f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
pendidikan anak

Pendidikan Anak Tugas Bersama Orang Tua

Pendidikan anak merupakan wajah tanggung jawab seorang Ibu, banyak orang menganggapnya sebagai figur utama pendidik pertama bagi anak. Sejak kelahirannya, anak melihat Ibu sebagai sosok pertama di hidupnya. Prinsip ini juga sesuai dengan sebuah kutipan penyair Mesir yang terkenal di awal abad ke-20, Hafez Ibrahim, yang menyatakan bahwa :

الأم ‌مدرسة إذا أعددتها … أعددت شعبًا طيب الأعراق

Artinya : “Ibu adalah madrasah, jika kau siapkan ia, kau telah menyiapkan pemuda terbaik bangsa”.

Namun, tidak berarti ibu harus memikul semua kewajiban pengasuhan dan pendidikan anak. Kalimat ini bukan untuk menafikan peran ibu sebagai pendidik pertama anak. Tetapi, anak memiliki dua sosok orang tua yaitu ibu, dan ayah. Kombinasi yang baik dari kedua sosok ini akan membentuk sebaik-baik pribadi anak. Jika dengan ibu saja seorang anak bisa menjadi pemuda terbaik bangsa, maka dengan ayah ia bisa menjadi pemuda terbaik di seluruh dunia.

Dampak Ketidakadilan Pengasuhan dan Pendidikan Anak

Pendidikan anak merupakan dua aspek penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak. Dalam beberapa kasus, kita sering menemui ketidakadilan dalam pemberian pendidikan dan pengasuhan langsung oleh kedua orang tua. Salah satu contoh nyata adalah ketika ibu aktif terlibat dalam pengasuhan anak sehari-hari sementara ayahnya kurang terlibat karena peran pasif seorang ayah dan hanya fokus pada pekerjaan atau hobi tertentu. Dalam situasi seperti ini, anak merasa kurang mendapat perhatian dan kehilangan contoh baik dari sosok ayah, akibatnya perilaku anak bisa menjadi masalah.

Masalah perilaku anak yang berulang, seperti seringnya berpindah sekolah atau lembaga belajar, merupakan tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam sebuah pendidikan dan pengasuhan anak. Orang tua kerap lupa dan terlalu mengandalkan sekolah sebagai lembaga untuk mendidik anaknya. Dalam konteks perkembangan anak, kehadiran dan bimbingan langsung dari kedua orang tua adalah kunci penting untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak, yang memiliki dampak positif jangka panjang pada kehidupan anak dan hubungan keluarga secara keseluruhan.

Baca Juga  Empat Hal yang Menyadarkan Pentingnya Pendidikan Islam dalam Keluarga

Solusi untuk mengatasi ketidakadilan dalam pendidikan dan pengasuhan anak adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara kedua orang tua. Mereka perlu bersama-sama menyadari pentingnya peran mereka dalam membimbing dan mendukung anak-anak mereka. Kedua orang tua juga harus mengidentifikasi masalah yang mungkin ada dalam hubungan mereka dan mencari solusi bersama.

Oleh karena itu, peran orang tua dalam memberikan contoh perilaku yang baik sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak-anak. Dalam kesimpulannya, ketidakadilan dalam pendidikan dan pengasuhan anak dapat memiliki dampak yang serius pada perkembangan anak. Kedua orang tua harus bekerja sama untuk memberikan peran aktif dan langsung dalam pendidikan dan pengasuhan anak-anak mereka. Hanya dengan demikian kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang seimbang, bermoral, budi pekerti dan berhasil dalam kehidupan mereka.

Orang Tua Guru Terbaik Anak dan Rumah Adalah Sekolah Terbaik

Sebaik apapun instansi pendidikan, tetap tak berpengaruh jika fondasi pendidikan anak di rumah saja sudah rapuh. Ini karena sekolah hanya memainkan peran sekunder dalam pendidikan anak, Guru memang bertanggungjawab dalam pendidikan, tetapi pembangunan kepribadian anak secara keseluruhan adalah tanggung jawab penuh orang tua. Sejatinya, Al-Qur`an sendiri sudah menyebutkan bahwa kedua orang tua (ayah dan ibu) sama-sama berkewajiban dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Allah Subhanahu Wa ta`ala berfirman:

“Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 233)

Baca Juga  Pendidikan di Tengah Liburan Kenaikan Kelas: Memaksimalkan Waktu Luang untuk Pertumbuhan Akademik dan Pribadi

Secara literal, ayat di atas menyebutkan tugas pengasuhan anak oleh ayah dan ibu secara detail. Ibu yang menyusui, ayah yang mencarikan nafkah. Konteks ini memang diperlukan kesepakatan, kerja sama, dan tumpang tindih keduanya dalam pengasuhan anak. Tidak hanya satu pihak saja yang pusing dan mondar-mandir, tetapi keduanya. Ayat ini menegaskan agar ayah dan ibu sama-sama berdampingan dan kolaborasi secara setara untuk pendidikan dan pengasuhan anak yang lebih baik.

Meskipun penulis belum berkeluarga bahkan belum berpasangan, tetapi penulis harap tulisan ini bisa menjadi refleksi kesadaran penulis akan pentingnya pendidikan anak di masa mendatang. Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi pembaca lainnya, sembari ikut bekerja sama dalam membangun masa depan anak bangsa yang lebih baik.

Editor : Rizky Hawari Nanda

Bagikan
Post a Comment