f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
ibu

Kiat Menggapai Kesuksesan Melalui Keridaan Ibu

Pada zaman yang terus berkembang secara pesat ini. Seorang anak kurang mempedulikan ibunya. Bahkan kini lebih mementingkan kegiatan diri sendiri dengan berjuang sekeras mungkin tanpa meminta do’a restu ibunya. Seharusnya anak zaman sekarang lebih mengutamakan meminta do’a ibu terlebih dahulu. Karena ibu adalah bidadari yang tak bersayap, bidadari yang selalu memberikan ketulusan pada anak. Jadi tidak salah bahwa kesuksesan seorang anak sudah pasti tidak terlepas dari doa ibu untuk anak. Di balik do’a beliau terdapat keridaan setiap langkah perjalanan kesuksesan pada anak.

Banyak anak zaman sekarang mengutamakan logikanya bahwa kunci kesuksesan terletak berjuang atau tidaknya hingga anak selalu menanamkan dalam diri berjuang, berjuang, dan berjuang seterusnya hingga terlupakan do’a restu. Jika pemikiran seorang anak seperti itu diteruskan, maka di mana letak adab seorang anak menghormati kepada ibunya yang seharusnya ia laksanakan.

Tersebut dalam sebuah hadist yang terletak di hadist riwayat bukhari dan muslim:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ  اللهِ صَلَّ الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ الله , مَنْ أَحَقُّ النَاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي ؟ قَالَ أُمُّكَ , قَالَ ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ أُمُّكَ , قَالَ ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ أُمُّكَ , قَالَ ثُمَّ مَنْ , قَالَ أَبُوْكَ

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu”. (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Baca Juga  Larangan Berbuat Sia-Sia Saat Berpuasa

***

Imam Al-Qurthubi telah menjelaskan bahwa, “Hadis tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, kenyataan lainnya dapat menguatkan maksud dari hadis tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya seorang beliau yang mengalami. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.

Dalam mencapai kiat kesuksesan melalui keridaan ibu yang harus anaknya lakukan dengan bertahap di antaranya yaitu: Pertama, seorang anak terus berbakti kepada beliau. Seperti halnya pada saat ibu bilang sesuatu maka seorang anak harus mendengarkan dengan baik dan jika ibu meminta tolong maka seorang anak harus melaksanakannya dengan tulus serta keikhlasan dengan hati tanpa ada rasa paksaan.

Kedua, seorang anak selalu membuat ibunya bahagia. Seperti seorang anak yang selalu mengajak ibunya pergi ke tempat favorit. Ketiga, seorang anak harus berkomunikasi dengan baik dan sopan terhadap ibu. Keempat, seorang anak selalu terbuka pada beliau meski dari hal kecil hingga besar.

Seberapa pentingnya taat kepada ibu?

Dalam agama Islam telah mengajarkan kita pada semua umat termasuk seorang anak harus hormat dan patuh pada ibunya. Taat dan berbakti kepada ibu merupakan suatu akhlak yang sangat mulia di sisi Allah Swt. Terdapat hadis yang menjelaskan sebagai berikut

“Riḍa Allah terletak pada riḍa orang tua, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua”.  (H.R. Baihaqi)

Baca Juga  Menyiapkan Bekal Akhirat dan Dunia untuk Anak

Hadis di atas tersebut telah mengingatkan kita bahwa seorang anak wajib berusaha membuat orang tuanya rida terutama pada seorang ibu. Rasulullah Saw. telah menyebutkan bahwa rida Allah bergantung pada rida orang tua. Sama halnya dengan mencari rida Allah yang merupakan suatu kewajiban, demikian pula dengan mencari rida orang tua. Seorang anak hukumnya haram ketika melakukan segala sesuatu yang memancing kemarahan ibunya. Sama halnya dengan mengundang kemarahan Allah Swt..

Selain bentuk perintah, berbakti kepada orang tua juga akan memberikan banyak manfaat untuk setiap orang yang melaksanakannya. Berikut ini terdapat beberapa manfaat berbakti kepada seorang ibu menurut ajaran agama Islam di antaranya: Pertama, panjang umur dan diberkahi rezekinya. Manfaat yang langsung dapat seorang anak rasakan jika berbakti kepada seorang ibu adalah mendapat umur panjang dan rezeki yang melimpah dan penuh keberkahan.

***

Setiap anak pasti ingin hidup lama dengan rezeki yang banyak. Bukan hanya sekedar jumlah yang banyak, namun rezeki yang Allah berikan akan dipenuhi keberkahan yang mendatangkan banyak manfaat yang telah digunakan. Kedua, masuk surga. Berbakti kepada beliau jadi salah satu alasan kita masuk surga. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu kunci pintu surga. Jika kita sebagai seorang anak berbuat baik, menyayangi, dan merawat mereka maka surga adalah balasannya. Karena surga ada di telapak kaki ibu.

Terdapat sebuah hadist, Rasulullah Saw. bersabda, “Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki (diridhai) para ibu, mereka bisa memasukkannya (ke surga), siapa yang dikehendaki (tidak diridai), mereka bisa mengeluarkannya (dari surga)”.

Bagikan
Post a Comment