Site icon Inspirasi Muslimah

Dionaea Muscipula

meDionaea Muscipula

Pagi yang segar. Kesegaran pagi hanya dapat dirasakan oleh mereka yang sudah bangun sebelum matahari menyinari bumi.  Isteri saya mengajak ke teras rumah. Ia langsung turun ke taman dan segera asyik merapikan dan menyirami tanaman. Pandemi telah memberi banyak waktu bagi para pekerja kantor dan pabrik untuk merawat rumah dan halaman lebih intensif.

Di masa pandemi ini, saya terkadang harus membaca update berita tentang penambahan penderita Covid-19. Yogyakarta kini dikepung klaster-klaster baru Covid-19 dari kota-kota sekitarnya. Sragen dan Magelang mencatat rekor penambahan jumlah pasien positif yang cukup mengkhawatirkan. Saya ditelpon Prof. Imam Robandi dan ditanyakan bagaimana keadaan kami di Yogyakarta. Masyarakat di sini tidak terganggu dengan berita munculnya klaster-klaster baru di Sragen dan Magelang, aktifitas kuliner dan wisata terus berjalan dengan gegap gempita, jawab saya.

Memang semakin lama orang akan menjadi terbiasa. Sudah hampir setahun dunia mengalami pandemi Covid-19. Di masa ini, banyak sektor produktivitas mengalami pemerosotan sangat tajam.  Persoalannya adalah, dalam situasi yang mengharuskan kita semua untuk lebih banyak berada di dalam rumah, apakah rumah akan menjadi ‘Venus fly-trap’ yang akan menghisap seluruh kreatifitas menjadi mengering?

Anda pernah mendengar nama tanaman Venus fly-trap?

Di sepanjang Pantai Timur Amerika Serikat di California, ada sejenis tanaman yang mempunyai cara makan unik. Nama latin tanaman tersebut adalah Dionaea muscipula atau Venus fly-trap. Keunikannya adalah ia mempunyai daun yang dapat menangkap serangga atau hewan apapun apabila menginjak dan berada di atas daun. Tangkupan daun tersebut mencengkram kuat sehingga serangga tidak mampu melepaskan diri dan akan mengering akibat terhisap oleh sang tanaman.

Coba perhatikan keadaan di dunia saat ini. Ribuan warga di banyak negara berontak dari kebijakan karantina mandiri dan wilayah. Mereka tidak mau menjadi ‘serangga yang mengering’ di rumahnya sendiri. Ada sejumlah warga lain yang berlaku berbeda. Bagi mereka, cara terbaik untuk selamat dari ‘Dionaea Muscipula” adalah dengan memanfaatkan peluang untuk berkreasi. Ribuan start-up baru bermunculan, ribuan grup penjualan di WAG terbentuk, dan seterusnya.

Bagaimana dengan dunia pendidikan?

Patut kita sadari bahwa kebijakan ‘bersekolah dari rumah’ adalah sebuah kebijakan yang mengandung resiko karena ada bahaya yang mengancam. Anak-anak didik akan menjadi ‘serangga yang mengering’ karena terus terhisap oleh ‘game online’ sebagai pengisi waktu di rumah. Mereka seakan berada di dalam Venus si Perangkap Lalat. Ingat, tidak dapat bersosialisasi dengan guru dan sesama teman adalah hal yang dapat mengancam pertumbuhan emosi dan kognisi mereka.

Pagi ini saya berencana akan mengajak isteri saya sarapan di warung langganan kami. Ada warung gudeg, soto, lotek, aneka sea food di sepanjang jalan menuju kantor yang sesuai dengan selera dan ukuran kantong kami.

Pandemi mengajarkan banyak hal. Kebersamaan dan semangat berkreasi adalah salah satu kunci immunitas paling ampuh untuk bertahan dari Dionaea Muscipula ini.

Bagikan
Exit mobile version