Site icon Inspirasi Muslimah

Belajar Pola Asuh Anak dari Dua Negara Paling Bahagia

pola asuh anak

Finlandia dan Denmark sering berada di urutan atas negara paling bahagia. Tidak hanya berhasil menduduki peringkat atas negara paling bahagia di dunia; Finlandia dan Denmark punya pola asuh yang bisa ditiru oleh para orang tua. Karena dengan pola asuh yang mereka gunakan, mereka berhasil mengasuh anak menjadi anak yang bahagia dan bisa tumbuh menjadi dewasa yang tangguh.

Finlandia

Finlandia menduduki peringkat pertama negara paling bahagia di dunia sejak 2018 sampai sekarang. Pola asuh yang terkenal dari Finlandia adalah Organic Parenting (pengasuhan organik). Pola asuh ini menjadi jawaban dari modernitas yang menyebabkan anak lebih sering bermain gawai daripada bermain di luar.

Menurut Karen Ouse, M.A. O.I.X., psikoterapis pernikahan dan keluarga di California, AS. Ada tiga prinsip tentang pengasuhan organik ini yang pertama, kembali ke alam, seperti namanya pengasuhan organik melibatkan banyak aktivitas  dan interaksi antara anak dan alam. Melepas anak untuk bermain di alam terbuka juga sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan dan sensorik pada anak.

Kedua, ramah lingkungan. Selagi bermain di luar orang tua bisa mengajari anak-anak tentang pencemaran lingkungan; bagaimana meminimalisir pencemaran dengan mengganti plastik dengan wadah yang bisa dipakai berulang-ulang; serta mengajari anak untuk berhemat dalam menggunakan air dan listrik.

Ketiga, hidup  seperti di desa, maksudnya berkumpul dan memiliki waktu dengan anggota keluarga tanpa adanya TV ataupun gawai seperti kebiasaan masyarakat desa. Hal ini juga dapat menumbuhkan ikatan positif dalam keluarga sehingga anak akan menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.

Denmark

Denmark berada di peringkat kedua negara paling bahagia di dunia tahun ini. Kemudian juga terpilih menjadi orang-orang paling bahagia menurut OECD (Organitation for Economic Coorperation and Development) hampir setiap tahun sejak 1973. Dan itu berarti secara konsisten terpilih menjadi orang paling bahagia di dunia.

Rahasianya adalah pola asuh. Anak yang bahagia akan tumbuh menjadi dewasa yang bahagia dan bisa mengasuh anak yang bahagia pula. Siklus ini terus terjadi sehingga Denmark secara konsisten menjadi negara paling bahagia. Menurut buku The Danish Way Of  Parenting ada 6 pola asuh yang digunakan orang Denmark yang kemudian disingkat menjadi P-A-R-E-N-T.

P untuk Play (bermain). Membiarkan anak bermain atau memainkan permainan yang membuat mereka tertarik tanpa membataasi waktu bermain mereka, entah bermain sendiri atau bersama teman-temannya. 

Bermain merupakan proses belajar pada anak, membiarkan anak-anak bermain dan mencoba hal yang baru dapat membantu mereka membangun rasa percaya diri. Anak-anak yang banyak bermain juga akan tumbuh menjadi tewasa yang lebih baik dan tangguh.

A untuk autehenticity (keaslian). Orang tua selalu mengajari anak mereka untuk mengenali dan menerima segala emosi yang mereka miliki; baik maupun buruk hal ini membantu anak untuk jujur terhadap diri sendiri maupun orang lain. 

Para orang tua di sana juga akan memuji dengan alasan yang tepat, karena pujian yang berlebihan akan membut pujian itu terdengar kosong dan hampa. Pujian juga berpengaruh terhadap cara pandang anak tentang kecerdasan mereka.

Orang tua Denmark percaya lebih baik memuji anak atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan tugas atau masalah daripada memuji anak atas kecerdasan yang dimiliki anak sejak lahir. Hal ini juga menumbuhkan pola pikir anak bahwa mereka bisa mengembangkan kemampuannya dengan bekerja keras.

R untuk reframing (memaknai ulang). Para orang tua di Denmark mengajari anak-anaknya untuk memaknai ulang suatu hal; memaknai ulang ini membantu mereka tumbuh dewasa lebih alami dan lebih baik.

Memaknai ulang juga membantu seseorang menemukan hal baru yang tidak pernah ada dalam pikiran, mereka percaya segala situasi tergantung pada cara kita memandangnya seperti apa dan mereka mengajak anak untuk tidak membatasi mereka atau kondisi mereka.

E untuk empathy (empati). Empati membuat segalanya menjadi lebih baik. Di sekolah Denmark ada program nasional yang bernama step-by-step. Pada program tersebut anak akan diberi gambar anak lain dengan emosi yang berbeda misalnya marah, frustasi dan kebahagiaan. Setelah itu anak diminta untuk menceritakan apa yang mereka rasakan, hal ini bermaksud untuk belajar memahami  perasaan orang lain dan diri sendiri.

N untuk no ultimatum (tanpa ultimatum). Orang tua denmark tidak berharap anaknya patuh, tetapi ingin anaknya memiliki rasa hormat, sedangkan rasa hormat harus terjadi dua arah. Orang Denmark mengajarkan tanpa ultimatum di sekolah dengan cara membiarkan siswa membuat aturan dengan gurunya tentang apa yang sebaiknya dilakukan agar kelas menjadi lebih baik.

Mengajarkan tanpa ultimatum juga bisa dengan cara memberikan jalan keluar pada suatu masalah yang anak hadapi, anak bisa lebih menghormati anda ketika mereka menemukan aturan sendiri.

T untuk togetherness (kebersamaan). Bersantai bersama adalah gaya hidup orang Denmark. Mereka bersantai bersama dengan cara bermain games, makan enak, minum teh atau hanya sekedar berkumpul santai dan menikmati kebersamaan satu sama lain.

Jika masing-masing anggota keluarga menikmati kebersamaan satu sama lain, maka seluruh anggota keluarga akan merasa bahagia.

Sebagai penutup, belajar pola asuh merupakan hal yang harus dilakukan oleh orang tua agar anak tumbuh menjadi anak yang bahagia dan tumbuh menjadi dewasa yang tangguh dan penuh percaya diri. (M)

Bagikan
Exit mobile version