Site icon Inspirasi Muslimah

Misi Pendidikan Anak Muda: Memaknai Kemerdekaan Lewat Aksi Nyata

kemerdekaan anak muda

Bulan Agustus adalah momen sejarah bagi bangsa Indonesia. Bulan Agustus adalah saksi bahwa Indonesia telah merdeka dari cengkraman penjajah. Tentu bulan Agustus juga merupakan momen yang tepat untuk kita kembali merefleksikan arti merdeka dan hal apa yang sudah kita berikan untuk mengisi kemerdekaan itu sendiri. Tentu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan. Apalagi anak muda saat ini tentu banyak ide kreatif yang menjadi landasan gerak untuk mengisi kemerdekaan. Yang terpenting adalah kegiatan tersebut positif dan dapat memberikan dampak langsung terhadap masyarakat.

Mari sedikit menilik arti kata merdeka sebelum kita lanjutkan pada gerakan mengisi kemerdekaan. Merdeka menurut KBBI adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya), idak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Hal tersebut tentu memiliki makna yang dalam dan luas. Oleh karena itu, ruang lingkup gerakan untuk mengisi kemerdekaan juga dalam dan luas.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan. Salah satunya melalui gerakan pendidikan. Menurut Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Maka dari itu, sudah jelas tujuan pendidikan itu sendiri.

Sebagai kaum muda yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan yang baik, tentu sudah menjadi tanggungjawab untuk kita mengaktualisasikan apa yang kita dapatkan. Memberikan dampak nyata kepada masyarakat adalah hal yang penting sebagai tanggung jawab atas kebermanfaatan ilmu yang didapat. Saat ini jika kita lihat lebih dalam banyak sekali permasalahan di bidang pendidikan. Untuk itu, sebagai kaum muda yang menamai dirinya mahasiswa, kita perlu ambil peran untuk mengatasi masalah tersebut. Berani turun ke lapangan, observasi secara langsung apa yang menjadi permasalahan, membuat gerakan yang jelas dan kuat untuk mengatasi hal tersebut.

Pondok Ramadhan

Pendidikan terbagi menjadi tiga jalur yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal. Sebagai anak muda, kita bisa ambil peran di jalur pendidikan informal maupun nonformal dengan catatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat merasakan dampat yang nyata. Saya dan teman-teman organisasi juga remaja masjid mengadakan kegiatan pondok Ramadhan selama 3 minggu full. Kegiatan ini kami isi dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga para peserta tidak bosan dan jenuh. Kami juga merancang kegiatan tersebut dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kami juga mengajak pihak lain untuk mengisi materi sehingga peserta tidak bosan. Selain itu, kami juga mengadakan permainan yang menarik dan melakukan kegiatan di luar lingkungan masjid. Hal ini untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta mengenai lingkungan di luar masjid.

Kelompok Belajar Fun Learning

Mengisi waktu liburan sekolah tentu tidak hanya dilakukan dengan bermain saja. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu liburan tentu dengan kegiatan yang positif. Saat itu saya bersama salah seorang teman menginisiasi kegiatan bermain sambil belajar yang kemudian kami namai dengan fun learning. Kami menyusun kurikulum yang fleksibel karena untuk mengisi liburan anak. Kami juga menyiapkan worksheet untuk bahan pembelajaran. Kelompok belajar pun kami pisahkan antara siswa TK dan SD. Hal itu tentu untuk memberikan fokus terhadap kegiatan. Kegiatan juga tidak hanya belajar saja. Kami melakukan kegiatan lainnya agar peserta tidak bosan. Yang terpenting bagi kami, anak-anak tersebut tidak alergi dengan belajar hal baru.

Kelas Sharing dan Motivasi

Cukup sering saya dimintai untuk mengisi kelas sharing dan motivasi. Memberikan motivasi kepada adik-adik SMP, SMA, dan Kuliah untuk terus semangat belajar dan mengisi masa muda dengan kegiatan-kegiatan positif. Terkhusus anak-anak muda perempuan yang masih merasa bahwa pendidikan tinggi itu hanya untuk anak laki-laki. Semangat saya selalu membara ketika audiens saya anak-anak muda perempuan. Karena sejatinya bagi saya ketika saya mengisi kelas, di situlah saya juga belajar dari mereka.

Mimpi dan Harapan

Bagi saya yang berkecimpung di dunia pendidikan, mimpi saya adalah saya memiliki organisasi pendidikan. Sejak kecil mimpi saya menjadi seorang guru dan punya sekolah. Kecintaan saya terhadap pendidikan ternyata sudah sejak kecil. Besar dari keluarga yang memang fokus terhadap pendidikan membuat saya semakin bersemangat untuk memberikan dampak positif terhadap pendidikan.

Semakin saya tumbuh dewasa, saya melihat bahwa ternyata masih banyak sekali anak-anak yang mendapatkan pendidikan dengan baik. Keterbatasan yang mereka alami itulah yang membuat mereka terbatas mendapatkan pendidikan. Pendidikan dasar baik TK dan SD merupakan fokus utama saya, Banyak sekali mimpi saya untuk mereka, setidaknya saya bisa memberikan dampak positif terhadap mereka.

Membuat gerakan pendidikan yang nyata dengan membangun kekuatan dari segala aspek tentu merupakan mimpi saya yang terus saya upayakan. Kita juga harus meyakini bahwa kita kaum muda yang fokus terhadap pendidikan bukan hanya mentransfer penalaran dan pengetahuan tetapi kita juga membangun karakter yang tentu nilai-nilai tersebut sampai kepada anak-anak penerus bangsa kelak. Karena hal-hal tersebut tidak dapat dilakukan hanya dengan membaca materi. Berani ambil peran. Berani terjun ke lapangan untuk observasi, amati apa yang mereka butuhkan, dan tetap harus rendah hati.

Semangat menebar kebaikan, semangat mengisi kemerdekaan

Bagikan
Exit mobile version