Site icon Inspirasi Muslimah

Dr. Siti Noordjannah: ‘Aisyiyah Terus Berkhidmat di Tengah Pandemi

pandemi

Siti Noordjannah Djohantini

Masa pandemi sudah berjalan tahun ke-2 memunculkan dampak yang semakin kompleks dalam berbagai aspek kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, kemiskinan, dan kesenjangan sosial yang semakin tinggi. Secara khusus dampak pandemi sangat dirasakan bagi perempuan dan anak,  yang setiap terjadi bencana menjadi salah satu kelompok yang rentan.

Dampak sosial pandemi, seperti meningkatnya beban dalam mengurus atau perawatan (unpaid care work) yang dilakukan untuk keluarga semakin berat karena berbagai kegiatan dan pekerjaan banyak dilakukan dari rumah sebagai konsekuensi kebijakan PSBB dan kebijakan lainnya.

Covid-19 dan Dampaknya terhadap Perempuan

Menurut Dr. Siti Noordjannah Djohantini, Covid-19 memantik peningkatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); permasalahan akses dan masih lemahnya kemampuan beradaptasi secara cepat dalam penggunaan teknologi secara online, sementara berbagai kegiatan dan pekerjaan banyak dilakukan dari rumah menggunakan IT termasuk dalam pendampingan belajar anak.

“Pembelajaran daring juga menemui kendala bagi perempuan dan keluarga pada umumnya karena minimnya pembiayaan dan akses. Selain itu dampak sosial Covid menimpa bagi anak-anak, salah satunya banyak anak yang menjadi yatim-piatu karena ditinggalkan oleh orang tuanya terkait Covid,” ujar Noordjannah, Sabtu (4/9).

Ia melihat, baik dari aspek kesehatan, perempuan rentan terhadap Covid karena di antara mereka harus memegang peran utama ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, juga dalam perawatan kesehatan keluarga; sebagai ibu hamil dan menyusui, dan perempuan pekerja di sektor kesehatan yaitu para nakes dan tenaga supporting di rumah sakit dan tempat-tempat yang berisiko tinggi.

Dr. Siti Noordjannah Djohantini dalam Pidato Iftitah Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berpendapat bahwa dampak secara ekonomi dapat kita lihat seperti meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran karena PHK; menurunnya pendapatan; kerentanan bertahan hidup karena keterampilan yang rendah; dan keterampilan yang dimiliki tidak dapat dimanfaatkan, produktivitas turun karena beban keluarga yang berlebih.

‘Aisyiyah Tangguh Hadapi Covid-19

Dalam pidatonya, Dr. Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah optimis hadapi Covid-19 sebagaimana tema Tanwir. “Optimis harus melahirkan energi positif dan menghilangkan energi negatif dalam jiwa, pikiran, dan tindakan dalam menghadapi kehidupan. ‘Aisyiyah sebagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan terus bergerak menanggulangi atau memutus rantai Covid dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di semua tingkatan. Pandemi tidak membuat ‘Aisyiyah berhenti menjalankan dakwah dan terus berkontribusi menangani dampak Covid-19.” Imbuhnya.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah dua periode ini berpendapat bahwa Aisyiyah perlu mengajak masyarakat luas bahwa sebagai umat yang beriman harus merespons pandemi dengan berdasarkan keilmuan dan keimanan atau secara ilmiah dan ruhaniah.

Ia menambahkan perlunya sikap optimis bahwa pandemi ini akan berangsur membaik dengan catatan semua pihak memiliki komitmen untuk menanggulanginya dengan sikap; tindakan; dan perilaku yang bertanggung jawab, disiplin kuat, kebersamaan, ta‘āwun, dan gotong royong.

Gerakan ‘Aisyiyah sebagai Bentuk Ta’awun Untuk Negeri

‘Aisyiyah berkontribusi memberikan solusi mengatasi pandemi dengan menggerakkan seluruh potensi yang ‘Aisyiyah miliki dari tingkat pusat sampai tingkat ranting. Pimpinan, kader, relawan dan simpatisan ‘Aisyiyah; bergerak bersama-sama, bahu-membahu, ta‘āwun, membangun kesadaran bersama pandangan terhadap Covid-19 berdasar ilmu pengetahuan dan religiusitas.

Dr. Siti Noordjannah mengingatkan pentingnya solidaritas tanpa sekat, merekat persatuan anak bangsa dengan tulus, dan gerakan lainnya untuk mengatasi atau memberi solusi atas musibah Covid ini.

Ia menambahkan, usaha di bidang kesehatan; keagamaan; pendidikan; sosial; ekonomi; dan keluarga terus dilakukan secara bersinergi agar makin intensif dan luas untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak pandemi. Amal usaha ‘Aisyiyah di seluruh tanah air bergerak memberi kontribusi dalam menghadapi pandemi, termasuk dalam gerakan vaksinasi seperti yang UNISA; Sekolah ‘Aisyiyah; dan PWA di berbagai tempat lakukan bersama Muhammadiyah. Guru-guru PAUD-TK ABA dan sekolah di lingkungan ‘Aisyiyah tetap bersemangat mendidik generasi bangsa meski dalam kondisi darurat dan pembelajaran daring.

“Dalam menangani dampak ekonomi, ‘Aisyiyah melakukan Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah yang masif sampai di tingkat Ranting serta mengembangkan pemberdayaan ekonomi komunitas. Demikian juga para mubaligat, relawan, kader, dan anggota ‘Aisyiyah lainnya tak kenal lelah berkiprah. Semangat ibu-ibu ‘Aisyiyah di akar-rumput sungguh luar biasa, dalam keadaan keterbatasan banyak yang terus berkhidmat dengan semangat yang tinggi,” imbuhnya.

Di akhir Ia berpesan bahwa Pandemi Covid-19 yang membawa dampak dalam berbagai kehidupan menjadi tantangan ‘Aisyiyah untuk tetap bergerak menjalankan jihad melalui dakwah sebagaimana yang dituntunkan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah: 41.

Bagikan
Exit mobile version