Site icon Inspirasi Muslimah

Kuliah Seadanya atau Gap Year Dulu ?

pendidikan reproduksi

memilih sekolah

Oleh : Muhammad Ghifar Hawary*

Apa sih itu gap year? Gap year sebenernya adalah istilah umum yang berarti berhenti atau beristirahat dari rutinitas dalam waktu tertentu yang relatif lama, baik berhenti sejenak dari sekolah, kuliah atau bekerja. Kalo dalam konteks yang baru lulus sekolah, ya berhenti setelah lulus sekolah, sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Di Eropa dan USA, hal ini lumayan populer. Bahkan banyak banget lembaga yang memberikan program gap year yang biasanya diisi dengan travelling, belajar bahasa asing, voluntering ke luar negeri, dll.

Jika diperhatikan, alasan anak-anak gap year bisa dibagi menjadi 2: karena kepepet, karena ditolak PTN di mana-mana. Yang kedua gap year karena memang ingin, sebenarnya anak ini pintar, bisa saja masuk PTN top langsung ketika lulus, tapi ya dia ingin gap year, karena alasan yang bermacam-macam, bisa karena memang merasa belum siap kuliah, belum menemukan jurusan yang cocok, bekerja, dll.

Beberapa keraguan tentang gap year:

Nah biasanya anak-anak yang gagal lolos berbagai seleksi PTN mikirnya kalau gagal kuliah tahun ini tapi kuliah di tahun depan itu berarti nganggur setahun. Nganggur setahun ini istilah saja sih. Ketika kamu berhenti sejenak dari sekolah atau kuliah, bukan berarti kamu juga berhenti belajarnya, bukan berarti kamu nggak ngapa-ngapain. Pendidikan itu nggak cuma bisa didapet di sekolah atau kampus saja, tapi bisa juga dari buku, video, kursus, atau terjun langsung di lapangan.

“Waduh gimana nih kalau ambil gap year, nanti ketinggalan ama temen-temen angkatan apa kata dunia?” Banyak anak yang khawatir kalau dia ambil gap year berarti tertinggal setahun dengan teman-teman seangkatan yang sudah kuliah duluan. Entah khawatir tertinggal setahun dari segi kuliah maupun tertinggal setahun dari segi karier atau pekerjaan nanti.

Kuliah itu berbeda dengan sekolah. Sekolah itu memakai sistem paket, mapel yang kamu pelajari sudah ditentukan oleh sekolah sama untuk semua siswa satu jurusan. Sedangkan kalau kuliah, kamu punya fleksibilitas untuk mengambil, menunda, ngedrop mata kuliah di tengah jalan, atau nyodok mata kuliah kalau udah memenuhi persyaratan untuk ikut mata kuliah tersebut. Lama kuliah seorang mahasiswa ditentukan oleh pilihan dan peforma mahasiswa itu sendiri.

Karena banyak temanmu yang sudah diterima kuliah. Kamu bakal lihat teman-teman upload foto pake jas almamater di Instagram bersama teman-teman baru mereka, yang mungkin saja bikin kamu kepengen. Tekanan sosial di awal masa-masa gap year, entah itu dari lingkungan, keluarga, teman, dll, mungkin akan membuatmu stres, malu atau sedih. Namun itu bukanlah aib. Setiap orang mempunyai jalan hidup yang berbeda. Belum tentu hal-hal negatif yang ada di pikiranmu muncul di pikiran orang lain. Bisa jadi mereka cuek, atau malah mau bantuin kamu, pengen kasih semangat. Jadi mesti dibedain mana yang muncul di pikiran kita aja, mana yang memang bener-bener nyata diucapin oleh orang lain.

Kenapa Gap Year Direkomendasikan?

Gap year akan mengajarimu bagaimana menentukan goals dan bagaimana kamu berusaha mewujudkan goals tersebut. Mulai dari mengambil keputusan, mengatur waktu, menentukan prioritas hingga berkomitmen terhadap apa yang telah kamu rencanakan. Tekanan sosial dari lingkungan akan membuatmu terbiasa dengan hal tersebut sehingga kamu akan lebih cuek dengan berbagai omongan orang lain.

Dengan padatnya kegiatan kelas 12, sekolah pagi sampai sore, malamnya bimbel atau belajar, begitu terus selama hampir setahun, membuat anak-anak kelas 12 terlalu terjebak dalam rutinitas, tanpa sempat memikirkan atau merenungkan secara mendalam pertanyaan yang lebih penting dan mendasar seperti: “Apa sih minat dan bakatku?”, “Apa karier yang pengen aku capai?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas, kebanyakan tidak sempat kamu cari jawabannya di dalam dirimu sendiri karena rutinitas dan tekanan belajar selama kelas 12. Dengan menyendiri dalam waktu yang cukup lama, kamu punya banyak waktu buat menilai kemampuanmu serta merencanakan hidupmu jauh kedepan. Kalau keputusan yang kamu ambil tepat, kemungkinan kamu bisa lebih menikmati kuliahmu. Bahkan kemungkinan bisa lebih menikmati pekerjaan dan kariermu kelak.

Dengan waktu belajar yang lama, tentu saja Rahmania punya waktu banyak buat mempersiapkan diri untuk belajar buat persiapan masuk perguruan tinggi tahun depan. Kamu punya banyak waktu buat mengulang mulai dari awal lagi, kuatkan fundamentalnya, sehingga lebih enak ketika mempelajari materi-materi tingkat lanjut. Kamu punya waktu yang sangat banyak untuk mempersiapkan semuanya sehingga kamu bisa menaikkan standar yang kamu capai tahun lalu.

Gap year TIDAK memberikan Jaminan Rahmania akan ukses. Oke, sampai di sini, saya harap sudah mulai ngeh banyak faedah dari gap year. Tapi, terlepas dari semua faedah itu, tidak ada jaminan dengan mengambil gap year kamu bakalan semakin matang dan dewasa, menemukan minat dan bakatmu, atau lolos di perguruan dan jurusan yang kamu inginkan tahun depan. Kenapa? Karena balik lagi dengan bagimana Rahmania mengisinya.

Oleh karena itu, rencakan dengan matang apa yang kamu lakukan selama setahun tersebut dan berkomitmen dengan rencana tersebut dengan cara :

Agar gap yearmu sesuai dengan harapan, kamu tidak bisa menjalaninya dengan mengalir begitu aja. Satu tahun memang kesannya adalah waktu yang banyak. Tapi ketika kamu menjalaninya, siapa sangka waktu berlalu dengan cepat. Makanya, penting banget untuk membuat lis apa saja yang akan kamu lakukan selama gap year, lalu buat jadwal kegiatannya. Kalau kamu gagal merencakan dan memanfaatkan gap year dengan baik, maka sama saja dengan menyia-nyiakan usia emas buat belajar dan malah jadi tidak produktif.

Selain kegiatan non-akademis di atas, jangan lupakan kegiatan akademisnya, karena tujuan awal memang diterima di perguruan tinggi tahun depan kan? Beberapa skills yang penting untuk kamu pelajari selama setahun ke depan yaitu Fundamental skill yang mencakup thinking skills, basic mathematics, dan basic scientific thinking, Bahasa Inggris, Materi SBMPTN, dan Important insight.

Buat yang hendak atau ingin mengambil gap year, Rahmania harus pintar-pintar memotivasi diri sendiri. Bagi yang gagal berkomitmen, sangat mudah buat kamu kehilangan fokus dan tujuanmu di awal.

Gap year atau tidak itu kembali lagi kepada kebutuhan dan keyakinan diri sendiri. Apapun pilihannya, tetap semangat dan mempunyai komitmen yang tinggi.

*Mahasiswa Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung, Ketua PW IPM Jawa Barat Bidang Advokasi.

Bagikan
Exit mobile version