Site icon Inspirasi Muslimah

UAH : Kevalidan Al-Qur’an sebagai Kurikulum Kehidupan

kurikulum kehidupan

Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beliau tidak Allah bekali seperti nabi-nabi pendahulunya seperti tongkatnya Nabi Musa As. atau mukjizat tahan api Nabi Ibrahim As. Namun, Allah memberikan beliau yang paling hebat dan dahsyat yaitu Al-Qur’an.

Informasi valid yang tak terbantahkan sampai kepada kita bahwa dulu pada era zaman jahiliah; ketika Allah Swt. mengutus Nabi Muhammad Saw. yaitu keadaan masyarakatnya penuh dengan keburukan; seperti kriminalitas yang tinggi dan norma-norma yang nyaris bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan bahkan akumulasi segala bentuk keburukan ada pada zaman itu. Namun, dengan mukjizat Al-Qur’an mampu mengubah tatanan masyarakat dari jahilia menjadi khairu ummah (umat terbaik) seperti yang di tegaskan Allah pada Surat Ali Imran ayat 1101.

“Hai kalian itu umat terbaik yang pernah dilahirkan di antara kalangan manusia dan yang pernah berkehidupan di bumi,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Beliau juga menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw. bukan hanya untuk mengatur tatanan kehidupan pada zaman itu saja; tetapi Al-Qur’an di sediakan untuk tiap generasi manusia yang berkehidupan hingga akhir kehidupan tiba bahkan sampai hancurnya dunia dan kembali kepada Allah.

Al-Qur’an Bukan Sekadar Bacaan

Al-Qur’an adalah petunjuk hidup, membaca Al-Qur’an memang lah benar melahirkan pahala yang begitu melimpah2  bahkan melahirkan ketentraman saat membacanya. Namun, Al-Qur’an bukanlah sekedar bacaan. Tetapi, Al-Qur’an lebih daripada itu yang mencakup 114 surat itu, seluruh firman Allah dari Al-Fatihah sampai dengan An-Nas itu adalah kurikulum kehidupan manusia.

Al-Qur’an sebagai Kurikulum Kehidupan

Al-Qur’an itu hadir di harapkan untuk di jadikan kurikulum kehidupan bagi setiap insan yang beraktivitas sesuai dengan Surat Al-Baqarah ayat 1853.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, “Al-Qur’an diturunkan di hari yang mulia (Hari Jumat), malam yang mulia (Malam Alqadr), waktu yang mulia oleh malaikat yang termulia (Malaikat Jibril) melalui yang paling mulia (Nabi Muhammad Saw.) untuk bisa menjadikan setiap kehidupan manusia menjadi mulia dengan mengikuti semua kurikulum kehidupan yang telah di gariskan, telah di sampaikan bahkan telah di desain sempurna firman Allah subhanahu wa’ala.”

Beliau juga menyebutkan Surat Ar-Rahman ayat 1-44, kemudian menjelaskan bahwa Allah lah yang menciptakan manusia; mengajarkan manusia dengan sangat detail untuk menjalani kehidupan. Ketika yakin bahwa Allah yang menciptakan serta yang mengajarkan pula kepada manusia dan hanya Allah yang memberikan pedoman untuk menjalani kehidupan maka akan timbul lah kebahagiaan; ketenangan; dan ketentraman dalam menjalani kehidupan tersebut.

Bukti Otentisitas Kevalidan Al-Qur’an sebagai Kurikulum Kehidupan

Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan berarti Al-Qur’an lah yang mampu mengantarkan kita menjadi khaira ummah (umat terbaik) yang pernah berkehidupan di bumi. Maka, cara paling ampuh untuk mengaktualisasikan Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan adalah dengan mengeluarkan semua ayat-ayat yang dalam Al-Qur’an yang sesuai dengan aktivitas kehidupan itu kemudian kita jadikan pedoman dalam menjalaninya.

“Kita berprofesi sebagai apa, kedudukan kita apa, sebagai anak, sebagai suami, sebagai istri, sebagai orang tua, sebagai kakek, nenek dalam kehidupan rumah tangga, maka keluarkan ayat-ayat-Nya agar firman Allah itu bisa membimbing kita menjadi khaira ummah sesuai dengan posisi kita dan aktivitas yang di pilih dalam kehidupan seperti pedagang, pebisnis, pejabat, pengusaha, diplomat, birokrat, pengajar, militer dan lain sebagainya, mari keluarkan bimbingan (ayat) Nya,” Kata Ustaz Adi Hidayat

Bukti otentik prakteknya ada pada sejarah, banyak para sahabat telah memanifetasikan hal tersebut; ada Abu Bakar Ash-Shidiq yang telah viral kisahnya mulai remaja telah menjadi pengusaha sukses begitu pula dengan Urwah Al Bariqi. Utsman bin Affam sebagai pedagang bisnis yang handal. Ada Ibnu Abbas yang sukses di bidang keilmuan di kenal sebagai “si gila ilmu”.

Pada zaman tabi’in ada Yunus bin Ubaid yang sukses menjadi pengusaha emas. Kunci dari kesuksesan mereka semua adalah karena menjadikan Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan kemudian di afirmasi dengan hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. Contoh sederhananya dalam hal berdagang bahwa tuntunan dalam Al-Qur’an dan hadis keharaman riba dan harus bersikap jujur; maka dengan hal-hal sederhana inilah akan memungkinkan mencapai kesuksesan yang serupa pada zaman yang telah terulang. Dan masih banyak lagi bukti-bukti otentik yang valid.

Al-Qur’an adalah Pedoman Kehidupan yang Sempurna

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, “Al-Qur’an adalah pedoman yang sempurna, ayat-ayatNya jelas, hadits-hadist mendetailnya juga jelas, orang-orang yang pernah mengamalkan dan menjadi teladan untuk di ikuti petunjuknya jelas dan yang paling dahsyat seluruhnya itu semua memiliki sanad transmisi yang bisa kita lacak validitasnya, otentisitasnya, kebenarannya sehingga tidak ada cela bagi kita untuk mengingkarinya.”

Allah telah mendesain Al-Qur’an sedemikian sempurna dan Nabi Muhammad Saw. yang menjelaskan secara detailnya serta telah Allah berikan petunjuk pengamalannya melalui orang-orang yang hidup pada zaman itu; dan muncul lah sebagai generasi emas dan itu semua terbukti otentik keunggulannya.

Dan zaman sekarang, semoga kita semua bisa memunculkan keyakinan paripurna dan kesungguhan untuk mengaktualisasikan Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan agar bisa menjadi generasi terbaik seperti yang telah Allah janjikan sama dengan generasi-generasi sebelum kita. Aamiin Allahumma Aamiin. Wallahu a’lam bishshawab.

Referensi

Hidayat, Adi. 2022, 7 Agustus. Cara Menyusun Kurikulum Kehidupan Bedasar Al-Qur’an – Ustadz Adi Hidayat [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=-H4cjh1B9PI

1Ali ‘Imran ayat 110

نْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

2Hadits Nabi Muhammad SAW

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.

“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

3Al-Baqarah ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

4Ar-Rahman ayat 1-4

الرَّحْمَٰنُ عَلَّمَ الْقُرْآنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ  

“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”

Bagikan
Exit mobile version