f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
energi cinta

Arsiran Manfaat Pandemi Virus Corona

Sepanjang tahun lalu dan berlanjut awal tahun ini; setiap hari saya membaca, mendengar, dan mengalami sebagai pelaku dan saksi fenomena pendemi dengan segala hiruk pikuk kegenitannya.

Saya sadari atau tidak, merupakan fakta tak terbantahkan telah mengganggu segenap pikiran dan menguras saldo pikiran positif, untuk senantiasa komitmen dan konsisten pada spirit menyambut asa yang lebih baik.

Orang-orang di badan, khususnya keluarga dekat yakni istri, anak-anak, saudara, dan sahabat telah mendaulat menjadikan saya sebagai motivator untuk mereka agar tetap tegar, kuat, dan selalu menjaga stamina semangat sepanjang tahun yang sulit dan rumit ini. Apa boleh buat berperan sebagai jangkar untuk mereka. Tidak ada pilihan buat saya, selain tampil percaya diri dan menjaga energi optimis, bahwa situasi dan kondisi ini pasti segera normal kembali.

Begitupun rekan dan mitra kerja, saya tak mengetahui mengapa merekapun mendaulat saya, sebagai orang yang mafhum dan mumpuni tentang pendemi. Saban hari mereka menjadikan saya tempat bertanya tentang banyak hal soal pendemi, padahal senyatanya apalah saya ini. Awam dan tak mengerti banyak hal tentang ilmu kesehatan dan kedokteran. Apalagi lagi pengetahuan tentang virus.

***

Pada ruang yang lain, sebagai pembina dan mentor dua ormas spiritual yang umat dan anggotanya jutaan orang dan tersebar hampir diseluruh wilayah provinsi dan kabupaten di Indonesia. Kami tergabung dalam komunitas komunikasi yang terhimpun dalam WAG. Dengan segala keterbatasan ilmu tentang pendemi, saya mesti menulis dan membaginya di grup.

Menjadi motivator dadakan mesti memberikan sugesti dan menyemangati mereka, agar selalu optimis sembari menyerahkan segala urusan hidup kepada Tuhan Yang Maha Baik. Dan, tetap mematuhi prokes yang telah pemerintah buat untuk kita laksanakan.

Baca Juga  Srikandi Lintas Iman dan Perjuangan Perempuan Menjaga Perdamaian

Setiap hari, saya menerima pesan japri dari sohib dan relasi meminta solusi karena dirinya di PHK di tempat pekerjaannya; pemutusan kontrak pekerjaan proyek yang sedang berjalan, dan meminta solusi bagaimana perusahaannya yang sudah tak mampu lagi membayar gaji karyawan. Karena saya bukan superman, tidak semua saya beri jawaban. Saran sederhana dari saya, lakukan keputusan dengan manajemen darurat, kritis, dan konplik. Sebisanya buat keputusan yang solutif untuk para pihak.

Begitu mirisnya rasa kemanusiaan saya, ketika ada rekan yang curhat sudah tak mampu lagi membelikan susu anak balitanya. Kawan yang lain mengirim pesan, “Pak tolong kirim uang untuk membeli pulsa, anak saya sudah dua minggu absen tidak bisa mengikuti pelajaran lewat daring di sekolahnya.”. Bagaikan opa-opa berwibawa, saya mesti melakukan tindakan darurat, untuk dan atas nama kemanusiaan. Pokoknya mesti bisa transfer uang, walaupun isi dompet kian menipis.

Pada situasi dan kondisi seperti ini; tentu saja saya memutar otak tujuh keliling, untuk memberi sugesti dan semangat kepada orang-orang yang telah saya beri label, “orang di badan”. Ikatan kaul persaudaraan yang telah terjalin puluhan tahun; membuat kami menanggalkan segala rasa malu dan sungkan, untuk saling berkhabar tentang sikon perekonomian keluarga yang telah memasuki stadium darurat dan kritis di tengah badai pendemi. Melakukan upaya apa saja, untuk dapat saling menghibur dan berbagi.

***

Selemah-lemahnya iman, paling tidak kita mensugesti diri bahwa tidak ada di dunia ini yang terjadi secara kebetulan. Segala yang terjadi di dunia ini juga terhadap diri kita, tentu saja atas kehendak, ketetapan, dan pengaturan Tuhan. Segala kejadian tentulah Tuhan mempunyai maksud dan tujuan dan sebagai hamba-Nya tentulah kita dapat menerima dan memetik hikmahnya.

Baca Juga  Pekerja Rumah Tangga: Asa di Tengah Kerentanan dan Perbaikan Undang-Undang

Asumsi pikiran positif saya, bahwa pendemi Covid-19 telah memaksa pemilik dan manajemen bar, klub malam, rumah bordil, dan kasino menutup usahanya untuk waktu yang tak dapat diprediksi kapan akan buka kembali dengan normal. Harapan positifnya agar kondisi ini menjadi rotasi perubahan iklim dengan cara merehabilitasi, pencucian, dan hijrah moral ke titik nol.

Hikmah positif pendemi Covid-19 pada bank pemerintah dan swasta telah menurunkan suku bunga kredit; dan memperpanjang tenor kredit bagi nasabah yang telah melakukan akad kredit meminjam uang di bank. Tentu saja hal ini, suatu bentuk keringanan dan kebijakan solutif dari pemilik dan manajemen bank untuk pemulihan perekonomian; khususnya pengusaha UMKM.

Fenomena pendemi Covid-19 telah memaksa keluarga kembali ke rumah, untuk melakukan segala aktivitas. Mulai dari kerja kantoran, sekolah, dan sebagian besar aktivitas keluarga dilakukan dirumah. Sisi positifnya intensitas kebersamaan ayah, ibu, dan anak semakin banyak. Berbanding terbalik sebelum pendemi terjadi. “Rumahku adalah surgaku,” dapat terwujujud secara konkrit dan nyata.

Sebab pendemi Covid19, seluruh negara-negara di dunia telah membuat kebijaksanaan moneter dengan mengalokasikan anggaran militer; menjadi fokus dan totalitas untuk alokasi pencegahan, penanggulangan, dan pengobatan pendemi Covid-19 agar seluruh warga negaranya kian sehat jasmani dan rohani. Dan, konsekwensi positifnya kerusuhan dan peperangan yang terjadi sependek yang saya ketahui menurun drastis.

***

Walaupun data saya masih sumi; pada masa pendemi Covid19 paling tidak telah membungkam kesombongan negara yang menganggap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan. Para pemimpin negara adi kuasa dan warganya; disibukkan untuk keluar dari siklus lingkaran pendemi yang telah merenggut jutaan nyawa warga negara di dunia dan saling kepedulian terhadap sesama negara terjalin mesra.

Baca Juga  Unsur Psikologi dalam Pembelajaran Fisika

Pegebluk Covid-19 untuk pertama kali terjadi pada abad milenial ini, paling tidak telah membuat manusia penghuni planet bumi banyak berdoa dan berharap kepada Tuhan memohon perlindungan-Nya. Dan tidak semata mengandalkan sains dan teknologi hasil buah pikiran manusia.

Kebiasaan baru yang positif tentu saja, pada pendemi Covid19 ini, telah terjadi habit baru yang mengajari kita semua cara bersin, menguap, dan batuk berdasar prokes yang telah menjadi konsensus bersama. Arsiran positifnya, tentu saja kebiasaan baru ini, baik untuk kesehatan individu dan komunal bagi kita yang berperan sebagai makhluk sosial.

Tentu saja hal ini fenomena yang sangat ajaib. Betapa tidak, pendemi Covid19 mengajarkan dan menyadarkan umat manusia di dunia, bagaimana virus kecil berukuran sekira 150 nano ini, dapat mengalahkan segala arogansi dan ego sektoral sekitar tujuh milyar manusia yang hidup di bumi, untuk waspada dan berhati-hati dengan virus yang tak kasat mata ini.

Kondisi darurat dan kritis pendemi Covid1-9 yang melanda seantero planet bumi; telah terjadi kolaborasi dan kerjasama solid para pemimpin negara, pakar kesehatan, kedokteran, ahli virus, dan pakar lintas disiplin ilmu pengetahuan antar negara-negara di dunia. Kerjasama itu untuk menemukan dan membuat vaksin Covid-19; dalam rangka pencegahan dan penyembuhan pendemi secara masif, konperehensif, dan menyeluruh untuk dan atas nama kemanusiaan.

Energi semangat dan optimisme menyatu dalam orkestra paduan perbuatan untuk keluar dari era yang sulit dan rumit ini, menurut saya merupakan arsiran sisi positif bagi umat manusia.

Kembangan, 16 Januari 2021

Bagikan
Comments
  • Nina

    Tulisan yang mencerahkan, penuh energi. Good…

    Januari 29, 2021
Post a Comment