Site icon Inspirasi Muslimah

Empat Tipe Pasangan Suami Istri dalam Al-Qur’an

tipe pasangan

Salah satu tujuan dari pernikahan adalah untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Namun, tidak semua suami atau istri menyadari tujuan awal pernikahannya.

Bahkan dalam Al-Qur’an banyak diceritakan tentang kenakalan dan tidak harmonisan suami istri pada masa terdahulu, baik karena keimanan ataupun akhlaknya yang bermasalah sehingga merugikan salah satunya.

Al-Qur’an merekam kisah pasangan suami istri yang bisa dijadikan pelajaran untuk kita dalam membangun sebuah rumah tangga. Dalam kisahnya, setidaknya terdapat empat tipe pasangan suami istri dalam Al-Qur’an.

Tipe Pasangan Suami Istri dalam Al-Qur’an
Pertama, Tipe Pasangan Suami Kafir dengan Istri Taat.

Allah Swt. berfirman:

Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (Qs. At-Tahrim [66]: 11)

Dalam ayat ini dijelaskan perumpamaan seorang istri yang salihah dan taat kepada Allah sekalipun suaminya kafir. Perempuan itu adalah istri Fir’aun. Ia bernama Siti Asiyah binti Muzahim.

Karakteristik pasangan seperti Fir’aun dan Asiyah ini mewakili tipe pasangan suami yang ahli maksiat dan istri yang taat. Hal-hal yang tidak bisa dicontoh dari Fir’aun bukan hanya kekafirannya. Tetapi juga bagaimana ia memperlakukan istrinya juga tidak bisa dibenarkan apalagi ditiru.

Walaupun Siti Asiyah  diperlakukan tidak baik oleh Fir’aun. Asiyah tetap melaksanakan tujuan yang disyariatkan dalam pernikahan dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Hal inilah yang membuat Siti Asiyah termasuk ke dalam kategori istri yang taat dan salihah. Meskipun ia menjadi seorang istri dari Fir’aun yang tidak beriman kepada Allah, namun itu tidak mengoyahkan keimanannya malah justru lebih hebatnya lagi ia tetap berbuat baik kepada suaminya walaupun hak dan kewajibannya tidak terpenuhi.

Kedua, Tipe Pasangan Suami Istri Durhaka.

Allah Swt. berfirman:

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (Qs. Al-Lahab [111]: 1-5).

Model pasangan suami istri yang tidak taat ini diwakili oleh Abu Lahab dan istrinya yang bernama Ummu Jamil. Berdasarkan penjelasan para ahli tafsir, mereka adalah ahli maksiat, tidak beriman kepada Allah, memusuhi Nabi dan mencelakai Nabi.

Dalam tinjauan agama, mereka tidak ideal. Namun, secara karakter mereka ideal bagi pasangannya yang sama buruk tabiatnya. Sebab tidak mungkin berhasil apa yang direncakannya jika mereka tidak memiliki karakter yang sama.

Mereka memiliki kesamaan yang buruk, yang tentunya merugikan orang lain bahkan Nabi. Karena perbuat mereka itulah, Allah melaknat atas apa yang dilakukan Abu Lahab dan Istrinya.

Ketiga, Tipe Pasangan Suami taat dengan Istri ahli maksiat

Allah Swt. berfirman:

Ibrahim berkata, Sesungguhnya di kota itu ada Luth.” Mereka (para malaikat) berkata, “kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. kami pasti akan menyelematkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan ketika para utusan kami (para malaikat) datang kepada Luth, dia merasa bersedih hati karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka (para utusan) berkata, “Janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal (dibinasakan).” (Qs. al-Ankabut [29]: 32-33).

Sebagaimana yang dijelaskan ayat di atas bahwa, kaum Nabi Luth akan dibinasakan karena perbuatan keji yang telah mereka lakukan, juga termasuk istrinya. Tapi, kenapa istri Nabi Luth juga ikut dibinasakan?

Ternyata, sebagaimana yang dijelaskan oleh mufassir, bahwa Istri Nabi Luth ikut men-support perlakuan dan perbuatan kaum sodom. Hal inilah yang menjerumuskannya kepada kebinasaan. Karena para mufassir mengatakan, orang yang menunjukkan jalan kepada perbuatan yang keji maka ia sama seperti mereka.

Karakteristik pasangan ini mewakili tipe pasangan suami yang taat dan istri ahli maksiat. Ciri-ciri suami yang taat dari penjelasan tafsir di atas adalah sosok yang beriman, dekat dengan Allah, dan seorang Nabi yang amanah.

Sedangkan istrinya adalah seorang yang ahli maksiat dicirikan dengan sosok yang tidak mendukung dakwah suaminya, dan mendukung kemaksiatan kaumnya.

Keempat: Tipe Pasangan Suami Istri Ahli taat

Allah Swt. berfirman:

Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. Kami kabulkan (doa)nya, dan Kami anugrahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegara dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Qs. al-Anbiya’ [21]: 89-90.

Ayat ini menjelaskan terputusnya hubungan Zakariya As dengan Tuhannya jika tetap sendirian tidak memiliki keturunan. Dan ia ingin memiliki keturunan yang mampu menguatkan perkara agama dan dunianya setelah kematian.

Kemudian, ia berdoa kepada Allah dengan penuh ketulusan bahwa ia sangat menginginkannya. Akhirnya, Allah pun mengabulkan doanya dan juga doa istrinya sehingga berakhirlah keputusasannya.

Mereka dianugrahi seorang anak laki-laki bernama Yahya yang juga menjadi Nabi. Ibnu Abbas mengatakan, doanya dikabulkan ketika Nabi Zakariya berusia 100 tahun dan istrinya 99 tahun.

Karakteristik pasangan seperti Nabi Zakariya dan Istrinya mewakili tipe pasangan suami istri yang taat. Dari penjelasan di atas, suami istri yang sama-sama taat dicirikan dengan keimanan yang sama kuat, sama-sama taat beribadah, tidak putus asa dengan ketetapan Allah, serta semua yang diusahakan berorientasi pada kehidupan akhirat.

Pasangan yang setipe lainnya adalah Nabi Ibrahim dan istrinya yang sama taat, sehingga doanya dikabulkan dengan diberinya keturunan. Selain itu juga Nabi Muhammad dan Siti Khadijah yang menjadi perempuan pertama yang beriman, dan membantu Nabi mendakwahkan Islam dengan hartanya.

Demikianlah keempat tipe pasangan suami istri yang diabadikan dalam al-Qur’an. Semoga kita dapat mencontoh tipe pasangan suami istri yang taat kepada Allah Swt. seperti Nabi Zakariya As. dan Istrinya.

Dan jika kita diuji dengan pasangan yang durhaka serta tidak taat kepada Allah, maka bersabarlah kita sebagaimana sabarnya Siti Asiyah kepada Fir’aun, Nabi Luth kepada istrinya dan mintalah petunjuk dari Allah Swt.

Sekian, Semoga bermanfaat.

Bagikan
Exit mobile version