Site icon Inspirasi Muslimah

Maafkanlah Dirimu Sendiri

maafkanlah

Debby-Elvionita

Manusia sejatinya tidak akan pernah luput dari kesalahan dan ini sudah menjadi rahasia umum. Selain itu, manusia sudah dibekali dengan berbagai emosi seperti senang, sedih, maupun marah. Banyak cerita-cerita selalu manusia saling torehkan satu sama lain yang tentunya mengandung berbagai perasaan berbeda. Namun, kenangan dengan rasa pahit biasanya bisa membuat kita menyimpan amarah atau kecewa, yang tentunya kebesaran hati harus kita dorong agar tidak terpendam hingga masa mendatang.

Sudah berapa banyak maaf yang kita bagikan sampai detik ini? Wah! Pastinya tidak terhitung dan itu adalah anugerah yang luar biasa. Walaupun terkadang merasa berat, tapi lihatlah sejauh ini kita merasa nyaman tanpa membawa jutaan hal negatif di masa lalu karena kita mampu memaafkan.

Seperti halnya salah satu Asmaul Husna yaitu Al-Affuw yang artinya bahwa Allah Maha Pemaaf. Ia memaafkan segala dosa dan kebatilan hamba-Nya yang mau berdo’a dan memohon ampun dengan sungguh-sungguh. Apabila Allah Sang Pencipta saja selalu memaafkan dosa manusia, apakah pantas sebagai makhluk ciptaan kita tidak memaafkan orang lain atau bahkan diri sendiri? Sekiranya memang harus selalu kita mulai untuk menjadi hamba yang berbesar hati.

Jadi, Maafkanlah Orang Lain

Salah satu Hadis dari At-Thibarani menyebutkan sabda Rasulullah Saw. yaitu “Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (Allah)”

Manusia yang hidup berdampingan ini pastinya menginginkan suasana tenang dan nyaman, salah satunya dengan terhindar dari penyakit hati. Tidak mau memaafkan kesalahan orang lain bisa menjerumuskan ke dalam penayakit hati lain seperti benci maupun dendam. Hal ini harus kita hindari agar kita memiliki keberkahan dalam hidup. Selain itu, tidakkah kita ingin dengan mudah diampuni oleh Allah? Maka belajarlah untuk dengan mudah memaafkan orang lain.

Saat kita mampu memaafkan orang lain, tentunya kita akan merasa lebih tenteram. Sifat pemaaf juga merupakan akhlak yang baik. Jadi, kita tidak akan pernah merasa rugi apabila memaafkan orang lain. Dengan ini juga dosa-dosa kita ikut berguguran seiring maaf yang kita berikan kepada mereka. Secara ilmu psikologi pula juga dianjurkan loh untuk selalu memaafkan, agar kita mampu move on tanpa beban untuk lebih fokus melanjutkan rencana kehidupan yang sudah kita rancang.

Maafkan Diri Sendiri juga ya!

Bukan satu atau dua kali manusia menyalahkan diri sendiri selama hidupnya, entah itu karena kegagalan besar atau kesalahan kecil. Terkadang menyesali dan menyalahkan perbuatan lampau ini menjadikan kita mem-bully diri sendiri, loh! Ini bisa saja mengarahkan kita untuk percaya bahwa mungkin memang kita tidak mampu melakukan sesuatu hal tertentu.

Dalam sebuah pidato Josh Galarza menjelaskan bahwa kita mungkin senantiasa memaafkan orang lain namun masih merasa sesuatu yang berat membelenggu diri kita yang tanpa kita sadari adalah lupa untuk memaafkan diri sendiri.

Kita harus memaklumi bahwa saat orang lain berbuat salah yang mereka sengaja atau tidak, kitapun bagian dari makhluk sosial yang tentunya tidak lepas dari kesalahan yang sama. Hal yang wajar bagi kita untuk salah agar mengerti mana yang benar, untuk jatuh agar memahami bagaimana cara bangkitnya, dan untuk tidak memahami semua detail hal yang ada di dunia ini karena memang otak manusia terbatas. Walaupun memaafkan diri sendiri bukan hal yang instan, kita harus berani untuk mengakui kesalahan dan memaafkan kekurangan diri.

Maka, orang yang berani dan berjiwa besar salah satunya ada dalam diri manusia yang mampu memaafkan orang lain dan dirinya sendiri. Memaafkan adalah cara untuk menjauhkan dari penyakit hati dan mengantarkan kita pada kenyamanan hidup tanpa membenci. Dengan memaafkan, kita juga sedang dalam proses membantu diri sendiri untuk mendapatkan ketenangan. Tentu saja butuh waktu, tapi tidak ada salahnya untuk mengingat dan selalu mencoba mengimplementasikan sifat ini agar kehidupan lebih harmonis.

Bagikan
Exit mobile version