Site icon Inspirasi Muslimah

Penghormatan Tak Ternilai kepada Orang Tua

penghormatan

Keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah menjadi lengkap dan harmonis dengan hadirnya anak-anak, yang membawa kedamaian dan rahmat bagi keluarga. Kehadiran anak menguatkan ikatan keluarga, menciptakan kebahagiaan, dan membentuk generasi masa depan yang berpotensi membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Lalu seberapa dalam pemahaman kita terhadap peran anak dalam menghormati orang tua mereka? Kita sering mendengar tentang kewajiban anak memberikan perawatan kepada orang tua, lalu apakah makna sebenarnya dari perayaan perjalanan hidup mereka? Apakah itu hanya sebatas ulang tahun dengan kue dan hadiah, atau apakah ada aspek yang lebih mendalam?

Kewajiban Anak Menurut Al-Qur’an dan Hadits

Dalam Islam, kita memahami bahwa anak memiliki tanggung jawab istimewa kepada orang tua. Dalam sebuah presentasi yang disampaikan oleh Ustadzah Lailatis Syarifah di kanal YouTube “Tarjih Channel,”. Beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an mengajarkan kita untuk bersyukur kepada Allah dan juga kepada orang tua kita. Ini seperti yang dinyatakan dalam Surah Luqman ayat 14-15. Ayat-ayat ini mengingatkan bahwa kita harus bersyukur kepada Allah, karena telah memberikan kita orang tua yang telah mengasuh kita.

Dalam penjelasannya, Ustadzah Lailatis juga menyoroti bahwa kewajiban anak kepada orang tua tidak hanya sebatas menghargai saja. Ketika orang tua mengajak ke arah yang tidak benar atau mencoba membawa kita menjauh dari ajaran agama, kita tetap harus bersikap baik terhadap mereka. Kita perlu menjaga hubungan positif dengan orang tua tanpa menggunakan kata-kata kasar atau mengecam, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan besar. Hal ini merupakan implementasi ajaran Islam yang didasari oleh rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam.

Beliau juga turut memberikan penjelasan tentang larangan dalam Al-Qur’an yang terkait dengan perilaku anak kepada orang tua. Salah satu contohnya adalah dalam Surah Al-Isra ayat 23-27, di mana Allah melarang anak-anak untuk membentak orang tua. Bahkan sekadar mengucapkan kata “Ah” kepada mereka. Ustadzah Lailatis menjelaskan betapa pentingnya menjauhi perilaku yang tidak pantas terhadap orang tua sebagai bentuk penghormatan dan yang seharusnya kita tunjukkan.
Dalam paparannya, Ustadzah Lailatis kembali menjelaskan bahwa Hadis Rasulullah juga memberikan pandangan yang dalam tentang kewajiban anak kepada orang tua. Rasulullah mengatakan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, amalannya akan terputus, kecuali tiga hal. Salah satunya adalah “anak yang salih yang mendoakannya” (HR. Muslim). Ini menegaskan bahwa salah satu bentuk kewajiban anak kepada orang tua adalah mendoakan kebaikan dan rahmat bagi mereka setelah kematian, yang dapat membantu orang tua dalam kehidupan akhirat mereka.

Landasan Kasih Sayang Anak Kepada Orang Tua

Ustadzah Lailatis merinci sejumlah prinsip utama terkait kewajiban anak kepada orang tuanya. Prinsip-prinsip tersebut mencakup Birrul Walidain, yang mengharuskan anak untuk berbuat baik, berlaku dengan ihsan, dan memberikan penghormatan tinggi kepada kedua orang tua. Selain itu, anak juga wajib untuk tidak menyinggung perasaan orang tua, bahkan jika orang tua melakukan kesalahan dalam menjalankan kewajibannya, mengingat segala perjuangan mereka yang sangat berat dalam membesarkan dan menghidupi anak-anaknya.

Prinsip lainnya termasuk kewajiban anak untuk menghormati dan berbicara dengan lembut kepada orang tua, memenuhi kebutuhan mereka, merawat mereka ketika memasuki usia lanjut, serta mendoakan kebaikan dan ampunan bagi orang tua mereka. Selain itu, anak juga sebaiknya bisa untuk menjalankan wasiat orang tua, melanjutkan amal kebaikan mereka, menjaga privasi dan menutup aib orang tua, dan menjalin hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman dekat orang tua. Ustadzah Lailatis Syarifah menekankan pentingnya memahami dan melaksanakan kewajiban ini sebagai wujud penghargaan dan penghormatan yang tulus kepada orang tua, sesuai dengan ajaran agama Islam.

Fenomena Media Sosial

Dalam pemaparannya Ustadzah Lailatis Syarifah, juga menyentuh topik yang sedang marak dalam dunia media sosial saat ini. Ia berbicara tentang perilaku beberapa orang yang sering membandingkan peran ibu dan istri dalam kehidupan mereka. Sebab banyak dari mereka yang seringkali lebih mengutamakan ibu, hingga melupakan kewajiban sebagai suami kepada istri. Sebaliknya, ada juga kasus di mana istri lebih mementingkan suami daripada orang tua. Meskipun menjalankan kewajiban terhadap suami adalah hal penting, namun hal ini tidak boleh mengakibatkan pengabaian terhadap orang tua.

Selain itu, Ustadzah Lailatis mengupas terkait masalah orang tua yang terkadang sering memiliki utang kepada pihak lain. Hal ini biasanya karena pengorbanan yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk anak-anak. Namun, ironisnya, banyak anak yang setelah dewasa justru cuek dan lupa membayar hutang moral ini. Dalam pemaparannya, Ustadzah Lailatis memberikan pandangan dan nasihat yang bijak mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara peran ibu, istri, suami, dan tanggung jawab finansial terhadap orang tua, sehingga tercipta hubungan yang harmonis dalam keluarga.

Bagikan
Exit mobile version