Site icon Inspirasi Muslimah

Hasad “Penyakit Hati yang Perlu Dihindari”

hasad

Afwan Yazid

Allah menciptakan penyakit sudah pasti Allah juga sudah menyiapkan obatnya, tidak mungkin Allah ciptakan penyakit tanpa ada obat penawarnya. Tinggal bagaimana kita berikhtiar, berusaha mencari obat yang tepat. Sebagaimana dalam hadits :

إن الله تعالى أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فتداووا ولا تداووا بالحرام

Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan kalian berobat dengan yang haram. (HR. Abu Dawud dari Abu Darda)

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرِئَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Setiap penyakit memiliki obat. Bila cocok obat dengan penyakitnya maka akan sembuh dengan izin Allah Ta’ala (HR Muslim)

***

Penyakit selain yang tampak di luar tubuh kita ada pula yang tidak tampak dari luar tubuh kita, salah satunya penyakit yang menjangkiti hati kita. Penyakit hati jauh lebih berbahaya. Sebab, efek yang timbul tidak saja di dunia, tetapi berlanjut hingga di akhirat. Salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya adalah hasad. Hasad adalah faktor utama tumbuh suburnya kebencian. Dari kebencian itulah akan muncul beragam tindak kezaliman.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدِ

“Dan dari kejahatan orang yang dengki apa bila ia dengki”

Dari ayat tersebut Allah swt memerintahkan kita untuk berlindung dari sifat hasad, karena hasad dapat merusak kebaikan, sebagaimana dalam sebuah hadits:

الْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

“Kedengkian/hasad memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR Abu Dawud)

Rasulullah saw juga bersabda :

لاَتَبَاغَضُوْا وَلاَتَحَاسَدُوْا وَلاَتَدَابَرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَاللَّهِ إِخْوَانَا

“Janganlah kalian membenci, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara (HR Bukhari dan Muslim).

***

Rasul mengajarkan kita untuk saling menyayangi dalam persaudaran Iman dan Islam, dan melarang kita untuk saling membenci, saling mendengki karena hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan dalam persaudaraan.

Sejarah telah membuktikan. Pembunuhan pertama kali terjadi karena hasad. Qobil membunuh saudara kandungnya karena hasad. Hal yang sama juga terjadi pada Nabi Yusuf as. Ia dijerumuskan saudaranya ke dalam sumur juga karena hasad. Itulah sebabnya Rasulullah saw memperingatkan umatnya dari bahaya penyakit ini dalam sabdanya,

لاَ تَقَاطَعُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَلاَ تَبَا غَضُوْا وَلاَ تَحَا سَدُوْا وَكُوْنُوْا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَ كُمُ اللَّهُ

Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu dan saling membenci serta saling dengki. Jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah.” (HR.Muslim)

Apakah sesungguhnya hasad itu?

Hasad adalah Iri hati atau dengki jika orang lain mendapat nikmat sehingga akan muncul rasa benci pada orang lain. Alhasil pikiran orang yang terserang hasad terkuasai oleh keinginan menghilangkan kebaikan yang ada pada orang lain. Ibnu Taimiyah berkata, “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.”

Ibnul Qayyim berkata, “Hasad (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah Azza wa Jalla atas hamba-Nya, padahal Allah Azza wa Jalla menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya.”

Allah SWT berfirman,

وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (Qs. an Nisa’ [4]: 32)

***

Meski sangat berbahaya, Islam telah menyediakan obat untuk menerapi penyakit hasad tersebut. Salah satunya memandang setiap peristiwa, baik menyenangkan atau tidak sebagai ketetapan dan takdir dari Allah SwT, maka penyakit hasad itu dapat teredam. Sebab, takdir Allah SWT tidak tertolak dan selalu tersimpan di baliknya hikmah dan kebaikan. Allah SwT berfirman,

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

Kalau kita menyadari bahwa semua adalah takdir Allah SWT, maka saat orang lain mendapatkan kenikmatan, sifat hasad tak akan menyala. Sebab, keyakinan di atas sudah membentenginya. Membiarkan hasad muncul akan menjadi sumber kegelisahan. Karena substansi dari sifat hasad adalah menolak takdir dan ketentuan Allah SWT, padahal takdir Allah SWT tidak bisa kita tolak.

Oleh sebab itu, perbanyaklah bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah kepada kita, serta tumbuhkanlah sifat qona’ah dalam setiap keadaan. Semoga kita senantiasa dijaga dari segala keburukan, Aamiin.

Bagikan
Exit mobile version