Site icon Inspirasi Muslimah

Bapak dan Ramadan yang Dinanti

bapak ramadan

Sore itu aku terngiang
Tentang raganya yang kian hilang ketegapan
Tentang suaranya yang kian memelan
Tentang langkahnya yang kian lamban
Tentang rambutnya yang kian dikuasai uban
Tentangnya, Bapak yang kian di ujung senja

Gumamku pada diri
Apa yang dinanti segera menghampiri
Ramadan tinggal menghitung hari
Apa kabar bapak di kediaman
Mestilah telah banyak yang disiapkan
Ramadan pasti jadi kekasihnya yang paling dinantikan

Pada diriku aku bertanya
Tak tahu asalnya tiba-tiba saja
Bapak, bisakah kita bertemu di tahun ini
Di raya hari penuh suci
Apakah masih diizini menatap wajahmu yang berseri
Masihkah ada kesempatan mendengar lantunanmu kala tarawih

Kepada tanyaku semesta mendengar
Esok malamnya seorang perempuan teduh berkabar
Tentang bapak yang ternyata telah pergi
Tak dapat ia bertemu pada ramadan yang dirindui
Bapak jauh lebih diharap Tuhan untuk kembali
Telah banyak amalan yang siap ia tuai

Begitukah?
Amat sedikit apa-apa yang ditahu manusia
Terkadang terlarut senang sampai akhirnya melupa
Tertawa menari-nari amat menikmati
Terlalu berlari sampai tak sadar banyak yang terlewati
Tak sempat menoleh kanan dan kiri

Orang kata Bapak tak akan pergi
Tetap bersemayam di hati kami
Terkait ilmu dan wejangan akan senantiasa terpatri
Namamu akan mengharum pada tanah kami
Pun di atas sana pada langit ilahi
Belum sampai Ramadan, telah kuucap sampai jumpa kembali

Sendangagung, 2 April 2021

Bagikan
Exit mobile version