencapai suatu keberhasilan. Namun, hal Ini berbanding terbalik dengan frenemy, dianggak akan pernah senang melihat kita sukses dan inilah ciri khas frenemy. Frenemy senantiasa memiliki sifat hasad, dengki, iri terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita dan selalu berharap agar nikmat tersebut segera hilang dari kita. Padahal hasad merupakan penyakit hati yang harus kita jauhi, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling memutuskan hubungan, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling memperdaya, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Memberi Kritik yang Menjatuhkan

Memberikan kritik yang membangun saat kita salah memang fungsi seorang teman. Frenemy pun juga melakukan hal demikian, dia sangat senang mengkritik apa saja perbuatan yang kita lakukan, karena di mata frenemy semua yang kita lakukan akan terlihat salah. Namun, kritik yang diberikan frenemy bersifat pedas yang bertujuan untuk menjatuhkan mental serta kepercayaan diri kita.

Cara  Memutus Hubungan dengan Frenemy

Jika kita telah mengetahui bahwa perilaku teman kita mengarah ke tanda-tanda seorang frenemy, maka kita bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk memutus hubungan dengan frenemy, sebelum semua telambat untuk dia berhasil menghancurkan diri kita.

Jangan bercerita tentang informasi personal diri kita secara mendalam dan detail, apalagi aib (keburukan) dan kelemahan yang ada pada diri kita, karena hal ini hanya dijadikannya sebagai bahan ghibah. Sebisa mungkin kita harus bisa mengurangi intensitas komunikasi dengan siapapun terlebih lagi  frenemy.

Karena frenemy diselimuti rasa dengki dalam hatinya, maka simpanlah setiap keberhasilan yang telah kita capai untuk diri kita sendiri. Dan jangan sampai membocorkan informasi kepada frenemy terkait rencana, tujuan, dan hasil yang ingin kita capai, karena frenemy akan menjadi pesaing terberat kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan menyembunyikan mereka dari unggahan terbaru di sosial media kita.

Cobalah berbicara langsung kepada frenemy secara baik-baik bahwa sesungguhnya kita tahu sebenarnya selama ini dia hanyalah musuh dalam selimut. Jangan ragu dan khawatir jika kejujuran kita akan merusak hubungan persahabatan, karena dengan kejujuran kita, maka seorang teman yang baik pasti akan mengerti dan berusaha untuk memperbaiki keadaan.

Namun jika dia mengelak, maka jangan ragu lagi untuk memutus hubungan dengannya sebelum semuanya terlambat untuk dia berhasil menghancurkan kita.

Sejatinya kita tidak akan pernah tahu seperti apa isi hati orang yang sesungguhnya. Bisa jadi seorang bestie, orang yang selama ini dekat dengan kita dan bisa kita percaya ternyata diam-diam mengkhianati pertemanan yang telah terjalin lama. Maka dari itu penting bagi kita untuk memilih siapa yang layak kita sebut sahabat sejati.

Bagikan
Exit mobile version