Site icon Inspirasi Muslimah

Tren Kebangkitan Kaum Wanita Islam Abad Dua Puluh

kebangkitan wanita

Kebangkitan abad ke-20 beberapa negeri-negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di Indonesia, Pakistan, Mesir, Turki dan lain-lain, menunjukkan kaum hawa telah berjuang bahu-membahu bergotong royong dengan kaum pria untuk kemerdekaan tanah air dan memajukan masyarakat. Indonesia dengan populasi masyarakatnya menganut agama Islam dengan angka 90 persen, kaum wanita dengan masifnya tampil secara legendaris berjuang menegakkan kemerdekaan. Mereka eksis di forum politik, ekonomi, bahkan di medan peperangan sekalipun mereka tak pernah ketinggalan.

Di medan perang kita melihat panglima wanita dari Aceh Cuk Nyak Dien, Cut Mutia yang kedua-dua berperang melawan agresi Belanda. Selain itu ada juga panglima dari tanah rencong, Malahayati. Malahayati sendiri merupakan seorang srikandi Islam yang menjadi panglima angkatan laut Aceh melawan penjajahan Belanda. Yang kemudian spirit mereka diwarisi oleh Kartini Capt (Nahkoda Pelayaran Besar) yang menjadi nahkoda pelayaran besar pertama di jajaran perhubungan laut Indonesia tahun 1991.

Pada masa peperangan kemerdekaan 1945-1950 banyak para putri-putri Islam Indonesia ikut aktif di dalam pasukan bersenjata seperti LASWI (Laskar Wanita Indonesia) ikut berjuang di front muka menghadapi wanita untuk menjadi menteri, angkatan laut, dan S.K. Trimurit sebagai menteri perburuan RI, yang sedang berperang melawan Belanda. Demikian pula di tempat lain, Pakistan dan Bangladesh memiliki pedana menteri dari kalangan wanita juga. Pemilihan-pemilihan kaum wanita sebagai pemegang tahta penting di sebuah bangsa tentunya berdasarkan regulasi  yang hasilnya full dengan pemilihan umum. Dengan kata lain, pemberian tahta hadir atas dasar pemilihan rakyat dalam suatu bangsa. Kasus lainnya juga terlihat pada perundingan yang mewakili rakyat Palestina menghadapi kaum Yahudi di meja perundingan di Washington. Hal tersebut merupakan instruksi wanita yang bernama Hanan Ashrawi. Ia dikenal sebagai seorang professor yang cantik dan gesit serta sangat dikagumi kawan dan lawan karena integritasnya.

Kebangkitan kaum wanita dalam komunitas Islam terjadi di berbagai negara dengan latar belakang yang berbeda. Namun, umumnya hal ini dapat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti peningkatan pendidikan dan partisipasi wanita dalam berbagai bidang, serta peningkatan kesadaran tentang hak-hak wanita dalam masyarakat Muslim.

Pendidikan adalah salah satu faktor utama dalam kebangkitan kaum wanita Islam. Dengan pendidikan yang lebih baik, wanita mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berpartisipasi dalam berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi. Ini menyebabkan peningkatan kesadaran tentang hak-hak wanita dan memberikan mereka kesempatan untuk memberikan sumbangsih yang lebih besar dalam masyarakat.

Partisipasi wanita dalam berbagai bidang juga meningkat, seperti dalam politik, ekonomi, dan sosial. Beberapa negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, telah melihat peningkatan jumlah wanita yang menjadi pemimpin politik dan eksekutif. Ini menunjukkan bahwa wanita Muslim mulai diakui sebagai pemimpin yang berdaya dan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam menjalankan peran penting dalam masyarakat.

Selain itu, kesadaran tentang hak-hak wanita dalam masyarakat Muslim juga meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya gerakan-gerakan yang berfokus pada peningkatan hak-hak wanita. Seperti perlindungan terhadap kekerasan domestik dan perlindungan hak-hak ekonomi wanita.

Selain di bidang pendidikan, adapula kecendrungan pada bidang lainya yaitu bidang ekonomi. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan jumlah wanita Muslim yang berperan dalam bidang ekonomi, seperti bisnis dan profesi. Ini dapat diatur oleh perusahaan dan organisasi yang didirikan dan dijalankan oleh wanita Muslim. Kecendrungan lainya pada bidang sosial dengan adanya peningkatan kesadaran tentang hak-hak wanita dalam masyarakat Muslim. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya gerakan-gerakan yang berfokus pada peningkatan hak-hak wanita. Seperti perlindungan terhadap kekerasan domestik dan perlindungan hak-hak ekonomi wanita.

Kebangkitan bidang politik dan keagamaan turut juga menyemarakkan trend daripada kebangkitan wanita muslim. Adanya peningkatan jumlah wanita Muslim yang menjadi pemimpin politik dan eksekutif. Ini menunjukkan bahwa wanita Muslim mulai diakui sebagai pemimpin yang berdaya. Mereka memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam menjalankan peran penting dalam masyarakat. Di sisi lain, ada juga kebangkitan dalam bidang spiritual dan keagamaan. Di mana wanita Muslim mulai mengambil peran aktif dalam beribadah dan meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam.

Mungkin jumlah ini akan bertambah lagi di masa yang akan datang. Dewasa ini dengan semangat kesetaraan gender yang sering digaungkan terus-menerus mengindikasikan peran wanita memang sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan baik lingkup kecil maupun besar. Wa bil khusus pada jajaran intelektual di negeri Islam. Mereka sudah mungkin menunjukkan tren menanjak kehadiran wanita muslim di forum politik, ekonomi, budaya, dan teknologi. Hal ini seharusnya ditanggapi mereka secara positif, karena kebangkitan mereka tidak terlepas dari kehadiran Islam sebagai pelopor Amr al-ma’ruf wa an-nahi al-munkar di antara umat manusia.

Secara keseluruhan, kebangkitan wanita Islam dapat dilihat sebagai perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak wanita Muslim dan untuk meningkatkan keterlibatan wanita Muslim dalam berbagai bidang kehidupan.

Wallahu A’lam

Bagikan
Exit mobile version